Sebulan sudah sawara berada di negara dengan julukan negeri matahari terbit Tersebut.Wanita itu begitu menikmati liburan gratisnya, walaupun beberapa hari terakhir ia cukup kesal karena kedatangan tiba-tiba dari seorang mikel luwin, tapi itu tidak terlalu menjadi masalah.
Hari ini ia akan kembali ke negara asalnya, wanita itu sudah berkemas dan saat ini ia sedang menunggu mikel keluar dari kamarnya.
Pintu terbuka menampilkan laki-laki itu yang berdiri dengan muka masam.
"Lo beneran pulang hari ini?"
"Iya, gue pulang hari ini"
"Gak bisa besok aja gitu?"
"Gak bisa mikel"
Mikel merenggut, sean sialan, kenapa dia tidak membuat mikel satu penerbangan dengan sawara.
Mikel, baru bisa kembali saat penerbangan selanjutnya. ia melihat ke arah sawara yang diam dengan tangan bersedekap.
"Lo tungguin gue di sana ya"
"Gak usah gue tungguin, palingan lo sendiri yang bakal nyamperin gue"
"Tau aja"
Laki-laki itu terkekeh, ternyata sawara sudah mengetahui tabiat nya.
"Gue pergi dulu jadwal penerbangan gue tinggal sejam lagi"
"Boleh peluk ga"
"Gak"
"Yaudah sana"
Sawara berbalik pergi dengan tangannya yang menyeret
koper, sekilas wanita itu
menoleh ke belakang ke arah
mikel yang melambaikan tangan
ke arahnya, dengan sebelah tangannya lagi pura-pura
menghapus air mata laki-laki itu.Ia memutar matanya malas, ada-ada saja kelakuan laki-laki itu.
***
Malam ini mikel masih berada di jepang, laki-laki itu duduk di atas ranjang,di tangannya terdapat ponsel yang menampilkan kontak sawara.
"Mau nelpon tapi nomor gue masih di blokir"
"Sial gue lupa lagi nyuruh dia buka blokiran"
Laki-laki itu berbaring, sebelah tangannya digunakan untuk menutup mata.
"Sawara lo make apa sih sampe gue bisa uring-uringan gini"
Ia menghela nafas, kepalanya sedikit berdenyut dari tadi. sepertinya efek belum makan malam.
Perlahan kantuk datang, laki-laki itu mulai menguap dan tak lama ia tertidur.
***
Hari ini mikel sudah kembali ke negaranya, laki-laki itu tak sempat untuk pulang ke rumah, saat keluar dari bandara ia langsung menuju rumah sawara dengan menggunakan taksi.
Baginya Sehari saja ia tidak melihat wanita itu matanya langsung kesemutan dan buram.
Mikel akui ia memang sedikit berlebihan, tapi apa yang harus ia lakukan?
Ia berdiri di depan rumah sawara, tangannya terangkat untuk mengetuk pintu.
"Bentar"
Suara sautan dari dalam terdengar menyuruhnya untuk menunggu.
Tak lama pintu terbuka, menampilkan sawara dengan rambut yang di Cepol asal menampilkan leher jenjang putihnya. mikel menelan ludah, buru-buru laki-laki itu mengalihkan pandangan dengan telinga yang sedikit memerah.
"Udah pulang lo"
"Kalo Gue ada di sini ya berarti udah pulang lah"
"Cuma Basa-basi doang"
"Eleh"
"Ngapain lo ke sini?"
"Buat ngunjungin lo"
"Kalo lo yang datang mah bukan ngunjungin tapi gangguin"
Tatapan sawara beralih ke koper di tangan mikel.
"Lo belum sempat pulang kerumah?"
"Oo iya nih "
Sawara mengangguk mendengar ucapan mikel. sedikit heran sebenarnya kenapa laki-laki itu langsung kesini, bukankah lebih baik ia pulang dulu untuk beristirahat atau menaruh kopernya?
"Gue rada haus, gak sopan banget lo ngak nyuruh tamu buat masuk"
"Tamu apaan yang kayak lo gini"
"Ya_tamu, pokoknya tamu"
"Terserah lo aja"
"Lo gak nyuruh masuk?"
"Silahkan masuk tuan muda"
Sawara membungkuk dengan tangan memegang perut, seakan pembantu yang menyambut majikan baru saja pulang kerja.
Sedangkan Mikel, laki-laki itu menyeringai puas melihat sawara yang membungkuk seperti
itu, walaupun ia tau itu hanya bercanda, tapi kapan lagi bukan seorang sawara yang keras kepala membungkuk seperti itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
glass window (Revisi)
RandomSelesai. "kita putus" Mikel luwin "kenapa?" Sawara start:19 mei 2024 and : cover from pinterest