YOB - 08

853 121 30
                                        

Y/OUR BABY
08

•🍫•

"Apa alasanmu begitu membenci Zhiguang sebelum Yiqian datang?"

Kali ini Xiao Zhan tengah berganti profesi menjadi reporter dalam kehidupan Junjie. Bagi Omega bergigi kelinci itu tidak ada hal lain yang lebih menyenangkan daripada menggoda Junjie yang sangat pendiam. "Jika aku tidak salah ingat, sebelum Yiqian hadir kamu bahkan tidak mau menatap Alpha itu. Tapi sepertinya kali ini berbeda?"

"Aku tetap kesal dengannya, namun pandanganku sedikit berubah. Dia tidak seburuk yang aku kira."

"Nah, apa alasanmu kesal dengannya?"

Junjie meletakkan garpunya. Menatap lekat pada sahabatnya yang sedikit lebih tua. "Ge... Kenapa kamu begitu penasaran? Kamu ingin menjual informasi tentang diriku pada Wei-Ge?" tanyanya curiga.

Xiao Zhan mendelik tidak terima. "Astaga, bagaimana bisa kamu menuduhku berbuat jahat seperti itu?" marahnya sambil berkacak pinggang seperti ibu-ibu yang memergoki anaknya main hujan-hujanan. "Aku hanya penasaran saja."

Junjie menghela nafas panjang karena sifat keras kepala sahabatnya. "Itu bukan cerita yang menarik, percayalah padaku," ungkapnya.

"Tapi saat ini aku sangat amat tertarik untuk mendengarkan," desak Xiao Zhan. Tidak ada jalan keluar dari situasi ini karena Xiao Zhan pasti akan terus menerornya jika tidak diceritakan saat ini juga. Junjie hanya bisa pasrah sambil kembali mengingat rasa benci mendalam pada hatinya untuk Zhiguang.

Malam pada 3 tahun yang lalu tepat beberapa bulan setelah kematian Ibunya, Junjie dilanda stress berat karena pekerjaannya terus mendapat revisi dari atasan, sementara tugas kuliahnya belum dikerjakan dengan batas waktu pengumpulan besok.

Ketika matanya melihat langit malam yang bersinar begitu terang dengan bantuan bintang, rasa lelah dan stress itu seolah menguap. Jadi Junjie memutuskan untuk keluar dan menghirup udara segar. Waktu itu sedang musim semi. Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya di tiap tangkai pohon hingga mengeluarkan wangi yang begitu harum. Memberikan suasana tenang dengan hembusan angin malam yang menerpa. Junjie duduk di kursi taman ditemani sebotol kaleng bir di tangan.

Matanya coklatnya yang indah bagai kayu pohon oak menatap kosong pada jalanan yang telah sepi. Lingkungan apartemennya memang sedikit sepi dari tempat lainnya namun itu justru membuatnya semakin nyaman dalam kesendirian. "Alangkah baiknya jika waktu berhenti," gumamnya.

Tak jauh darinya terlihat sosok laki-laki yang berjalan dengan langkah gontai serta tubuh linglung nyaris jatuh menyapa aspal. Junjie mengenal orang itu, penghuni kamar sebelahnya. Matanya memicing guna memperhatikan dengan detail apa yang terjadi pada tetangganya itu.

"Mabuk?"

Dilihat dari tingkahnya memang seperti orang mabuk. Alpha itu berhenti di pohon dekat Junjie, bersandar lemah sambil terus bergumam tak jelas. Helaan nafas Junjie mengudara dengan membawa langkahnya mendekati orang itu. "Hei, kamu tidak apa-apa?" tanyanya memastikan.

"Hm? Kamu siapa?" Jika mereka tak sengaja bertatapan saat bertemu, mata Zhiguang selalu terlihat tajam dan jernih bagai elang melihat mangsa. Namun kini tatapan matanya begitu lembut dengan cengiran aneh bagai kuda.

"Wow... Kamu sangat cantik," kagumnya kala melihat wajah Junjie yang terkena pancaran sinar dari lampu jalan yang berwarna jingga. Memberikan kesan lembut dan hangat pada wajahnya yang cantik bak dewi aphrodite.

Junjie melihatnya dengan jengah. "Terima kasih pujiannya," jawabnya sekenanya. Alpha ini telah memiliki kekasih, apakah pantas baginya memuji Omega lain walau sedang mabuk?

Y/OUR BABY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang