Chapter 11: Chrismas

2.1K 111 0
                                    


"Kalau begitu...bolehkah aku meminta nomor teleponmu juga?"

Phi Hill...?

Sosok jangkung itu mendorong dirinya dari tempat duduknya. Di tengah kebingungan para anggota fakultas tahun kedua, Phi Hill berjalan mengitari meja makan dan berdiri di samping Phi Geo.

Tepatnya di depanku dan Phi Mei

"Ada apa denganmu, Hill? Bagaimana kau bisa melakukan ini?" Phi Geo bertanya dengan terkejut.

"Kenapa?

"Dengar, aku akan menanyakan nomornya lebih dulu. kau tidak bisa menyalipku seperti ini."

"Kenapa tidak?" kata Phi Hill pelan. Tapi matanya masih diwarnai amarah yang berusaha dia tahan. "Apa kau pacarnya atau bukan? Kalau kau bukan pacarnya, kau tidak berhak melarang orang lain mendekatinya."

Perkataan Phi Hill sepertinya menguatkan apa yang baru saja dikatakan Phi Geo.

"Oh, apa-apaan kau? Bukankah kau sudah memiliki seseorang yang kau sukai? " Phi Geo mulai sedikit marah.

"Kau juga sudah punya seseorang untuk diajak bicara, kan?" Hill balik bertanya. Hal itu membuat alis Phi Geo berkerut. Namun keduanya tidak terlihat sedang bertengkar.

Sungguh, lebih seperti teman yang suka berdebat tentang hal yang tidak masuk akal.

"Hei, cukup untuk kalian berdua. Sebaiknya kalian siap-siap untuk latihan. Ayo, sudah hampir waktunya." Phi Mei menegur dengan kesal, seolah-olah dia lelah mendengarkan orang-orang berdebat satu sama lain tanpa manfaat apa pun.

"Semuanya, cepatlah. Apa kalian ingin Phi Nab Dao akan marah dan menambah jam latihan sampai jam 8 malam?" Kata-kata dari orang di sebelahku meny ebabkan kelompok itu perlahan-lahan bangkit dari tempat duduknya dengan ekspresi jengah di wajah mereka. Mau tak mau, mereka bersiap untuk berlatih.

"Ayo, Geo." Salah satu senior datang dan memeluk lehernya sambil menariknya dengan paksa untuk mengikutinya.

"Hei, tunggu dulu, aku belum bisa berdamai dengan dokter gila ini," teriak Phi Geo setelah diseret oleh temannya.

"Cukup."

"Nong Ter. Kita bicara lagi nanti." Phi Geo masih tidak ragu-ragu dan berteriak kepadaku, "Hill, jangan main-main dengannya." Dia berteriak sebelum berjalan keluar, bersama anggota fakultas lainnya.

"Sialan Hill, kau yang teratas."

"Aku lergi dulu."

"Baiklah, cepatlah."

Hill, seharusnya pergi bersama teman-temannya lain yang sedang berjalan. Sebaliknya, dia berdiri di depan ku, di tempat yang sama seperti sebelumnya, tanpa melangkah kemana pun.

Phi Hill menatapku dengan tatapan yang sulit untuk ku artikan. Namun hal itu tidak lagi disembunyikan dengan amarah seperti sebelumnya.

Hill tidak mengatakan apa pun.

Aku tidak berani mengatakan apa pun.

Termasuk Phi Mei, yang sepertinya menunggu apakah akan ada percakapan di antara kami.

"Kau sudah makan belum?" Pertanyaan Phi Hill mengagetkanku. Aku pikir, dia akan berbicara denganku tentang apa yang baru saja terjadi, tapi suara lembut dan dalam itu kembali dengan kehangatan seperti sebelumnya

"Em...belum."

"Apa kau tidak suka kotak makan siang di sini?"

"....Tidak ada apa-apa"

[END] EAST: TAG! YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang