Sawara sudah mulai kembali bekerja di resto, saat ini wanita itu sedang mondar-mandir menanyakan pesanan pengunjung."Mau pesan apa mbak?"
"Beef steak dan buat minumannya jus alpukat aja"
"Baik sudah di catat, mohon di tunggu sebentar ya"
Wanita itu berbalik menuju dapur untuk memberikan pesanan pelanggan pada bima.
Keluar dari dapur wanita itu kembali melangkah menuju meja yang diisi seorang laki-laki yang baru masuk.
"Mau pesan apa mas?"
"Eum salad aja mbak"
"Buat minumannya?"
"Jus jeruk aja"
"Baik sudah di catat ya, mohon ditunggu sebentar"
Sawara hendak berbalik, tapi lengan wanita itu ditahan oleh si pelanggan.
"Ya ada apa mas?"
"Mbak boleh minta nomor ponselnya gak?"
"Nomor resto?"
"Bukan, tapi nomor pribadi mbak nya"
"Gak boleh mas"
Sawara mencoba melepaskan pegangan di tangannya secara sopan, wanita itu sedikit risih akan apa yang pelanggan pria itu lakukan.
Ehem
Suara deheman mengalihkan pandangan mereka berdua, di sana sudah ada mikel yang berdiri dengan kedua tangannya di masukkan kedalam saku celana.
Pria itu berjalan mendekat."eh bro, ngapain lo pegang-pegang tangan cewek gue"
Si pelanggan pria sedikit gelagapan saat di tanyai mikel.
"Oh ini cewek lo Gue gak tau. maaf ya"
"Yaudah, tapi lain kali jangan genit-genit ya bro kalo ketemu sama cewek yang gak lo kenal, siapa tau itu bukan lagi cewek orang, tapi udah jadi istri orang"
Mikel menarik sawara keluar dari resto, laki-laki itu tidak memperdulikan Sawara yang mengomel akibat ditarik keluar olehnya.
"Mikel gue lagi kerja, gue gak bisa keluar seenaknya gini di sana juga lagi banyak pelanggan"
"Alah lo hari ini bolos aja, nanti gue yang minta izin sama bos lo"
"Gak bisa gitu, gue kemarin aja udah sebulan lebih gak masuk kerja, bisa-bisa gue di depak dari sana"
"Udah Lo keluar aja dari sana, kerja sama gue gimana, jadi pembantu, gue gaji dua kali lipat dari tempat lo kerja"
"Enak aj_"
"Jangan berisik, ikut gue cepat"
Laki-laki itu menarik baju bagian belakang sawara untuk memasuki mobil. tak memperdulikan makian wanita itu yang ditunjukkan untuknya.
***
"Lo nyeret gue dari tempat kerja cuma buat nemenin lo makan"
"Lo ngarepnya apa?"
"Gak berguna banget tau gak"
"Udah diam, makan tuh makanan lo, habisin"
Sawara memutar matanya malas, perkejaannya jadi terganggu hanya untuk menemani laki-laki itu makan.
Ia membuka mulutnya ikut menyuapkan makanan ke dalam sana.
Sebenarnya wanita itu sedikit lapar,
Dalam hati ia berterima kasih pada laki-laki itu karna mengajaknya untuk makan.Setelah membayar makanannya, mikel mengajak sawara menuju taman dan duduk di bawah pohon yang cukup rindang di sana.
Mereka berdua diam fokus melihat ke arah anak-anak kecil yang sedang bermain dengan teman sebayanya.
Sawara sekilas wanita itu menoleh ke arah mikel, ia tak menyangka bahwa mereka akan sedekat ini. Dulu wanita itu mati-matian menjauhi mikel, laki-laki menyebalkan yang hampir setiap hari selalu mengganggunya.
Tapi sekarang? saat merada di dekat laki-laki itu ia merasakan perasaan aneh yang entah mengapa membuatnya senang.Sedangkan mikel laki-laki itu bergerak gelisah dalam duduknya,
'sekarang atau nanti aja' laki-laki itu merasa gugup,ia ingin mengatakan sesuatu pada sawara tapi apakah ini saat yang tepat?Bagaimana jika ia di tolak?
Bagaimana jika sawara menjauhinya?Mikel bimbang 'bilang tidak ya?'
Laki-laki itu menghela nafas ia berbalik ke arah sawara.
"Sawara gue mau ngomong serius sama lo"
"Apa?"
"Sebenarnya_"
Mikel terdiam, laki-laki itu menelan ludah gugup.
"Apa?" Tanya sawara menaikkan alisnya.
"Sebenarnya gue suk_"
"Hey bro"
Sialan, siapa yang mengganggunya. mikel menoleh ke belakang dan di sana sudah ada eza yang berdiri dengan muka songong khas laki-laki itu.
"Kayaknya enak banget ya pacaran di sini, boleh gabung gak?"
Eza datang dan duduk di samping sawara, tangan laki-laki itu terangkat ingin merangkul pundak sawara tapi lebih dulu ditepis oleh Mikel.
"Posesif banget lo"sungut eza.
"Lo ngapain di sini, pergi sana ganggu lo"
"Kalo gue gak mau?"
"Lo mau gue tonjok lagi hah?"
Melihat mereka berdua yang hampir berkelahi buru-buru sawara berdiri.
"Kita pulang aja yuk"bisik nya pada mikel.
Mikel berdiri, laki-laki itu berdecih sinis pada eza, dan setelahnya pergi dari sana dengan menggeram erat tangan sawara.
KAMU SEDANG MEMBACA
glass window (Revisi)
De TodoSelesai. "kita putus" Mikel luwin "kenapa?" Sawara start:19 mei 2024 and : cover from pinterest