Robi masih berkelit dan tak mau memberi tahu onyo dimana keberadaan thalia "katakan di mana adik saya katakan" teriak nya sambil memukuli perut penculiknya "ok ok gue kasih tau adik lo tapi lepasin cengkraman tangan lo dari leher gue gue sesek" onyo pun melepas cengkraman nya dan akhirnya robi pun mengaku di mana thalia berada, "adik lo gue sekap disalah satu gubuk tua di daerah cipete kalo lo mau adik lo selamet serahin aset-aset milik bapak lo atau kalo gak anak buah gue yang di sana bakal lenyapin adik lo dan adik lo gak akan pulang sama lo"papar sang robi. Onyo pun terdiam "masih banyak omong nih orang, ya udah lah yang penting ai tau dimana you ci tunggu ai ya sayang" batin onyo, Tiba-tiba dari arah selatan terdengar suara sirene ya polisi datang dan membekuk para penculik tapi "siapa yang melapor kalo thalia di culik?" tanya onyo dalam hati. Tak lama kemudian ada yang memanggilnya dari jauh "onyo sayang nya uncle you gak papa kan" sahut seseorang yang ada di belakang onyo ternyata itu uncle jordi "ai gak papa uncle thanks ya uncle udah mau bantuin onyo, tapi uncle tau dari mana onyo sama ayah di sini?" tanya onyo dengan polos nya, "jadi gini nyo pas you tadi perjalanan menuju ke sini bunda telpon ai kata nya thalia diculik orang yaudah ai diberi tau bunda lokasi nya terus ai ke sini & lapor polisi" papar uncle. "Ya udah ayah mana" tanya uncle lembut "ayah di sana uncle" menunjuk lapangan kosong, akhirnya uncle & onyo menghampiri ayah "jordi kok lo di sini sih ngapain?" tanya ayah "adek tadi di telpon bunda suruh ke sini bantuin koko" ujar uncle. Uncle pun mengamankan surat-surat yang sedari tadi di pegang ayah raut muka ayah masih ketakutan mengingat peristiwa yang baru saja menimpanya, "yuk uncle cepetan selamatkan cici kasihan dia pasti nungguin kita" ajak onyo. Akhirnya onyo uncle dan ayah serta iring-iringan polisi turut serta mengikuti mereka dari belakang "ayoooo uncle lebih ngebut lagi kasihan cici pasti dia nungguin kita di sana"cemas onyo, uncle pun tersenyum "ai gak nyangka sesayang itu onyo ke adiknya, yaa walaupun itu bukan adik kandung nya onyo makasih tuhan engkau telah kirimkan onyo di dalam keluarga kami" batin uncle. Akhirnya mereka sampai di sebuah gubuk di daerah cipete ternyata bener thalia di sana tapi ada 3 preman yang menghadang mereka "mau ngapain lo disini" tanya salah satu preman "aah banyak ngomong lo mana anak gue" tanya ayah "songong nih orang hajar" Kata yudha. Tanpa basa-basi onyo langsung menghujani preman itu dengan pukulan nya tak lama preman itu tepar tak berdaya onyo pun langsung masuk & bener aja thalia disitu dengan tangan di ikat di meja, onyo melepaskan tali yang di iket di tangan thalia. "Onyo tolong cici" menangis sesenggukan "ya sayang sebentar ya ini kan lagi di bukain, setelah di buka mereka pun berpelukan "thanks nyoo ai takut takut gak bisa ketemu you lagi" tangis thalia sambil memeluk erat onyo nya. "Ayah nya gak dipeluk nih sad deh" goda ayah ke thalia "ayahh" menghampiri ayah, ayah pun langsung menghujani thalia dengan ciuman "maafin ayah ya ci karena telah ngelibatin you dalam urusan bisnis nya ayah" batin ayah tak terasa air mata nya menetes. Tiba-tiba thalia tak bersuara "ci ci hei kok diam aja ci sayang" menggoyang kan badan thalia tapi badan anak itu seakan tak mau lepas dari sang ayah ya thalia tertidur di pundak sang ayah, ayah pun menggendong thalia masuk ke dalam mobil. "Lepasin lepasin ai ai mau pulang" igo thalia "kayak nya thalia trauma deh koh" ucap uncle yang tengah menyetir mobil.
Mau lanjut jangan lupa vote & coment ya guys biar tambah semangat lagi nulis ceritanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/293023774-288-k623604.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Teman
No FicciónBetrand Peto Putra onsu adalah anak asuh dari ruben & sarwendah meski bukan anak dari rahimnya betrand lahir dari cinta kasih mereka ya keluarga the onsu lebih tepatnya.