15. Pesan Misterius

326 43 4
                                    

Bell pulang sekolah telah berbunyi, siswa - siswi SMA Nusa Bhakti berhamburan keluar kelas.

Adara, Gibran dan yang lain sedang berkumpul di kelas. "Kita mau nunggu apaan sih?" Tanya Vio.

Mereka menoleh kearah Vio. "Nunggu parkiran agak sepi biar mudah keluar gerbang, dan nggak desak - desakan." Jawab Adara. Ia sudah tau apa yang biasa Gibran lakukan.

Tingg

Notif datang dari ponsel Adara, Adara merogah saku seragamnya. Saat melihat nomer tak disimpan meng-chatnya di whatsapp, Adara mengkerutkan keningnya.

"Siapa?" Tanya Rasya. Ia sedikit heran dengan ekspresi adiknya itu.

"Gak tau, nomer gak disimpen." Adara membaca chat tersebut.

________________
+62××××××××××

Menjauh dan dekatkan dia denganku, atau mati di tanganku?

_________________

Pesan yang membuat Adara sedikit terkejut. 'Apaan nih! Tiba - tiba ngancem. Siapa sih yang dia maksud?'

"Kenapa Adara?" Tanya Gibran dan Rasya bersamaan.

"E-gapapa!" Gugup Adara.

"Sini lihat!" Saat Rasya memegang ponsel Adara, Adara menariknya cepat. "Kenapa Adara?" Tanya Rasya geram.

"Ga- ehh!" Saat Adara menjawab, ucapannya terpotong kala Gibran menarik cepat ponsel milik Adara.

"Gibaaann!"

"Gak!" Gibran mengisyaratkan Rasya mendekat. Rasya yang pahampun menurut.

Gibran menyalakan ponsel Adara, setelah Gibran, Rasya dan yang lain membacanya, mereka menatap Adara dengan tatapan bertanya.

"Siapa?" Tanya Gibran dingin.

"Mana Ara tau!" Adara merebut ponselnya kembali dari tangan Gibran.

"Lain kali kalau ada yang nge-chat lagi kasih tau gue atau nggak Gibran." Ucap Rasya.

"Udahlah ayok pulang! Parkiran udah sepi dari tadi." Ucap Naura. Adara menoleh kearah parkiran yang sudah sepi, lalu menarik tangan Naura dan Vio. Lalu berlalu keluar, meninggalkan Gibran, Rasya dan Irsyad. Lalu Gibran, Rasya dan Irsyad menyusul mereka ber-3.

'Permainan akan segera dimulai Adara Putri Dirgantara..'

*****

"Dar!" Panggil Gibran.

"Hm," jawab Adara malas. Mereka sedang berada di motor, setelah menemani Gibran izin ke mamanya.

"Kenapa dari tadi diem?" Tanya Gibran. Namun tak ada jawaban dari Adara. "Kamu marah?" Tanya Gibran lagi. Namun lagi dan lagi tak ada jawaban dari Adara.

Gibran membelokkan motornya ke kanan, Adara menoleh ke sekitar. Ini bukan jalannya pulang, seharusnya tadi tak berbelok dan lurus.

"Kita mau kemana?" Tanya Adara dingin. Gibran tak menjawab, Gibran ingin Adara merasakan apa yang tadi dia rasakan.

Setelahnya, Gibran berhenti di super market. Gibran dan Adara turun dari motor, setelahnya Gibran menggenggam tangan Adara. Menariknya masuk kedalam.

Gibran mengambil satu keranjang, lalu membawa Adara ke kulkas es krim. Mata Adara berbinar seketika, ternyata Gibran membawanya kesini untuk membeli es krim.

"Ambil es krim sepuasnya, nanti aku yang bayar. Tapi cumen boleh makan es krim satu kali seminggu." Ucap Gibran.

"Yaudah deh," Adara mengambil keranjang di tangan Gibran. Ia berlari dengan keranjang di tangannya, "GIBAAN!" panggil Adara.

Gibran menoleh, lalu berlalu kearahnya. "Kenapa?"

"Boleh ambil snack juga?"

"Bolehh,"

"Makasih Gibaan,"

'Rupanya lo gak takut dengan ancaman gue,'
*****

Tinggg

Terdengar notifikasi dari ponsel Adara. Adara sedang berada di ruang tengah, bersama sahabat - sahabatnya juga Rasya dengan sahabat - sahabatnya. Mereka sudah tiba di rumah Adara dan Rasya untuk menginap.

Adara menoleh kearah ponselnya yang berada di meja, lalu meraihnya.

_______________

+62××××××××××

Menjauh dan dekatkan dia denganku, atau mati di tanganku?

Rupanya kau masih bersamanya, jadi bisa kusimpulkan kau memilih mati di tanganku.

________________

Adara kembali mendapatkan pesan dari seseorang yang mengirim pesan beberapa jam yang lalu.

"Siapa?" Tanya Gibran. Adara menyodorkan ponselnya pada Gibran.

Tok tok tok

Terdengar ketukan dari luar, Adara beranjak. "Biar gue yang buka,"

"Siapa ya?" Tanya Adara saat pintu sudah ia buka. Tidak ada orang di sana.

Saat Adara berbalik, seseorang membekap mulutnya dengan sapu tangan yang sudah ada obat biusnya. Sebelumnya, ia sempat berteriak.

"BANG RASYA GIBAN!" Setelahnya Adara pingsan, lalu dibawa oleh seseorang tersebut.

*****

Kembali lagi dengan aku. Jangan pernah bosen ya dengan cerita aku.
Typo bertebaran. Maklum manusia pasti ada salahnya.
Dan jangan lupa Vote dan Komen!
Jangan lupa ikuti akun ini juga!

Love Hate Relationship (GIDARA) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang