Saat ini Rony tengah berada di ruangannya. Kehilangan fokus untuk melanjutkan pekerjaannya, dan hanya duduk termenung mengingat kembali pembicaraan dengan Ayahnya malam tadi. Tak ingin memikirkan itu sendiri, Rony berniat untuk menghubungi Paul agar segera keruangan nya dan kembali berbagi cerita padanya.
"Ngapa Lu panggil Gue, orang masih kerja juga." Datang Paul, dan langsung mendudukkan dirinya di sofa yang ada di sana.
"Sok rajin Lo."
"Lah giliran Gue males-malesan Lo marah. Gue rajin Lo komplen. Jadi serba salah Gue, emang gak pernah bener gue dimata Lo."
"Lebay" sindir Rony
"Dah buruan Lo mau ngomongin apa." Tanya Paul
"Kalo Lo ingat, gue 'kan pernah cerita tuh kalo gue mau dijodohin sama pilihan Eyang?"
"Iyaa, truss?"
"Dan Lo tau siapa orangnya, Ul?"
"Gak"
"Caca Ul, Caca!"
"Hah?! Lu yang bener Ron" Paul yang awalnya tampak acuh, kini mulai terbelalak ketika mendengar nama Salma yang disebut dan akan dijodohkan dengan Rony.
"Gue bener, Ul. Awalnya juga Gue kaget pas Ayah bilang orang itu ternyata Caca. Sumpah Ul, gue bingung banget. Baru aja kemarin gue tau kalo gue bukan anak kandung mereka. Dan sekarang gue di suruh nikah sama Caca."
"Bayangin Ul, se-syok apa gue sekarang." Ucap Rony sedikit mendramatisir.
"Ah lebay Lo"
"Eh tapi, kayaknya itu deh tujuannya mereka ngasih tau kalo Lo bukan anak kandungnya mereka." Ujar Paul.
"Kayaknya iya deh Ul."
"Trus Lo meng-iyakan atau Lo nolak?" Tanya Paul.
"Gue mana bisa nolak, Ul. Apalagi ini Eyang yang minta."
"Ya bagus kalo gitu, Lo gak perlu repot-repot cari calon sendiri, dan gak perlu penyesuaian lagi sama orang baru." Ujar Paul.
"Trus Salma gimana, dia mau?" Tanya Paul.
"Ayah belum ngomong ke Caca, dan itu yang gue takutin, Ul. Takut kalo Caca nolak gimana?"
"Emangnya kenapa kalo Caca nolak? Sakit hati Lo? Cinta Lo sama dia? haha." Ujar Paul dan sedikit mengejek Rony.
"Enggak maksudnya, gue gak mau aja kalo nanti jadi canggung buat Gue sama Caca." Jelas Rony. Paul hanya mengangguk-angguk mengiyakan maksud Rony.
*******
"Ca, coba tolong liat ayamnya udah mateng belum, kalo udah langsung tirisin aja ya sama sekalian sayurnya juga. Bunda lagi tanggung nih. "
"Iya Bund"
"Sambelnya udah ada tah, Lis?" Tanya Eyang
"Eh iya belum ada, Bu" jawab Bunda
"Yasudah biar ibu aja yang yang bikin"
"Iya Bu"
"Ini buat Rony mau dipisahin yang gak terlalu pedes gak, Lis?" Tanya Eyang
"Iya Bu dipisahin aja" sahut Bunda
****
"Ca langsung panggil Abang mu ya, gak ingat makan dia tuh kalo udah depan laptop." Ujar Bunda.
"Iya Bund." Balas Salma sembari menata beberapa lauk di meja makan dan segera beranjak memanggil Rony.
"Abang, udah selesai kerjanya?" Tanya Salma di ambang pintu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BROTHER
RomansaMencerita tentang dua saudara yang sangat manis yaitu, Salma Calista Salsabil, yang kerap disapa Salma, jika berada disekolah maupun di luar rumah. Dan Rony Diandra Dikta, yang juga sering di panggil Rony, oleh teman-temannya. Salma dan Rony terpaut...