"ini bang, diminum dulu airnya" Salma menyerahkan air minum kepada Rony.
Kini mereka berdua sudah sampai di rumah. Hanya Rony dan Salma saja yang berada rumah itu karena ayah dan bunda sedang keluar kota untuk berkunjung ke rumah sodaranya dan akan menginap semalam, karena besok di rumah budhe akan mengadakan arisan keluarga yang terlaksana sebulan sekali.
"Makasih Ca" Rony meminum air yang Salma kasih barusan.
"Abang kenapa sih bisa kelepas emosi kayak tadi" tanya Salma.
Salma baru berani mengajak Rony bicara ketika mereka sudah sampai di rumah. Sepanjang perjalanan pulang tadi, Salma sama sekali tidak berani mengajak Rony bicara, karena terlihat sekali dari wajah Rony yang merah padam akibat kekesalannya kepada Reyna tadi, makanya Salma tidak berani bersuara, takutnya dia juga kena semprot oleh Abangnya.
"Abang jengkel banget sama cewek jalang itu Ca" balas Rony yang tampaknya masih kesal.
"Hustt Abang, mulutnya ihh" omel Salma
"iya maaf, soalnya Abang kesel banget sama dia, gak habis pikir Abang sama dia"
"Udah di lupain aja masalah yang tadi, mending sekarang kita makan dulu, bibi udah masak tadi sebelum pulang." Ucap Salma
Dirumah itu memang ada pekerja rumah tangga, tetapi tidak datang setiap hari atau pun menginap, si bibi hanya datang ketika di panggil untuk mengerjakan sesuatu di rumah itu, seperti hari ini dia di panggil oleh bunda untuk memasakkan Salma dan Rony, setelahnya si bibi langsung pulang.
Seusainya mereka makan, Salma dan Rony langsung kekamar mereka masing-masing untuk bersih-bersih dan tidur siang.
Salma sudah selesai dengan kegiatan mandinya, dan sekarang bersiap untuk tidur, namun belum sempat dia memejamkan matanya, sudah terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.
Tok tok tok
"Ca, bukain dong, Abang mau masuk tidur sama Caca" teriak Rony dari luar kamar.
"Masuk aja, Caca gak kunci kok pintunya" balas Salma dengan teriakan juga.
Ceklek
Pintu kamar dibuka oleh Rony, Rony pun segera masuk dan tak lupa menutup kembali. Rony merebahkan tubuhnya di belakang Salma, dan langsung memeluk Salma dari belakang. Salma juga tidak masalah, karena dia juga merasa nyaman dengan posisi seperti itu.
"Shhh ahhh, Abang ngapain" Salma mendesah kecil ketika dia merasakan Rony yang menciumi lehernya.
"Gak ngapa-ngapain kok, Abang suka sama wanginya Caca, gakpapa yah Abang cium" ucap Rony.
Salma hanya mengangguk untuk membalas ucapan Rony, karena dia merasa sudah sangat mengantuk.
Rony melanjutkan kegiatannya, dia menciumi leher dan bahu Salma, sesekali menjilat leher Salma, Salma pun tidak merasa terganggu.
"Ahhh abhanggh" Salma mendesah dengan mata yang terpejam ketika Rony melumat lehernya.
Rony yang mendengar desahan Salma pun Semakin semangat untuk menjilati leher Salma. Dan sekarang ada kehidupan lain yang juga ikut terbangun, Rony sudah tidak tahan dengan ini.
Entah apa yang sudah mempengaruhi pikiran Rony sehingga dia mulai menggesekannya dibokong Salma secara perlahan dan terasa sangat nikmat.
"aarrghhh" erang Rony sedikit tertahan, dia merasakan nikmat ketika dia melakukan itu.
Rony menyembunyikan wajahnya di bahu Salma sembari tetap menggesekannya di bokong Salma secara perlahan namun nikmat. Dia juga memeluk Salma sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BROTHER
RomanceMencerita tentang dua saudara yang sangat manis yaitu, Salma Calista Salsabil, yang kerap disapa Salma, jika berada disekolah maupun di luar rumah. Dan Rony Diandra Dikta, yang juga sering di panggil Rony, oleh teman-temannya. Salma dan Rony terpaut...