YOB - 13

193 45 30
                                    

Y/OUR BABY
13

•🍫•

Terhitung 5 hari telah berlalu sejak Junjie meninggalkan apartemen Zhiguang di malam musim dingin.

Selama waktu yang berlalu, kesehatan Yiqian naik turun selayaknya roller coaster di taman bermain. Saat pagi tiba semua berjalan normal seperti biasa, namun ketika langit telah berubah menjadi gelap secara otomatis bayi itu akan mulai menangis.

Pada malam sebelumnya bayi itu hanya menangis tak nyaman mungkin karena pusing, dan kini ia bahkan tidak mau meminum susu atau memakan bubur bayi. Hal ini membuat Junjie merasa begitu panik sejak pagi, Xiao Zhan bahkan hampir menelfon ibunya jika tidak ditahan oleh Junjie.

"Xia Yiqian ayo kita makan, hm? Kamu harus mengkonsumsi sesuatu agar sehat dan bisa bermain bersama Papa," bujuk Junjie sambil menatap dengan lembut pada bola mata indah Yiqian yang berlinang dipenuhi air mata.

"Dadda..."

Suaranya begitu pelan disertai tangan yang terulur meminta digendong. Jauh di lubuk hatinya Junjie tau bahwa Yiqian membutuhkan Zhiguang, namun perlakuan Alpha itu pada dirinya membuat Junjie terlalu marah dan takut untuk bertemu.

"Kenapa tidak telfon Zhiguang saja?"

"Tidak perlu, Zhan-Ge. Keberadaan kami hanya akan mengganggunya."

Xiao Zhan ingin terus membujuk sahabatnya namun melihat sikap keras kepala dengan kilatan marah saat mereka membahas Zhiguang, akhirnya Xiao Zhan mengurungkan niatnya.

Siapapun yang telah mendengar perkataan kasar Zhiguang pada Junjie juga pastinya akan merasa sangat marah. Maka wajar Junjie memilih bersikap dingin seperti itu demi melindungi dirinya sendiri dan Yiqian.

"Junjie, jika kamu terus melakukan ini, itu artinya kamu hanya menyiksa Yiqian." Ucapan Xiao Zhan yang datar dan dingin mengudara di sekitar mereka. Junjie yang sedang mencoba memberikan susu pada Yiqian telah mematung sempurna. "Aku mengerti kamu yang tidak ingin bertemu dengan Zhiguang, tapi Yiqian membutuhkan Dadda-nya."

"Lalu menurutmu aku harus melakukan apa, Ge? Guang terus menyalahkan aku dan Yiqian. Bukan hal yang tidak mungkin jika dia mencekik anakku hingga mati saat melihatnya."

Tiap katanya terucap dengan lirih dan pelan disertai isakan kecil yang mengiringi. Junjie hampir tidak pernah menangis setelah kematian ibunya dan kini dihadapkan dengan kondisi Yiqian yang begitu buruk membuat air matanya tak dapat terbendung lagi.

"Badai salju begitu lebat di luar. Kita akan bawa Yiqian ke rumah sakit saat badainya sudah reda, oke?" saran Xiao Zhan seraya mengelus punggung Junjie guna memberikan kekuatan pada sahabatnya. "Yiqian pasti akan baik-baik saja, percaya padaku," lanjutnya lembut.

Bayi itu telah memasuki usia 8 bulan dengan tubuh yang semakin gembul hingga terasa sangat berat saat menggendongnya terlalu lama. Jadi selama satu hari penuh, Junjie tidak beranjak sedikitpun dari ranjang dan terus memeluk Yiqian.

Berbagai jenis pakaian dan camilan anak-anak balita yang mudah dicerna telah mengisi meja kamar Junjie. Xiao Zhan mengatakan itu adalah hadiah dari beberapa mahasiswa kampus yang mengetahui keberadaan Yiqian. Dan mereka turut merasa sedih setelah mendengar kabar bahwa bayi gembul itu diserang demam tinggi.

Y/OUR BABY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang