"Kenapa kalian melakukan ini pada ku ?!" Ujar Airis, Lionel langsung berlutut di hadapan Airis.
"Maafkan saya yang mulia, saya tak bisa membatah perintah dari raja" Lionel pun sedih melihat kaki Airis di rantai dan tak bisa keluar sesuka hatinya dari kamar seperti hari-hari kemarin.
Airis meremas seprei kasurnya.
"Apa itu benar .."Lionel mendongakkan kepalanya menatap Airis.
"Tentang apa yang mulia ?"" ..tentang aku dan kak Lefan ? Apa benar aku akan menjadi pendampingnya ?"
"Itu benar, sejujurnya yang mulia ingin memberitahu Anda saat Anda berusia 20 tahun tapi melihat Anda tertarik pada orang lain membuat paduka merasa cemburu" jawab Lionel.
"Bagaimana dengan ku ? Apakah aku harus menerima semua ini ? Katakan padanya untuk datang menemui ku !!"
Lionel perlahan kembali berdiri.
"Maafkan saya, saya tidak bisa melakukan itu karena keadaan Anda sekarang tidak stabil, istirahat lah dulu.. saya permisi""Lionel !! Hei.. Lionel !!" Airis berlari kecil mengejar Lionel tapi karena rantai yang mengikat kakinya membuat Airis hanya bisa berdiri di depan pintu kamarnya.
"Ughh!" Airis langsung berlutut, dia menangis memeluk kedua kakinya sementara kamarnya ternyata sudah di tugaskan dua penjaga oleh Lefan untuk memantau keadaan Airis.
Selama lima hari Airis terus memberontak sampai akhirnya dia sampai di titik menyerah karena tak ada yang memperdulikannya.
Airis menatap pantulan dirinya di cermin, dia menyisir rambutnya yang biasanya terikat indah sekarang terurai bebas.
"Itu sebabnya.. " Airis menarik pelan rambutnya.
" ..kak Lefan tidak memperbolehkan aku memotong rambut ku, menyuruh ku menyulam dan kegiatan feminim lainnya agar aku tidak bisa kabur dengan mudah"Airis menghela nafasnya berat.
"Betapa bodohnya aku berpikir selama ini kami saudara, hanya aku...tapi tidak dengannya, dia menatap ku dengan tetapan hangat karena dia melihat ku berbeda"Penjaga melaporkan pada Lefan kalau hari ini Airis tidak lagi mengamuk.
"Baik, aku akan pergi menemuinya" ujar Lefan, dia membawa buah pir kesukaan Airis.
Lionel hanya pergi sampai pintu depan saja sementara Lefan masuk ke dalam kamar Airis.
Lefan bisa melihat Airis duduk di meja riasnya, dia perlahan mendekat lalu menyentuh kedua pundak Airis.
"Bagaimana kabar mu Airis ?" Tanya Lefan."Sangat buruk" jawab Airis.
Lefan tersenyum, dia menaruh satu buah pir tadi di atas meja rias Airis.
"Aku akan pergi kalau kamu masih ingin menenangkan diri""Ah, Kak.. tunggu !" Saat Lefan berbalik, Airis dengan cepat menahan tangan Lefan. Walaupun dia kesal pada Lefan, jujur saja tanpa Lefan selama lima hari ini membuat Airis merasa kesepian.
Lefan berjongkok di dekat Airis, dia menarik tangan Airis lalu mengecup singkat punggung tangan pria muda ini.
"Sudah cukup lama kita tidak mengobrol berdua, ceritakan sesuatu karena aku rindu mendengar suara mu Airis" ujar Lefan."Apa yang ingin kakak dengar ? Aku sudah terkurung selama lima hari, aku tak bisa menceritakan apapun"
Perlahan Lefan beranjak lalu duduk di kursi yang sama dengan Airis, dia menarik tubuh Airis agar lebih dekat dengannya.
"Ini pasti mengejutkan mu tapi.. " Lefan menyentuh tangan Airis.
" ..aku melakukan semua itu agar masa kecil mu penuh dengan kebahagiaan tanpa terbebani dengan urusan pernikahan"Airis menatap tangannya yang di usap-usap lembut oleh Lefan.
"Karena aku sudah lama bersama kakak, aku tidak pernah sekalipun berpikir kita akan lebih dari saudara walaupun tidak ada ikatan darah di antara kita berdua"Lefan tersenyum.
"Airis.. aku ingin mengatakan hal ini agar kamu bisa terus mengingatnya, apa kamu belajar tentang tata surya ?"Airis mengerutkan alisnya saat mendengar apa yang Lefan tanyakan.
"Aku belajar, apa kakak tidak percaya aku benar-benar belajar ? Tanyakan saja, aku bisa menjawabnya!"Lefan menggeser pelan rambut Airis yang menutupi mata kirinya.
"Kamu indah Airis bagaikan bumi dengan beragam tanaman, fauna dan seisinya.. senyuman mu secerah pagi dan tidur mu setenang malam.. "Lefan menatap lekat mata Airis.
" ..dan aku bagaikan Musytari di dekat mu""Musytari.. " gumam Airis.
Lefan beranjak dari kursi Airis.
"Ya, aku akan mengunjungi mu lagi nanti, istirahat lah" Lefan mengecup singkat dahi Airis lalu melangkah keluar dari kamar Airis.Airis menatap pintu kamarnya yang sudah tertutup rapat.
"Kenapa kak Lefan menganggap dirinya Musytari ?".
.Bersambung ...
Note : yang penasaran dengan arti Musytari.. ketik ada di google ntar keluar gambarnya 🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
The King's Bride (BL18+)
OverigDia yang sudah menyelamatkan ku tapi dia pula penyebab dari hancurnya kehidupan ku, entah apakah aku masih bisa menganggapnya sebagai cinta atau ini hanya perasaan semu ?