2

98 4 0
                                    

Kini teddy sudah di perjalanan pulang bersama orang tua nya dia memang sengaja di suruh tidak membawa mobil nya agar ia pulang bersama kedua orang tua nya bersama

"Teddy harus nya kamu lebih dekat dengan nasya, jangan terlalu menjaga jarak" Ucap patris

"Iya mah nanti teddy coba" Ucap teddy dia hanya tidak ingin lagi berdebat dengan orang tua nya itu, lebih baik dia mengikuti nya saja

"Cantik kan anak nya?" Goda Sugito

"Semua perempuan cantik" Ucap teddy dingin

"Ck ck emng kamu ya tedd emng batu sekali" Ucap Sugito

"Oh iya, besok kamu libur kan ted?kamu besok jalan deh sama nasya" Suruh Sugito

"Besok-besok aja deh pah, teddy pengen ngegym dulu"

"Gaada besok-besok teddy, pernikahan kalian akan segera mungkin jadi secepatnya kamu harus lebih mengenal nasya" Tegas Sugito

Teddy hanya diam dia tidak membalas perkataan papah nya itu, dia juga sudah tidak bisa menolak nya, teddy kini benar-benar hanya pasrah saja

Sesampainya di rumah teddy langsung masuk ke dalam kamar  nya dia merebahkan badan nya, sungguh mulai hari ini hidup nya menjadi berwarna hitam

"Maafin aku ya sayang" Ucap teddy mengusap usap foto Kiana di wallpaper hp nya

Dengan keadaan lelah teddy akhirnya tertidur,

Sedangkan disisi lain nasya sangat senang, tetapi dia agak di buat bingung oleh sikap teddy yang seperti membenci nya, dia sangat sadar akan itu karena dia adalah orang yang cerdas

Namun nasya tidak ambil pusing lebih baik ia tidur dan menyiapkan dirinya besok untuk bertemu teddy dan berkencan

Akhirnya nasya pun tertidur juga

Keesokan hari nya teddy pun terbangun karena jam alarm nya yang membangun kan nya.

Teddy pun langsung keluar dia melihat sang mamah nya sedang menyiapkan sarapan pagi

"Kamu siap-siap dong ted nanti nasya nya kelamaan nunggu nya" Ucap patris ketika melihat teddy ke taman belakang dan bermain sama burung peliharaan nya yang sangat ia sayangin itu

"Iya nanti deh mah, lagi pengen main sama macaw"

"Teddy, cepetan dehh dari pada nanti papah kamu ngomelin"

"Ck selalu begini, kenapa si teddy gapernah di kasih kesempatan untuk memilih" Ucap teddy kesal dan langsung masuk ke dalam kamarnya dan mengambil handuk untuk mandi

Setelah nya selesai teddy ikut bergabung sarapan bersama orang tua nya itu,

"Wahh udah siap, senyum sedikit dong teddy" Ucap patris, teddy hanya tersnyum sesaat dan memasang wajah datar nya lagi

"Tadi papah udah kirim alamat rumah nya om haris. Papah harap kmu bisa memperlakukan nasya dengan baik" Ucap Sugito

"Iya" Jawab teddy singkat

Setelah sarapan teddy langsung masuk mobil Fortuner hitam milik nya yang sudah dia panaskan. Teddy langusng melajukan mobil nya ke rumah nasya

Di dalam mobil teddy berkali-kali menghela nafas kasar nya, sungguh ia tidak rela sebenar nya

Setelah sampai teddy langsung permisi dan masuk  di sambut hangat olah om haris

"Oh udah dateng ted?bentar ya nasya nya masih siap-siap mungkin"

"Iya om" Teddy hanya diam dan memandangi setiap inci rumah nasya

Nasya yang sudah siap-siap dari tadi pun mendengar suara mobil ia segera turun dan melihat teddy yang sudah duduk di sofa dan ngobrol bersama papa nya,

"Sungguh pemandangan yang indah" Ucap nasya dalam hati ketika melihat papah nya dan teddy ngobrol bareng

Teddy yng asik ngobrol pun melihat ke arah tangga, melihat nasya yang turun tangga

"Nah ini dia nii," Ucap haris

"Yaudah om teddy izin pamit ya bawa nasya pergi" Ucap teddy menyalimi om haris

"Gausah izin juga gapapaa teddy, om udah percaya sama kmu" Ucap haris

Nasya hanya terseyum dan juga menyalimi papah nya,

Akhirnya mereka berdua keluar dari rumah nasya, teddy yang jalan duluan membuat nasya sedikit sedih karena sikap teddy yang seperti ini

Karena nasya tidak mau membuat teddy menunggu lama nasya akhirnya segera mungkin masuk ke dalam mobil milik teddy

Nasya sedikit kurang nyaman dengan bangku duduk teddy karena jika di lihat ini terlalu mundur, nasya tidak enak jika dia membenarkan nya

"Kita jalan-jalan dulu ya" Ucap teddy tanpa melihat ke arah nasya,

Nasya pun hanya mengangguk saja

"Apa alasan kamu menerima perjodohan ini? Tanya teddy

" Hanya ingin patuh kepada orang tua saya"ucap nasya

"Kalau gtu kita sama, kita menikah hanya karena orang tua" Ucap teddy

Nasya pun yang mendengar nya sedikit sakit sebenernya dia menerima ya karena memang dia memiliki rasa kepada teddy, namun dia tidak mungkin berbicara jujur

"Maksudnya?" Tanya nasya dia sudah tau bahwa teddy ada maksud tertentu berbicara seperti itu

"Emng kmu pintarr" Ucap teddy dingin

Namun dengan perkataan teddy memuja nya dengan kata pintar saja sudah bisa membuat nasya salah tingkah, namun nasya sekuat hati tidak menunjukkan bawah dia sedang salting

Merasa tidak ada jawaban dari nasya teddy pun langsung melanjutkan bicara nya"kita buat kesepakatan kita selama menikah"ucap teddy

"Kesepakatan yang seperti?"

"Kalau dari saya sendiri saya tidak ingin pernikahan ini di ketauhin siapa-siapa kecuali keluarga saya dan kamu" Ucap teddy

"Sungguh sakit," ucap nasya dalam hati

"Gimna?"

"Saya ikut saja kalau seperti itu?"

"Kalau salah satu di antar kita yang jatuh cinta apa itu boleh?" Tanya nasya dia sungguh berani menanyakan ini

"Terserah kalau soal itu, karena kalau dari saya itu tidak mungkin terjadi" Ucap teddy dingin

Nasya pun di buat kecewa, hanya paras nya saja yang tampan tetapi tidak dengan hati nya

"Kalau di depan orang tua kita, kita bisa bersikap seperti pernikahan normal dan sewajarnya, dan satu lagi kmu panggil saya mas"

"Saya ikut in kalau itu mau kamu" Ucap nasya

will my love be reciprocated? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang