Sekarang, bunda dan Salma tengah berada di dapur, mereka sedang membuat brownies coklat. Itu adalah kue kesukaan Salma dan Rony.
"Ca, bunda boleh nanya?" Ucap bunda.
"Bolehh, bunda mau nanyain apa emangnya?" balas Salma yang sedang menaburi almond pada adonan brownies yang sudah siap dipanggang.
"Kok kamu sama Abang jadi sering sekamar sih? Perasaan dulu jarang deh. Gak pernah sesering ini. sampai tidur siang juga harus sekamar." Tanya bunda.
Salma sempat terdiam sebelum menjawab pertanyaan Bunda. Dia takut jika bunda mulai mencurigainya dan Rony.
"Ah, itu karena kemarin waktu bunda sama ayah gak ada dirumah 'kan Caca cuma berdua doang Sama Abang, Caca gak biasa aja ditnggal sendiri dirumah sama Abang. Jadi Caca selalu minta ditemenin Abang kalo mau tidur. Tapi jadi keterusan deh sampai sekarang." Salma mencoba menjawab dengan tenang, walaupun jantungnya sudah berpacu lebih cepat karena bunda yang tiba-tiba menanyakan tentang dirinya dan Rony.
"Ohh" bunda hanya ber oh ria saja.
'duh, untung bunda gak nanyain yang macem-macem. Semoga bunda gak curiga deh, dan gak nanyain yang macem-macem' Salma mulai tenang ketika mendengar respon bunda yang hanya ber oh ria.
"Tapi tadi malam, kok tumben kamu mau dielus perutnya sama Abang? biasanya juga sama Bunda. Gak biasanya kamu mau disentuh Abang. Jangankan disentuh, Abang dekat-dekat kamu aja udah sensi duluan kalo lagi datang bulan." ucap bunda lagi yang terus menanyakan kejanggalan yang akhir-akhir ini dia tangkap dikedekatan Salma dan Rony.
Deg
Jantung Salma yang semulanya sudah berdetak normal, kini kembali berpacu dengan cepat, seakan-akan ingin tercopot. Salma terpaku di tempatnya, dia bingung, dia harus menjawab apa? Betul yang di katakan bunda, dirinya dulu sangat tidak suka berdekatan dengan Rony jika periode bulanannya datang.
'duhh! Gue bilang apa yaa, gue takut bunda mulai curiga nih.'
"Ca?" Bunda membuyarkan lamunan Salma.
"Ehh iya Bund? Kenapa" Salma tersadar dari lamunannya.
"bunda tanya, tumben kamu mau disentuh Abang?"
"Ohh ituu, itu kemarin Abang sih yang nawarin, jadi Caca mau-mau aja karena perut Caca juga lagi nyeri banget. Kenapa gak sama bunda? Ya karena kemarin bunda masih sibuk di dapur, Caca gak mau ganggu pekerjaan Bunda. Gitu bundaa" balas Salma sambil mencoba menstabilkan nada bicaranya agar tidak terdengar gugup.
Lagi-lagi bunda hanya ber oh ria saja. Bunda sebenarnya merasa tidak puas dengan segala jawaban Salma, tapi dia juga tidak mendapati kecurigaan selama Salma berbicara tadi.
"Bunda kenapa? tumben nanyain aku sama Abang?" Tanya Salma, pasalnya dia juga bingung, baru kali ini bundanya sedikit kepo.
"Ah, gak papa, bunda cuman heran aja, baru sehari bunda tinggal kalian udah banyak perubahan aja." Balas bunda.
"Ehh, sayang-sayangnya ayah lagi pada ngapain inii?" Ucap ayah yang baru saja muncul entah dari mana, dan langsung membuyarkan membuyarkan percakapan antara ibu dan anak.
"Lagi bikin brownies ayah, tadi bunda yang ngajakin Caca, supaya gak suntuk aja sihh. Sekalian buat Caca belajar bikinnya, biar gak cuman tau makan aja sama abangnya." Sindir bunda yang hanya ingin bercanda.
"Ck, bunda mah gitu." Balas Salma dengan cemberut.
"Hahaha, gak sayang, bunda cuman bercanda kok." Balas bunda sambil terkekeh melihat Salma.
"Gimana, udah ada yang jadi belum? Ayah jadi gak sabar cobain karena Caca yang buat. Gimana rasanya brownies buatan anak gadisku ini. Apakah bisa bertanding dengan buatan bunda?" Ucap Ayah
![](https://img.wattpad.com/cover/372959458-288-k632853.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET BROTHER
RomantizmMencerita tentang dua saudara yang sangat manis yaitu, Salma Calista Salsabil, yang kerap disapa Salma, jika berada disekolah maupun di luar rumah. Dan Rony Diandra Dikta, yang juga sering di panggil Rony, oleh teman-temannya. Salma dan Rony terpaut...