met baca
Wang Yi bersama rombongannya yang cukup sedikit yakni Wang Yi cuma membawa lima ajudan terkuatnya. Mereka berenam berjalan menunggangi kuda, masih di daerah bersalju hanya saja sudah melewati perbatasan antar negeri. Sejak kepergiannya dari kerajaan, Wang Yi terus terdiam, bungkam, termenung, tenggelam dalam pikirannya.
Sejak tadi dia merasa jenuh, kerap beberapa kali dia tidak fokus dalam menunggangi kudanya. Kata-kata pedas Zhou Shiyu membuatnya sangat terluka, dia marah kepada putri es tersebut tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Zhou Shiyu. Wang Yi sadar kalau selama ini dia terlalu gegabah.
Bahkan para ajudannya bingung dengan sikap Wang Yi, hanya saja mereka tidak berani berbicara karena jika mereka bicara itu akan mengganggu konsentrasi fokus mereka dalam sikap waspada guna mencegah serangan tiba-tiba. Namun, salah satu ajudannya yang termuda dengan berani dia mendekati kuda Wang Yi.
Lalu dia bertanya meskipun terdengar ragu, "Yang Mulia Kaisar, mohon hormat, maafkan saya jika saya lancang, saya hanya ingin bertanya, kenapa penasehat Mengyao diperintahkan untuk singgah di Shintong?."
Wang Yi yang diajak bicara oleh ajudannya pun kian melihat sekilas dirinya. Dari mata Wang Yi, sekarang berubah menjadi kosong, menyimpan sesuatu yang sangat mendalam di dalam lubuk hatinya yang ingin dia curahkan.
"Kamu mengajak aku berbicara disaat aku sedang fokus waspada, seharusnya kamu bisa menahan dirimu." Kata Wang Yi dengan tegas.
Kemudian ajudan muda tersebut menciut, "M-Maafkan aku Kaisar...Saya hanya penasaran." Katanya sambil bersalah.
Wang Yi menghela napasnya sampai menghasilkan embun keluar dari hidungnya, lalu dia membalas, "Sesuatu akan menimpa kita, aku merasakan ada musuh yang akan segera datang kapanpun. Jika kita lengah maka kita akan mati maka oleh karena itu, kita harus fokus dalam perjalanan ini. Kita masih memiliki visi dan misi, yaitu, mempertahankan Luozhen. Kita harus memeriksa banyak kekacauan didalam dan diluar negeri kita. Kita harus terus berkorban demi mengubah nasib negeri kita, Kalian mengerti??." Tanya Wang Yi dengan nada penuh keyakinan dan tegas.
Kata-kata diakhirnya disahut oleh ajudannya. Ucapan Wang Yi membangun semangat diantara mereka dan baginya ini adalah ide bagus. Meskipun Luozhen adalah negeri neraka, namun setidaknya Wang Yi hidup diantara orang-orang yang menyala-nyala seperti api, berjiwa semangat tanpa batas, meskipun terkadang rakyatnya dipenuhi dengan orang-orang yang licik. Setidaknya Wang Yi mampu mengubah alur kisah milik Wang Yi demi menaruh namanya dalam sejarah umat manusia yang disalurkan dari generasi ke generasi.
Hari berlanjut sampai langit berubah menjadi malam. Wang Yi bersama rombongannya masih melanjutkan perjalanan mereka. Jarak negeri Shintong dan Luozhen hanya memakan waktu dua hari untuk sampai ke lokasi. Biasanya mereka berhenti di tengah perjalanan untuk beristirahat tapi untuk meminimalisir musibah, terpaksa Wang Yi bersama rombongannya harus bergadang dan berjaga malam agar tetap terus waspada.
Sebagai jiwa yang bersembunyi di dalam tungku, Wang Yi memiliki indra pendengaran yang tajam, hal ini merupakan salah satu kekuatan kelebihannya, dengan ini dia bisa menjadi lebih fokus dalam mendengar dari jarak jauh.
Sekarang di tengah larut malam bermodal pencahayaan obor yang dibuat oleh ajudannya dan cahaya terwng rembulan. sejak tadi Wang Yi mendengar suara-suara aneh di antara pepohonan hutan yang sedang bersembunyi di kegelapan. Mata Wang Yi terus berputar kesana kemari, menandakan ada sesuatu yang tidak beres.
"Berhenti." Wang Yi menarik tali kudanya, kelima ajudan dibelakangnya ikut berhenti sambil melihat kearah Wang Yi dengan keheranan.
Semakin mereka berhenti berjalan, suara-suara aneh seperti patahan ranting-ranting pohon dan suara daun-daun kering yang di injak-injak semakin terdengar jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunar Curse Dynasty - SQHY - COMPLETED
Tiểu thuyết Lịch sửKisah Wang Yi kaisar Luozhen yang sebenarnya sudah mati namun jiwanya ditukar oleh Wang Yi dari masa depan, hidup kembali sebagai leluhur pendahulunya dan Zhou Shiyu seorang putri kerajaan Shintong. Peperangan antara Luozhen dan Shintong membuat kai...