YOB - 07

334 43 28
                                    

Y/OUR BABY
07

•🍫•

Hari libur telah tiba dengan suasana pagi yang cukup mendung sebagai tanda musim dingin akan tiba, berujung membuat hampir semua orang hanya berada di dalam selimutnya masing-masing sejak pagi.

Sementara Zhiguang dengan sigap segera memasak untuk sarapan. Hari ini ia memiliki jadwal untuk photoshoot dan rapat bersama anggota himpunan mahasiswa lainnya. Terpaksa meninggalkan Junjie sendirian di apartemen dengan Yiqian yang sedang sakit.

"Bagaimana kalau kamu minta temani dengan Xiao Zhan?" saran Zhiguang. Makanan sederhana khas rumahan telah tersaji di meja makan, kiriman dari ibunya setelah tau Junjie kelelahan karena merawat Yiqian yang sakit. "Ibu juga akan datang siang nanti."

"Cukup dengan ibu saja," jawab Junjie singkat.

Zhiguang mengangguk mengerti, mencoba menghargai pendapat Omega itu tanpa perlu berdebat. "Omong-omong Guang, sepertinya hubunganmu dan Xiaowen merenggang?"

Piring berisi makanan di hadapannya terasa hambar setelah nama Xiaowen disebut. Saat ini Zhiguang ingin melupakan sebentar segalanya tentang kekasihnya itu setelah mendapat kiriman foto berupa dua orang yang tengah berduaan di taman. Ia sangat mengenali salah satu dari dua orang itu, hanya dengan melihat punggung dan gaya rambutnya saja.

"Apa... terjadi sesuatu? Kamu tau, aku rasa Xiaowen tidak begitu menyukai keberadaan kami," lanjut Junjie.

'Kami' dalam kata itu merujuk pada dirinya sendiri dan Yiqian-yang sedang mengonsumsi biskuit herbal dari dokter. Siapapun yang melihat Xiaowen saat Omega itu memperhatikan mereka, pasti bisa mengetahui emosi tengah menggulak di hatinya. "Mungkin sebaiknya aku tinggal bersama Zhan-Ge sambil mengurus kunci apartemenku."

"Lalu bagaimana dengan Yiqian?" Nada suaranya terdengar ketus dan dingin membuat orang-orang yang mendengarnya mungkin akan merinding.

"Aku akan membawanya bersamaku."

Helaan nafas panjang mengudara. Zhiguang memejamkan matanya sambil mencoba mengingat apa yang telah terjadi selama 2 tahun ini. "Sudahlah. Xiaowen memang seperti itu, hubungan kami tidak sebaik hubungan orang-orang," gumamnya lirih.

Junjie tidak lagi membahas masalah itu karena tau bahwa Zhiguang tidak menyukainya. Mereka kembali melanjutkan sarapan dalam diam walau sesekali Yiqian akan bergumam sendiri sambil memanggil Papa dan Dadda-nya.

Sosoknya yang kekar berdiri dengan gagah di ambang pintu dengan tangan yang memegang laptop serta kunci mobil. Mata hitam Zhiguang selalu indah bak obsidian yang bisa menenggelamkan siapapun jika melihatnya terlalu lama, menyesatkan hingga tak tau jalan pulang dan berujung terjebak dalam tatapan elangnya. Dan mata itu terus memperhatikan gerak-gerik Junjie yang sedang menyiapkan bekal makan siang untuknya.

"Aku buatkan sesuatu yang mudah dimakan dengan satu tangan. Barangkali kamu begitu sibuk hingga tidak bisa menggunakan sendok dan garpu," tuturnya setelah Zhiguang menerima kotak bekalnya.

Sebelum benar-benar pergi ia menyempatkan diri untuk mengecupi pipi Yiqian. "Jangan rewel saat bersama Papa, oke? Oma akan datang siang nanti untuk bertemu kamu." Yiqian sedikit membaik dari semalam, bayi itu sudah bisa tertawa kembali walau kompres pereda panasnya masih menempel di dahi.

"Dadda~"

"Ya, Dadda berangkat dulu. Saat pulang nanti Dadda akan belikan balon." Junjie tersenyum kecil mendengarnya, perhatian dua orang dewasa itu hanya berfokus pada Yiqian yang berada di gendongan Junjie. "Aku berangkat, jangan lupa berisitirahat." Tangannya dibawa ke atas kepala Junjie yang sedikit lebih pendek darinya, ia memberi elusan lembut disana sebelum pergi dari ambang pintu.

Y/OUR BABY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang