16. VANIA?

262 12 0
                                    

Sama seperti hari biasanya dua sejoli ini tengah berdebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sama seperti hari biasanya dua sejoli ini tengah berdebat. Perdebatan yang tiada habisnya mereka lakukan sekarang. Siapa lagi jika bukan Zea dan Alfan. Kedua orang yang sekarang sudah memiliki ikatan satu sama lain.

Baru hari pertama saja mereka sudah berdebat terus menerus. Ntah bagaimana hari hari selanjutnya yang jelas pertengkaran pasti akan selalu ada di antara mereka.

"ihh lu bisa ga si ngalah sama cewek? " Zia mengerucutkan bibirnya sebal namun terlihat lucu di mata Alfan.

"ngapain tuh bibir begitu? mau jadi bebek? " tanya Alfan balik diiringi kekehan nya.

"pokoknya gue ga mau tau lu tidur di soffa dan gue di kasur! " pekik Zia keras.

"ogahh" setelah berbicara Alfan langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur begitu saja.

"lu punya telinga ga fan? " dengan sabar Zia berbicara.

"punya, nih lu ga liat telinga gue" dan sifat tengil Alfan kini keluar.

" AWAS GA! " pekik Zia lebih keras.

Ia menarik narik sebelah tangan Alfan agar lelaki itu bangkit. Rumah ini memang punya tiga kamar. Namun kedua kamar belum di isi oleh kasur dan hanya satu kamar ini saja. Zia terus berusaha agar Alfan bangkit dan tidur di soffa. Sedangkan lelaki itu sendiri enak enak tertidur tanpa peduli dengan gangguan yang di lakukan istri kecilnya.

Lelah dengan segala usahanya, Zia memilih tidur di soffa di bandingkan tidur dengan Alfan. Mana mau ia tidur satu ranjang bersama lelaki itu. Zia membaringkan tubuhnya dengan bibirnya yang mengerucut.

Sampai ahkirnya keduanya sudah masuk ke alam mimpi masing masing.

Suara alarm membangunkan seorang gadis yang terlelap. Tangannya meraba ke atas nakas guna mematikan alarm. Cahaya matahari yang masuk kedalam celah gorden, juga kicauan burung yang terdengar.

"hoamm nyenyak banget gue tidur" gumamnya kecil.

" kok perut gue berasa berat?" batinnya berbicara merasakan berat di area perutnya.

"arghhhh" gadis itu berteriak saat menemukan sebuah tangan melingkar di perutnya.

Brukk

" ahh bokong gue" sedangkan seseorang yang ia tendang tadi meringis merasakan sakit karna terjatuh.

Zea membekam mulutnya sendiri merasakan kaget. Bagaimana tidak, ia yang biasanya bangun hanya sendiri sekarang justru ada seseorang di sebelah nya.

Tau siapa yang menendangnya, Shaka bangkit dan manatap Zea datar. Beda lagi dengan Shaka, Zea hanya diam menatap Shaka cengong.

SECRET | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang