Keesokan paginya, Salma terbangun lebih dulu. Dia melihat kearah Rony yang masih terlelap dengan nipple Salma yang masih diemutnya.
"Abangg bangun, Abang kerja 'kan?" Salma membangunkan Rony sembari membelai lembut pipinya.
Namun bukannya terbangun, Rony malah semakin memperdalam hisapannya pada nipple Salma.
"Abangg ayo dongg bangunan" Salma bahkan sudah mengguncang badan Rony agar cepat terbangun. Tapi Rony tetap saja tidak bergeming.
"Oke. Lain kali gak usah nen lagi sama Caca kalo susah dibangunin." Omel Salma sembari melepaskan nipple-nya dari mulut Rony.
"Alahh Caca, kenapa dilepasss" rengek Rony.
"Siapa suruh Abang dibanguninnya susah banget."
"Maaf Caca" Rony menenggelamkan wajahnya di dada Salma.
"Yaudah ayok bangun dulu, Abang 'kan harus kerjaa."
Salma sudah bangun terlebih dahulu untuk mengenakan bra dan bajunya kembali.
"Abang gamau kerjaa." Ucapnya sambil bersembunyi di balik selimut.
"Kenapa?" tanya Salma sembari menyingkap selimut yang dipakai Rony.
"Mau seharian dirumah sama kamu ajaa."
"Gak bisa dong Abang, Abang harus kerja. Nanti 'kan kalo pulang kerja bisa ketemu Caca lagi." Bujuk Salma
"Yaudah Caca ikut Abang aja ke kantor." Ucap Rony
"Gak bisa juga dong abangg, Caca 'kan lagi kurang enak badan, perut Caca juga masih agak nyeri, jadi harus istirahat dulu dirumah."
"Alahh Caca, trus harusnya gimana dongg? Ini gak boleh, itu juga gak boleh! Males ahh sama Caca." Ucap Rony merajuk sambil membalikkan badannya dan membelakangi Salma.
"Hufft" Salma menghela nafasnya ketika melihat tingkah Rony yang sangat manja padanya.
Salma merebahkan dirinya dibelakang Rony sambil memeluk Rony dari belakang dan menumpukkan kepalanya di kepala Rony. Salma mencoba untuk membujuk Rony, karena dia juga takut jika Rony betulan merajuk padanya.
Rony hanya terdiam ketika Salma mulai memeluknya
"Abang jangan ngambek dongg, bukan gitu maksudnya Caca. Abang 'kan emang harus kerja, karena Abang sebagai pemimpin di perusahaan. Jadi harus ngasih contoh yang baik ke karyawan di perusahaan. Kalo Caca, Caca lagi gak bisa ikut karena lagi kurang fit, makanya Caca nolak ajakan Abang. Maaf yah kalo Abang tersinggung karena nolak ajakan Abang." Cup Salma memberi kecupan pada pipi Rony di akhir kalimatnya.
Rony diam mendengar semua yang di ucapkan Salma. Betul juga apa yang Salma katakan, dia sebagai pemimpin harus memperlihatkan contoh yang baik buat para karyawannya. Dan kondisi Salma juga lagi kurang fit. Lantas mengapa dirinya terlalu kekanak-kanakan dan harus merajuk dengan penolakan Salma tadi.
Rony sebenarnya tidak marah kepada Salma yang menolak ajakan Rony. Namun saja Rony merasa aneh ketika Salma yang baru kali ini menolak permintaannya. Karena biasanya Salma pasti selalu menuruti dan mengiyakan permintaan Rony.
Dia merasa egois sekali setelah mendengar semua ucapan Salma. Dia juga tidak sedikit pun tersinggung atas penolakan Salma tadi, hanya saja dirinya merasa aneh.
"Abang jangan marah sama Caca yah" ucap Salma seraya ingin beranjak.
Dengan cepat Rony membalikkan badannya dan menghadap ke arah Salma. Rony segera memeluk Salma sebelum adiknya itu beranjak turun dari tempat tidur.
"Heii sayang, Abang gak marah kok. Abang minta maaf yah, Abang terlalu kekanak-kanakan, Abang juga egois gak mikirin kondisi Caca tadi. Abang minta maaf sayang." Cup Rony mengecup kening Salma.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BROTHER
RomanceMencerita tentang dua saudara yang sangat manis yaitu, Salma Calista Salsabil, yang kerap disapa Salma, jika berada disekolah maupun di luar rumah. Dan Rony Diandra Dikta, yang juga sering di panggil Rony, oleh teman-temannya. Salma dan Rony terpaut...