Kisah Wang Yi kaisar Luozhen yang sebenarnya sudah mati namun jiwanya ditukar oleh Wang Yi dari masa depan, hidup kembali sebagai leluhur pendahulunya dan Zhou Shiyu seorang putri kerajaan Shintong. Peperangan antara Luozhen dan Shintong membuat kai...
Jngn lupa vote ya guys, btw maaf bngt kepagian, author nulis panjang soalnya banyak yg di tambah-tambahin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WANG YI POV
Kemarin, aku sedang melakukan kegiatanku seperti biasanya. Bertarung tanpa henti melawan robol yang sudah menyisakan dua tangan dan dua pedang di tangannya. Waktu itu, Zhou Shiyu sedang pergi mengambil obat-obatan untukku dan beberapa kebutuhan lainnya. Sudah satu bulan tidak menginjak kaki ke kastil Hei Bei, yang aku fokuskan hanyalah berlatih dan berlatih. Kakak Wang Yi dan satu orang lainnya bernama Tang Rui pasti akan datang kapanpun. Aku harus terus tetap waspada.
Soal es kristal yang ada di dalan tubuhku, entah kenapa aku sudah tidak merasakan rasa sakit lagi. Aku mengirimkan surat kepada Zhu Yixin yang tidak lama langsung dibalas pada keesokkan harinya, Zhu Yixin berspekulasi kalau racun pengguna elemen air kemarin tampaknya juga menghilangkan atau kemungkinan racun itu meredakan kristalnya. Intinya aku merasa lebih baik sekarang.
Omong-omong apakah kalian tahu bagaimana cara membujuk seorang wanita? dulu aku memang perempuan tapi sekarang di dunia ini aku adalah laki-laki, seorang pria gagah dan pemberani. Jujur saja aku bahkan bingung bagaimana cara menangani seorang wanita.
Semenjak datangnya Yuan Yiqi kesini, Zhou Shiyu seperti menatap aku aneh, pada awalnya aku biasa saja tapi semakin lama, aku semakin merasakan ada getaran aneh, seperti berlagak mencurigakan, apa salahku????
Semenjak kedatangan Zhou Shiyu kesini aku merasa hubungan pertemanan kami menjadi lebih baik dan kami semakin dekat. Dia sering membantu aku, bahkan kalau ada keperluan dirinya selalu menawarkan diri, dia juga pintar memasak dan ayahnya, Kaisar Zhou Lung Bai, terkadang dia mengirim surat kepadaku, bukan surat biasa tapi ini adalah surat isi strategi. Seorang tangan kanannya bernama Manu sekarang tengah melakukan misi rahasia, dialah yang akan mengarahkan kami ke akar pertempuran.
Berlanjut ke pertarungan antara aku dan si robot kayu super cepat nan kokoh. Di tengah keseriusanku, seorang prajurit Hei Bei datang memanggilku, sessat aku berhenti berlatih dan mengambil suratnya. Aku merasakan hal yang tidak mengenakkan, surat ini ditulis oleh Zheng Danni.
Aku membuka gulungan dan mulai membaca isinya, mataku tidak berhenti membaca setiap kalimat yang tertulis dengan serius. Semakin aku baca ke bawah, terdapat satu kalimat yang membuatku terkejut dan marah. Alisku sampai mengerut kebawah.
Hormat, Tn. Wang Yi.
Saya dengar anda sekarang bersembunyi di negeri Hei Bei, saya bersyukur anda masih hidup, dewa Tian Zhao memberkati anda sebuah kehidupan yang panjang. Tuan muda, saya menulis surat ini dengan alat tulis seadanya, saya yakin anda sudah menjadi lebih kuat, saya tidak makan dan minum selama tiga minggu, terkadang saya di kurung di penjara bawah tanah bersama kawanan prajurit lainnya. Luozhen bukan lagi sebuah rumah, melainkan berubah menjadi sebuah neraka. Wang Taeyun bekerja sama dengan seorang pengguna sihir gelap, orang itu, saya sampai tidak berani menulis namanya disini tapi saya harap anda sudah mengetahui nama orang itu. Dia mengubah seluruh penduduk dan beberapa prajurit menjadi seperti iblis. Para iblis kebal, mereka memakan tubuh manusia. Sebentar lagi saya akan menjadi bagian dari santapan makan malam para iblis bajingan ini. Sayang sekali saya tidak tahu bagaimana cara membunuh para iblis, tapi saya membaca sebuah ajaran kuno, sebuah legenda lampau yang menuliskan cara membunuh para iblis adalah dengan cara memengal kepala mereka sampai putus, kalau mereka pengguna tapak, maka hancurkan kepala mereka seperti abu. Para iblis bisa beregenerasi, saya sudah pernah mencoba memutuskan tangan mereka dengan pedang tapi itu tumbuh kembali. Hal terakhir dari saya, Jika surat ini sudah sampai ke tangan anda, maka artinya saya sudah mati. Maaf saya tidak bisa berjuang hidup bersama anda di medan perang tapi berjanjilah satu hal kepada saya. Menangkan pertempuran dan bunuh orang itu.