Pertemuan di Dunia Maya

60 19 110
                                    

Malam itu, hujan turun dengan deras, menciptakan ritme yang menenangkan di jendela kamar Lucian. Setelah hari yang melelahkan di akademi sihir, Lucian mencari pelarian di dunia maya. Ia membuka aplikasi chat yang baru diunduhnya beberapa hari lalu. Aplikasi itu mempertemukan orang-orang dari berbagai penjuru dunia, dan Lucian merasa tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru.

"Online Chatting: Explore the World," begitu bunyi deskripsi aplikasi itu. Dengan jari yang sedikit gemetar karena rasa penasaran, Lucian masuk ke dalam ruang obrolan acak. Nama pengguna yang ia pilih adalah "LucianMoon," mencerminkan kecintaannya pada malam berbintang.

Tak lama kemudian, sebuah pesan muncul.

**SeraphinaSky**: Hai, LucianMoon! Apa kabar?

Lucian tersenyum. Nama pengguna itu terdengar menarik.

**LucianMoon**: Hai! Kabar baik. Kamu sendiri?

**SeraphinaSky**: Baik juga. Apa yang membuatmu bergabung dengan aplikasi ini?

**LucianMoon**: Hanya mencari teman ngobrol. Hujan di luar membuat suasana jadi sendu. Kamu sendiri?

**SeraphinaSky**: Sama. Kadang-kadang menyenangkan bertemu orang baru di sini. By the way, aku Seraphina dari Valoria. Kamu?

**LucianMoon**: Aku Lucian dari Lunaria. Senang bertemu denganmu, Seraphina.

Percakapan berlanjut hingga larut malam. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan, hobi, dan mimpi. Lucian merasa nyaman berbicara dengan Seraphina, seolah-olah mereka sudah saling mengenal sejak lama. Tawa dan cerita mereka mengalir tanpa hambatan, menciptakan ikatan yang tak terduga.

Malam-malam berikutnya, mereka selalu menyempatkan waktu untuk ngobrol. Seraphina menceritakan tentang kehidupannya sebagai anak populer yang sering kali sibuk dengan berbagai kegiatan, sementara Lucian berbagi kisah tentang studinya di akademi sihir dan kecintaannya pada menulis.

**SeraphinaSky**: Lucian, aku merasa kita punya banyak kesamaan. Aneh rasanya, tapi aku merasa nyaman berbicara denganmu.

**LucianMoon**: Aku juga, Seraphina. Rasanya seperti menemukan teman lama yang hilang.

Hubungan mereka semakin erat. Dari sekadar teman obrolan di aplikasi chat, mereka mulai bertukar nomor telepon dan melakukan panggilan video. Lucian dan Seraphina merasa terhubung lebih dari sekadar teman dunia maya. Meskipun mereka belum pernah bertemu langsung, ada rasa hangat dan dekat yang tumbuh di antara mereka.

Suatu hari, setelah berbulan-bulan berkomunikasi, Seraphina mengambil langkah berani.

**SeraphinaSky**: Lucian, aku tahu ini mungkin terdengar gila, tapi aku ingin kita bertemu. Aku ingin mengenalmu lebih dekat, bukan hanya di dunia maya.

Lucian terdiam sejenak. Hatinya berdebar-debar. Ia juga ingin bertemu Seraphina, tetapi ada keraguan yang mengganjal.

**LucianMoon**: Seraphina, aku juga ingin bertemu. Tapi bagaimana jika kita tidak sesuai dengan harapan satu sama lain?

**SeraphinaSky**: Lucian, kita tidak perlu memaksakan apa pun. Jika memang cocok, kita lanjutkan. Jika tidak, kita tetap bisa menjadi teman baik. Yang penting, aku ingin kita jujur satu sama lain.

Setelah berpikir panjang, Lucian setuju. Mereka merencanakan pertemuan di Pulau Aetheria, tempat yang netral bagi keduanya. Liburan yang awalnya hanya menjadi wacana, kini menjadi kenyataan yang penuh harapan dan kecemasan.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Lucian dan Seraphina akhirnya bertemu di sebuah kafe di Aetheria. Mereka saling tersenyum, sedikit canggung pada awalnya, namun kehangatan segera mengalir di antara mereka.

"Lucian, senang akhirnya bisa bertemu langsung," kata Seraphina sambil tersenyum lebar.

"Aku juga, Seraphina. Terima kasih telah mengajakku bertemu," jawab Lucian dengan mata berbinar.

Pertemuan itu mengukuhkan hubungan mereka. Dari sekadar teman obrolan di dunia maya, mereka menjadi pasangan yang saling mendukung dan mencintai, meskipun jarak memisahkan mereka. Perjalanan cinta mereka dimulai dari sebuah aplikasi chat, namun apa yang mereka miliki lebih dari sekadar dunia maya. Mereka berkomitmen untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan penuh cinta dan kepercayaan.

Namun, kisah mereka tidak berhenti di sini. Tantangan demi tantangan menanti di depan. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk menghadapi semua rintangan? Hanya waktu yang akan menjawabnya

Cinta tak harus memilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang