Chapter 21

115 5 1
                                        

Tiba-tiba pintu kelas terbuka yang membuat semua yang ada di dalam kelas menoleh. Semuanya terkejut melihat Ipang datang dengan menggendong Cecil di punggungnya

"Kita ingin ikut tes simulasi," ucap Ipang memohon pada Karel dengan wajah lelah.

Niko, Denis dan Dara cukup cemas melihat keduanya datang dengan kondisi yang tidak memungkinkan. Ipang dengan kondisi tubuh yang masih sakit akibat berantem dan Cecil yang kondisinya sedang sakit demam tinggi.

"Kita berdua ingin ikut tes simulasi," lanjut Ipang dengan suara gemetar.

"Kamu yakin untuk tes simulasi ini?" tanya Deasy tidak yakin dengan kondisi dua remaja di depannya.

"Izinkan kita berdua ikut tes simulasi," mohon Ipang.

"Ipang," panggil Karel.

"Tolong izinkan kita berdua ikut tes simulasi!" mohon Ipang dengan berteriak.

Karel akhirnya mengangguk dengan mengizinkan Ipang dan Cecil untuk ikut tes simulasi.

Setelah diizinkan, Ipang berjalan dengan terpincang-pincang sambil menggendong Cecil menuju tempat duduk mereka. Teman-teman mereka dan juga Erina langsung mendekat dan membantu.

Cecil langsung diturunkan Ipang dikursinya dengan bantuan Erina dan Dara. Setelah menurunkan Cecil, Ipang langsung duduk di bangkunya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Erina khawatir.

"Iya," jawab Cecil lemah.

"Pang, kondisi lo kelihatannya agak gimana gitu. Gue khawatir dengan kondisi lo sama Cecil sumpah," ucap Niko dan Denis khawatir dengan kondisi Ipang.

"Sekarang saya minta kalian kerahkan 1000% kemampuan kalian," ucap Karel di depan kelas.

*****

Tes simulasi akhirnya dimulai, dengan pelajaran pertama Bahasa Indonesia yang diawasi Eddy dan Darto di dalam kelas.

Sementara Aprilia pun datang dan mengawasi Ipang dan kawan-kawan mengerjakan soal tes simulasi dari luar kelas.

Aprilia sempat tersenyum saat melihat Denis memilih A pada nomor 17 yang merupakan jawaban yang tepat. Tapi tidak lama kemudian Aprilia langsung cemberut saat Denis mengganti jawabannya menjadi D.

Setelah selesai mengerjakan tes simulasi Bahasa Indonesia, para murid diberikan fotocopy-an lembar jawaban dan kunci jawaban mereka.

Denis langsung mengecek dan mencocokkan jawabannya dengan kunci jawaban yang ada di meja Dara.

"Kok ini nomor 17 A, ya?" gumam Denis bingung.

Niko yang ada di bangkunya langsung menghampiri Denis. "Lo salah di nomor 17? Untung gue pilih A," sahut Niko.

Dara langsung masuk ke dalam kelas dan melihat Cecil tertidur dengan kepala di atas meja. Dara yang khawatir langsung mengecek kening Cecil.

"Panas banget," ucap Dara.

Tak lama kemudian Erina masuk ke dalam kelas dengan menuju meja Cecil dan Ipang.

"Ivan, Cecilia, kalian ujiannya di UKS aja ya," ucap Erina.

"Saya di sini aja, Bu. Saya baik-baik aja. Lebih baik Cecil saja yang di sana," ucap Ipang masih sanggup.

Erina mengangguk mengerti lalu membangunkan Cecil yang masih tertidur akibat sakit demam tinggi.

"Biar saya gendong di punggung saya, Bu." Niko datang menawarkan diri membantu.

"Terima kasih, Niko," ucap Erina tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The TargetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang