Pagi pun tiba menyinari dunia ada yang bekerja maupun sekolah bunda juga tak mau kalah ia sudah berkutat di dapur dari pagi menyiapkan makanan untuk suami dan ketiga buah hati nya, "wen soup daging nya lo taruh di meja makan ai mau masak pancake dan nasi goreng" teriak bunda ke aunty wendy "ya ci" sahut aunty wendy dari arah selatan. Setelah menyiapkan makanan pagi untuk suami dan ketiga buah hati nya bunda menaiki tangga menuju kamar atas di mana suami dan ketiga buah hati nya sedang tertidur pulas "yank ayo bangun udah pagi ini" membuka gorden jendela agar matahari masuk melalui celah nya "hoaamm iya bund" mulai bangun dan meregangkan otot-otot nya onyo berada di samping ayah anak itu sebenarnya sudah bangun namun pindah ke kamar ayah dan bunda nya dari jam 3 pagi kata nya ia gak bisa tidur akhirnya bunda mengizinkan nya untuk tidur bersama kedua adik-adik nya, "onyo bangun yuk bunda udah masakin you nasi goreng lho" tak ada lenguhan dari anak itu ayah memandang onyo dengan penuh kasih sayang "king bangun yuk" mengusap kening onyo yang sedikit hangat dari biasa nya "kok hangat yank" bunda yang mendengar itu langsung panik dan menempelkan tangan nya ke dahi onyo "ya panas yah nyo nyoo onyo" membangun kan onyo "apa bund" suara lemas nya "you anget sayang" onyo mengangguk lemah "huhu dingin bund dingin" dengan menggigil ia memanggil nama sang bunda hati bunda sedikit redup begitu juga ayah. Sedikit cahaya hidup nya redup satu ayah menelpon uncle richard meminta nya datang untuk mengecek kondisi onyo "yank gimana?" panik bunda "bentar lagi Richard sampai yank kamu kompres aja ya sambil nunggu Richard sampai ke sini" bunda mengangguk pelan dan meninggalkan ayah dan anak itu di kamar bunda turun ke bawah untuk mengambil baskom yang berisi kan air lalu ia kompres ke dahi sang anak, ayah pun sama dengan bunda ia menelpon manajer nya untuk meng cancel semua pekerjaan ayah dari pagi sampai malam nanti ia ingin fokus mengurus sang anak yang sedang sakit dan butuh ayah dan bunda nya di samping nya "yank kamu yakin mau cancel semua shooting kamu hari ini" tanya bunda karena semalam ayah bilang kalau ada shooting yang harga nego nya lumayan "ya yank aku yakin kasihan onyo kalau aku tinggal udah aku mau mandi terus ngurusin thalia" bunda menengguk sembari memeras kain kompres dan menempelkan nya kembali ke dahi nya onyo. Ayah mulai mengurusi keperluan thalia sekolah dan mengantar kan nya ke sekolah setelah mengantar kan thalia ke sekolah ayah langsung kembali ke rumah karena ia cemas dengan kondisi onyo yang sedang membutuh kan nya "gimana bund masih belum turun panas nya" bunda menggeleng pelan ayah hanya bisa menghela nafas pasrah, tak lama dokter Ricard pun datang ke rumah onsu dan langsung di antar ke kamar ayah bunda untuk memeriksa keadaan onyo "gimana dok" onyo membuka mata nya melihat dokter mengeluarkan suntik kan dan menyentil nya pelan "aaa gak mau ai gak mau di suntik bund" menggenggam tangan ya kencang "gak usah suntik ya dok kasihan onyo ketakutan di periksa biasa aja ya" tutur bunda. Akhirnya dokter Richard hanya memeriksa onyo menggunakan stetoskop nya saja "onyo gak papa kok keadaan nya baik cuman butuh istirahat aja sementara jangan banyak gerak dan aktivitas nya di kurangi dulu ya pak" ucap dokter Richard ke ayah yang mengantar nya ke luar rumah "baik terimakasih sebelum dok" menjabat tangan dokter Richard sembari tersenyum "sama-sama pak" membalas jabatan tangan ayah, "ayah onyo kenapa" tanya thalia polos menghampiri sang ayah dari arah meja makan "onyo nya lagi sakit sayang butuh istirahat you main sama aunty dulu ya ayah sama bunda mau jagain onyo dulu supaya onyo cepat sembuh oke" mengusap kepala thalia anggukan thalia membuat ayah senang, ayah kembali ke kamar menghampiri sang anak yang terbalut selimut AC bunda matikan sejak tadi keringat mengucur deras di kening onyo ia nampak tak tenang tidur nya ayah memeluk nya dengan erat dan menepuk-nepuk dada onyo agar tidur lebih nyenyak dan cara itu berhasil membuat onyo tertidur pulas memang benar kasih sayang seorang ayah tiada batas nya. Bunda menghampiri ayah yang menidurkan onyo dengan lelap "yah kok kamu tidurkan sih yank anak nya" ucap bunda yang membawa nampan berisi makanan dan buah-buahan "kasihan dia yank tidur nya gak nyenyak udah taruh aja makanan nya di situ ntar kalau dia bangun kamu suapin atau kalau gak ya aku yang suapin yank" tutur ayah bunda hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang suami, bunda pun pergi meninggalkan suami nya yang tengah menemani onyo yang sedang tertidur pulas setengah jam berlalu onyo membuka mata nya dan menemukan sang ayah yang sedang tertidur pulas di samping nya dengan posisi duduk "ayah ayah" ayah membuka mata nya perlahan dan menemukan sang anak yang tengah menatap nya "ayah onyo laper" ayah mengucek mata nya yang sedikit mengantuk. Ayah dengan sigap langsung duduk tegap dan mengambil nampan yang berada di samping nya lalu mulai menyuapi onyo dengan telaten dan sabar "ayah ayah gak kerja ?" tanya onyo menatap ayah yang menyendok kan nasi untuk nya ayah hanya tersenyum "gak sayang ayah lagi ngambil cuti buat ngurusi anak kesayangan ayah yang satu ini" menjewer pipi onyo "thank you ayah onyo sayang bangeet sama ayah" memeluk ayah dengan erat, tak lama thalia pun menghampiri sang kakak dan ayah di kamar bunda nya "onyo onyo kenapa" dengan air mata yang tak terbendung "I'm fine cii jangan nangis dong princess nanti onyo nya sad lho" menunduk kan kepala nya sedih "ya nyo ai gak sedih kok" bunda tersenyum melihat kehangatan dari kedua anak nya. Ayah pun sama bibir nya tak berhenti menyunggingkan senyuman bahagia bagi nya tak ada lagi yang lebih berharga selain melihat senyum dari wajah ketiga buah hati nya "ini obat nya di minum dari dokter Richard ya supaya you cepat sembuh sayang" lembut bunda memberi obat ke onyo "thank you bunda" senyum onyo, setelah minum obat onyo langsung di suruh ayah dan bunda nya istirahat agar besok keadaan nya lebih baik dari sekarang onyo pun menurut dan mengistirahatkan tubuh nya thalia di bawa keluar oleh bunda agar onyo bisa tertidur dengan lelap. Keesokan pagi nya onyo bangun dengan keadaan lebih fresh dari semalam onyo turun ke meja makan menghampiri sang bunda yang menyiapkan sarapan untuk pagi ini "gimana keadaan you udah mendingan sayang" tanya bunda ke baby boy nya "udah mendingan kok bund daripada semalam" bunda mengangguk pelan dan mengambil secentong nasi untuk onyo "onyoooo ai kangeen sama youuu" onyo memeluk sang adik dengan erat "ai juga kangen ci ai kangen main sama you" mengelus rambut panjang thalia isak tangis tak terelakkan lagi walau hanya semalam tapi mereka merasa seminggu tak bertemu, ayah turun dengan baju kantor mop tersenyum bahagia melihat pemandangan pagi ini ia melihat putra dan putri nya berpelukan seakan tak mau di pisahkan "bahagia selalu anak-anak ayah" ayah pun menghampiri sang anak yang tengah berpelukan "ayah sayang kalian" mengecup kepala mereka" tangis mereka semakin pecah pagi ini bunda berkaca-kaca dan ikut larut dalam dekapan hangat keluarga nya.
Lanjut vote n coment ya guys bay bay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman
Non-FictionBetrand Peto Putra onsu adalah anak asuh dari ruben & sarwendah meski bukan anak dari rahimnya betrand lahir dari cinta kasih mereka ya keluarga the onsu lebih tepatnya.