"Ah! Pak Karel. Dia bilang, besok dia akan mulai menyiapkan ujian simulasi yang sulit. Katanya sangat sulit," seru Dara tiba-tiba yang membuat Ipang memundurkan wajahnya. "Gue pergi dulu," pamit Dara lalu berdiri dan pergi berlari dengan memegangi dadanya yang berdebar.
Ipang pun juga beranjak pergi dan beranjak pergi dan berjalan pulang ke rumah sambil senyum-senyum sendiri mengingat momen dirinya hampir saja mencium Dara.
Di pihak lain, Cecil yang tadi melihat Ipang (hampir) mencium Dara, berjalan pulang ke griya tawang sambil menangis.
*****
Setelah bertemu dengan Dara, Ipang diajak Bundanya untuk makan bersama di sebuah warung angkringan.
Saat memasuki warung angkringan dan melihat bundanya sudah menempati meja yang di atasnya sudah ada menu khas Jogjakarta.
"Ipang" panggil Bunda Ipang secara lemah lembut.
"Ada apa, Bun?" tanya Ipang bingung sambil mengunyah gudeg dan nasi di dalam mulutnya.
"Pak Karel menelepon Bunda tadi siang. Dia bilang, kamu melakukan kesalahan. Karena itulah kamu tidak mendapatkan hasil yang baik saat UTS. Dia bilang kamu pasti merasa sangat kesal ya," jelas Bunda Ipang memberitahu.
Ipang sedikit kesal mendengar itu, namun ia harus menahan kekesalannya itu karena tidak mau Bundanya kepikiran.
"Ipang, Bunda lihat kamu belajar dengan keras. Dalam hati Bunda, Bunda sangat bangga padamu. Bahkan sejak dari hari pertama kamu lahir, Bunda tak pernah bermimpi melihatmu belajar sekeras ini. Jika karena kesalahan ini kamu mengingkari janjimu dan menyerah begitu saja, itu bukanlah hal yang benar. Kamu harus tetap kuat. Lupakan saja kesalahanmu, lalu setelah itu berdiri kembali dan berjuang lebih keras untuk masa depan kamu yang lebih baik nanti," jelas Bunda Ipang panjang lebar dan diakhiri senyuman.
"Iya, Bun," jawab Ipang lalu memakan nasi gudeg dan sate telur.
*****
Di dalam kamarnya, Dara masih terbayang-bayang saat Ipang hendak menciumnya. Dan tanpa disadari Dara kalau Ibunya masuk ke kamarnya.
"Kamu kenapa? Kok senyum-senyum gitu," tanya Ibu Dara yang melihat anaknya senyum-senyum sendiri.
Dara pun langsung mematikan rokoknya dan menoleh ke arah belakang, ia pun terkejut dengan kehadiran Ibunya. "Gapapa kok, Bu. Gak salah 'kan aku senyum,"
"Senyuman kamu itu beda loh. Kamu pasti lagi jatuh cinta, 'kan? Gapapa kok kalau kamu sedang jatuh cinta yang penting kamu bahagia," jelas Ibu Dara tersenyum sambil mengambil kotak rokok milik Dara lalu mengambil isinya.
Dara langsung menutup wajahnya dengan tangan karena malu digoda oleh pertanyaan Ibunya.
Dara dan sang Ibu pun duduk berdampingan di atas kasur dan mereka berdua pun merokok bersama di dalam kamar Dara.
"Kamu masuk kelas khusus untuk ke Samudera atau karena ada Ipang?
"Ibu jangan ngaco deh, aku masuk kelas khusus memang karena ingin belajar," sanggah Dara sambil memasukkan rokok yang sudah mengecil seukuran setengah jari kelingking ke asbak.
Mendengar anaknya menyanggah, Ibu Dara justru makin menggoda anaknya itu dan bernyanyi lagu tema jatuh cinta.
*****
Di dalam griya tawang atau penthouse, Cecil sedang berendam di jacuzzi sambil melamun karena memikirkan Ipang yang hampir mencium Dara.
Setelah berendam di jacuzzi, Cecil menuju ke sebuah ruangan dengan kondisi badan yang masih dibalut handuk. Di ruangan itu terdapat karya-karya lukisannya dari ia kecil sampai remaja.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Targets
RandomDenis, Ipang, Cecil, Dara dan Niko adalah lima orang yang berjuang mencapai target di sekolah terutama dalam hal akademis dan setelah lulus mereka harus berjuang dengan target pribadi mereka masing-masing