Bima masuk ke dalam ruangan, ditangannya terdapat plastik berisi satu buah nasi kotak dan juga beberapa cemilan.Laki-laki itu berjalan menuju sofa dan meletakkannya di sana.
"Bang"
Bima menoleh ke arah sawara yang memanggilnya, di samping ranjang terdapat mikel yang duduk dengan tenang.
"Bantuin wara ke kamar mandi, udah gak bisa nahan" sawara sedikit malu saat mengatakannya, dari tadi ia menahan kencing, ingin meminta bantuan mikel untuk membantunya turun dari ranjang tapi nyalinya tak sebesar itu.
Bima menuju sawara,saat tangannya ingin membantu wanita itu untuk turun dari ranjang tiba-tiba mikel berceletuk.
"Biar gue aja"
Belum sempat penolakan keluar dari mulut sawara laki-laki itu lebih dulu menggendongnya dan di turunkan di dalam kamar mandi.
"Gue nunggu di luar,kalo udah lo nya tinggal manggil"
Mikel keluar dari sana menyisakan sawara yang buru-buru membuang air kecil.
Sedikit ragu ia memanggil mikel setelah selesai dengan urusannya di dalam.
"Udah"
Wanita itu mengangguk pelan dengan wajah putihnya yang memerah malu.
Mikel kembali menggendongnya keluar dari kamar mandi, laki-laki itu dengan hati-hati meletakkan sawara di atas ranjang rumah sakit.
"Kalo lo butuh bantuan itu bilang aja gak usah ngebesarin gengsi"
Wanita itu memutar bola matanya malas kala mendengar ucapan mikel.
"Iya, iya udah diam"Sawara memejamkan matanya, wanita itu mulai mengantuk.
Bima yang duduk di sofa memerhatikan interaksi mereka berdua sedikit tersenyum, laki-laki itu tau bahwa mikel tadi sempat cemburu padanya saat sawara meminta bantuan ke kamar mandi.
Laki-laki itu menoleh pada adiknya, bocah kecil itu terbangun dan menggeliat dengan kedua tangan yang mengucek matanya.
"Dino lapar?"
Bocah itu menggeleng, matanya sedikit memerah karna di kucek.
"Dino mau pulang?"bima kembali bertanya dan dibalas anggukan oleh bocah itu.
"Yaudah kita pulang ya, tapi nanti kita kesini lagi buat jagain kak sawara,mau kan?"
"Iya"
Laki-laki itu berjalan pada mikel,ia menepuk pelan bahu yang membelakanginya itu.
"Kamu masih lama gak pulangnya?"
"Kenapa emangnya?"
"Saya mau pulang sebentar sama adik saya, nanti saya bakalan balik lagi kesini"
"Yaudah pulang aja gapapa, dia biar gue yang jagain"mikel sedikit sengsi pada bima,dari tatapannya seakan-akan mengatakan'lo itu pulang aja sana, kalo perlu jangan balik lagi'
"Saya pulang sebentar ya"
"Iya"
Melihat kepergian bima dan adiknya laki-laki itu berjalan menuju sofa ia berbaring di sana, tatapannya beralih ke arah sawara yang tertidur dengan pulas di atas ranjang.
"Sejak gue ketemu sama lo malam itu entah kenapa gue sedikit ngerasa aneh" laki-laki itu bergumam, ia mengingat saat bertemu dengan sawara malam dimana ia meminta sawara untuk menjadi pacar pura-puranya.
Ia menguap mulai merasakan
kantuk, dengan perlahan ia memejamkan matanya ikut
tertidur.
***
Sawara terbangun wanita itu melihat ke arah jendela di ruangannya hari sudah mulai gelap pertanda akan datangnya malam.
Setelahnya ia menoleh ke arah sofa di sana terlihat mikel yang sedang tertidur dengan tangan yang bersedekap di atas perut.
Pandangan berkeliling mencari keberadaan bima.
"Kemana bang bima? kenapa gue ditinggal sama si setan di sini"
"Pulang kali ya?"
Mengendikkan bahunya wanita itu meraih ponsel di atas nakas dan sibuk mengotak atik benda elektronik tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
glass window (Revisi)
AcakSelesai. "kita putus" Mikel luwin "kenapa?" Sawara start:19 mei 2024 and : cover from pinterest