Mikel laki-laki itu terlihat begitu berantakan, dengan rambutnya yang acak-acakan laki-laki itu kembali berdiri di depan rumah sawara. hari ini sudah mencapai hari ke dua puluh sejak wanita itu menghilang.Ia sudah terlihat seperti orang tak waras, dengan rambut yang acak-acakan dan juga bawah
mata yang menghitam seperti
panda, Ia akan selalu berdiri di depan rumah wanita itu menunggunya pulang.Pernah sean dengan ikhlasnya menawarkan diri untuk membawanya ke rumah sakit jiwa,dan untungnya di cegah oleh jimi .
Mikel, laki-laki itu menjadi pendiam setelah kepergian sawara.
Seperti kata jimi sepertinya ia mulai mencintai sawara. laki-laki itu sempat menyangkal namun akhirnya logikanya berjalan 'bila ia tidak mencintai sawara mengapa ia menjadi seperti orang putus cinta begini?'
Padahal saat adera menyuruhnya menjauh atau wanita itu bertunangan dengan eza saja laki-laki itu tidak sekacau seperti saat ia kehilangan jejak sawara.
Laki-laki itu berbalik memasuki mobilnya ia duduk termenung dengan pandangan kosong, kemana wanita itu pergi? apakah ia sesakit hati itu hingga tidak mau melihat mikel lagi?
Bunyi telpon membuyarkan lamunan mikel, laki-laki itu mengangkat panggilan dari jimi.
"Lo dimana?"
Mikel laki-laki itu tak menjawab apapun, ia hanya diam mendengar suara jimi.
"Woi bro, lo di tempat biasa kan? lo jangan kemana-mana dulu gue bakalan nyusul lo ke sana"
Saking seringnya mikel ke sana hingga jimi tahu bahwa saat siang hari mikel akan berada di depan rumah sawara menunggu wanita itu kembali.
Tak lama jimi datang dengan menggunakan taksi, laki-laki itu turun dari sana dan berjalan mendekati mobil mikel.
"Lo turun biar gue yang nyetir, gue kayaknya tau Siapa orang yang tau sawara ada di mana"
Mendengar ucapan jimi mikel dengan cepat turun dan berpindah posisi duduknya.
"Kita mau nanya sama siapa?"
"Coba kita tanya sama temen-temen sawara di tempat dia kerja"
Mikel tersentak,ah mengapa ia tidak kepikiran ke sana. bodoh mikel otakmu kenapa bodoh sekali.
Laki-laki itu merutuki otaknya yang tak bisa berfikir kesana.***
Mereka berdua memasuki resto dan langsung menuju ke arah intan di meja kasir.
"Lo ta_"
Jimi menyenggol lengan mikel saat laki-laki itu akan bersuara.
"Sopan dikit napa"bisik jimi.
"Permisi"
"Ya?"
"Lo tau sawara ada di mana?"
Mikel memutar matanya malas,apa bedanya mereka berdua, jimi hanya menambah kalimat permisi saja.
"Siapa ya?"
"Kami temannya sawara"
"Oh, gak tau coba tanya bima, bentar saya panggil"
Tak lama bima keluar dari dalam dapur.
"Eh mikel ada apa?"
"Lo tau sawara ada di mana?"
"Sawara di jepang"
"Jepang?"
"Iya, lo gak tau dia lagi liburan di sana"
Mikel sejenak terdiam,liburan?sawara sedang liburan? wah mikel hampir mati di sini dan wanita itu asik liburan?
Laki-laki itu melirik ke arah jimi yang hampir menyemburkan tawanya.
Hei mikel kenapa terlihat sangat menyedihkan seperti ini.
Mikel keluar dari resto, laki-laki itu memasuki mobilnya meninggalkan jimi yang mengumpat di sana karna di tinggal.
Ia mengambil ponselnya dan menelpon sean.
"Yan lo sekarang pesanin gue tiket pesawat ke Jepang"
"Heh apaan tiba-tiba banget"
"Gue gak mau tau pokoknya lo pesan sekarang, lo tenang aja lo bakal gue bayar"
"Gue gak semiskin itu bro"
"Terserah pokoknya lo pesan sekarang"
Mikel mematikan telpon, laki-laki itu melajukan mobilnya semakin cepat untuk pulang ke rumah mengambil dompetnya.
"Gue bakalan nyusul lo sawara"
KAMU SEDANG MEMBACA
glass window (Revisi)
RandomSelesai. "kita putus" Mikel luwin "kenapa?" Sawara start:19 mei 2024 and : cover from pinterest