Special Chapter 2

2.7K 138 34
                                    


"Bawa ke meja tiga." Aku dengan cepat mengambil piring makanan yang baru saja selesai ku buat dan segera menyajikannya ke meja tiga sesuai permintaan. North dan aku sudah bekerja di sini cukup lama. Tentu saja, aku tidak memberitahu Phi Hill. Jika Phi Hill tahu... aku tidak ingin membayangkan betapa parahnya aku akan dimarahi.

Pekerjaan di sini cukup berat, tapi itu hal yang baik karena menunjukkan bahwa toko kami laku. Di malam hari, ada banyak orang. Aku hanya bekerja di sini, tapi North bilang dia juga akan bekerja di tempat lain. Aku ingin ikut. Aku sedang memikirkan hal itu.

North benar-benar orang yang pekerja keras, sampai-sampai aku sangat menghormatinya. Dia bilang dia tidak ingin merepotkan keluarganya, jadi dia belajar melakukan pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan penghasilan tambahan selama ini.

"Akhirnya aku bisa duduk dan beristirahat," keluh North sebelum duduk, terlihat kelelahan. Sudah lewat jam ketika banyak pelanggan datang.

"Itu bagus. Hari ini banyak orang," kataku, duduk di sampingnya.

"Datang ke sini, Ter," pemilik toko, Phi Ya, memanggilku. Phi Ya adalah wanita transgender yang sangat kuat. Aku mendengar bahwa selain memiliki toko ini, dia juga menjalankan bisnisnya sendiri dan menjual banyak barang lainnya.

"Ya." Aku berjalan menuju suara yang memanggilku.

"Ada seseorang datang menemuimu. Dia sedang menunggu di depan toko. Dia sangat tampan. Baik pelanggan maupun karyawan melihatnya dengan mata yang sama. Siapa dia? Apa dia pacarmu?" Phi Ya bertanya dengan mata berbinar.

"Hah?" Aku terkejut, kulitku merinding saat mendengar itu. Pujian itu membuatku ingat siapa dia. Jadi aku segera melepas apron dengan simbol toko dan berjalan keluar.

Serius... Phi Hill!

Phi Hill sedang menunggu di luar, tapi dia terus menarik perhatian orang-orang di dalam toko. Aku mendekatinya dengan sedikit ragu. Ketika Phi Hill melihatku, dia langsung menatapku dengan marah.

"Um... Phi." Aku tidak berani memanggilnya seperti itu. Aku hanya bisa membuat wajah sedih dan memberinya senyuman kering. Bagaimana dia tahu aku memiliki pekerjaan paruh waktu dan juga bekerja di sini?

"Ikut aku," kata orang di depanku dengan suara tegas sebelum menggenggam pergelangan tanganku dan menarikku ke arahnya. Phi Hill membawaku ke tempat parkir terdekat.

"Kenapa kau bekerja paruh waktu tanpa memberitahuku?" Aku membuat wajah sedih seperti anak kecil yang dimarahi. Tapi aku memang sedang dimarahi. Sampai-sampai aku tidak berani menatapnya.

"Um... aku... aku takut kau akan memarahiku," kataku dengan suara terbata-bata. Aku memang takut dimarahi, seperti yang terjadi sekarang. "Aku tahu kau pasti akan marah." ... Oh Tuhan, aku takut. "Tapi aku tidak ingin merepotkan keluargaku di rumah. Dan aku juga tidak ingin merepotkanmu," kataku karena aku 100 persen yakin bahwa Hill akan bilang dia akan membantu semua biaya. Tapi itu akan membuatku merasa buruk padanya, jadi aku memilih untuk bekerja sendiri.

"Ugh." Orang di depanku menghela napas pelan. Aku menatapnya. Dia pasti benar-benar marah. "Ini berbahaya, kau tahu? Kembali begitu larut."

"Ya, tapi aku selalu pulang dengan North."

"Masih saja berbahaya."

"Baiklah," kataku. Tapi Phi Hill tampaknya tidak ingin menyerah. Dia pasti ingin memaksaku untuk berhenti.

"Biarkan aku melakukannya. Aku ingin melakukan sesuatu untuk diriku sendiri," aku mencoba menggunakan nada memohon.

"Apa kau sudah lama melakukan ini?"

"Tidak lama. Hanya tiga atau empat hari yang lalu."

"Jadi, bagaimana dengan toko ini?"

"Bagus sekali. Pemiliknya sangat baik. Semua orang juga tampak baik." Jawabanku dan sikapku yang keras kepala membuat Phi Hill menghela napas lagi. Aku mengerti kenapa dia khawatir. Bukan hanya karena aku pulang kerja sangat larut, tapi aku juga mungkin bertemu pelanggan atau orang jahat. Dia pasti khawatir tentang semuanya. Tapi aku tidak ingin menjadi orang yang hanya duduk dan bergantung padanya.

"Kau bekerja dengan North, kan?"

"Ya."

Phi Hill tampaknya memikirkan sesuatu sebelum mengeluarkan ponselnya dan membuat panggilan.

[Apa?]

"Joe, apa kau sedang ada waktu?"

[Aku sibuk.]

"Aku ada sesuatu yang ingin kubicarakan."

[Aku sedang bekerja. Kita bicara nanti.]

"Ini tentang Nong North."

[... Katakan!!]


- END -


Winter : Arrrrhhhgg..... Akhirnya setelah teror yang luar biasa, buku ini selesai juga. HIKS!!!! makasih semua yang udah dengan sangat-sangat sabar ngikutin dari entah bulan apa, Hehehe...

Untuk yang NORTH bentar lagi ya. Aku jamin bakalan selesai ga lebih dari bulan ini lah. Soalnya aku harus edit lagi dari book 1 nya. Jadi book 2 pasti bakalan agak sedikit telat.


Btw, untuk buku selanjutnya yang akan di upload di Drive, aku mau ngadain poling di X ya. kalian bisa liat di X : wint3r_Solstice ya :)


Special Thanks for pbmvet who always support me to finish this novel. Anyway, for English version, you can ask her na.....

[END] EAST: TAG! YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang