7. Kematian Orangtua Leanor

59 36 7
                                    

Tiga tahun berlalu, orang tua Leanor sibuk bekerja. Ayah Leanor sibuk mengurus perusahaan PT Pramastya dan Ibu Leanor sibuk mengurus Elea Butik. Orang Tua Leanor jarang di rumah. Leanor selalu hanya bersama Bang Luzio di rumah saat orang tuanya bekerja. Leanor sekarang berumur delapan tahun dan Bang Luzio berumur sepuluh tahun. Leanor dan Bang Luzio bersekolah bersama di Fumazuky Academy. Sekolah ini sangat elit, di sekolah ini murid muridnya sangat berbakat, pintar dan yang pasti dari keluarga ternama.

Saat sore hari, Leanor dan Bang Luzio sedang menonton televisi menunggu kepulangan orang tua mereka. Leanor menaruh kepalanya di pundak Bang Luzio. Mereka menonton acara kesukaan mereka berdua di televisi. Sudah dua jam mereka menunggu Ayah dan Ibu mereka pulang tapi tidak kunjung pulang.

"Bang, kok Ayah dan Ibu pulangnya lama sekali?" tanya Leanor.

"Mungkin Ayah dan Ibu masih ada urusan. Tunggu sebentar lagi, mereka pasti pulang sebentar lagi" jawab Bang Luzio.

Terdengar sebuah ketukan di pintu. Leanor mendengar ketukan di pintu, langsung berlari untuk membukakan pintu.Di depan pintu ada Ayah dan Ibu Leanor. Leanor memeluk ibunya erat erat.

"Ibu kok pulangnya lama sih? Leanor sudah lapar" tanya Leanor.

"Tadi ibu harus fitting baju dengan pelanggan ibu, jadi ibu dan ayah pulang terlambat. Maaf ya, Leanor sudah lapar ya? Sebentar ibu mau masak dulu, setelah itu kita makan ya" jawab ibu.

"Oke Ibu" kata Leanor.

Ibu memasak sop iga sedangkan Ayah mandi. Leanor membantu ibu memasak agar lebih cepat selesai. Sop iga sudah jadi tepat ayah selesai mandi, ibu mandi setelah ayah selesai mandi. Kami makan bersama sesudah Ibu selesai mandi.

*****

Esoknya, Leanor dan Bang Luzio bersiap pergi sekolah sedangkan Ayah dan Ibu bersiap pergi bekerja. Kami bangun kesiangan sehingga kami tergesa gesa. Leanor dan Bang Luzio di antar Ayah dan Ibu dengan mobil. Ayah membawa mobil dengan sangat cepat, takut Leanor dan Bang Luzio terlambat sekolah. Leanor dan Bang Luzio sudah sampai di sekolah, untungnya belum terlambat, tinggal beberapa menit lagi bel berbunyi. Leanor dan Bang Luzio berpamitan, lalu langsung masuk ke kelas masing masing. Leanor di kelas bertemu dengan Bellona yang sudah menunggu Leanor sejak tadi.

"Leanor, kenapa kamu baru datang?" tanya Bellona.

"Kami sekeluarga bangun kesiangan" jawab Leanor.

"Aku pikir hari ini kamu tidak masuk" kata Bellona.

"Kamu khawatir? Seorang Bellona khawatir, hmm" goda Leanor.

"Tidak, aku tidak khawatir" ucap Bellona malu malu.

Bel berbunyi dan guru masuk ke kelas Leanor.

*****

Bel berbunyi tanda sudah pulang. Bang Luzio keluar dan langsung mencari Leanor di kelas Leanor.

"Leanor, dimana kamu?" tanya Bang Luzio mencari Leanor.

"Door!!" kata Leanor mengagetkan Bang Luzio dari belakang.

"Akh! astaga. Darimana kamu?" kata Bang Luzio kaget.

"Kaget ya? Aku tadi dari kamar mandi" jawab Leanor.

"Oh, ayo tunggu di pos satpam" ajak Bang Luzio.

"Oke" jawab Leanor.

Leanor dan Bang Luzio menunggu dijemput selama satu jam. Orang tua Leanor terlambat menjemput karena ingin segera menyelesaikan pekerjaan dan bisa pergi ke mall bersama. Leanor bosan menunggu, jadi dia tidur. Orang tua Leanor sampai di sekolah.

"Luzio? Maaf ya, ayah telat jemput kalian" kata Ayah merasa bersalah.

"Tidak apa apa, Ayah" kata Bang Luzio menenangkan.

"Wah, Leanor tidur karena terlalu lama ya" Ibu tertawa melihat Leanor tidur di pangkuan Bang Luzio.

"Nor, bangun nor. Ayah dan Ibu sudah datang"

Leanor terbangun dan langsung mengusap mata

"Ayah, Ibu" panggil Leanor.

"Ada apa Leanor?" tanya Ayah dan Ibu bersamaan.

"Kenapa baru datang?" tanya Leanor.

"Tadi Ayah dan Ibu menyelesaikan urusan dulu karena hari ini kita akan ke mall" jawab Ayah.

"Ke mall?! Hore!" teriak Leanor.

Leanor di gendong Ibu dan langsung menuju mobil. Saat dalam perjalanan ada truk yang remnya blong. Ayah ingin menghindar tetapi tidak bisa, alhasil truk itu menabrak mobil keluarga Leanor. Ibu memeluk Leanor untuk melindungi Leanor agar tidak terluka. Kecelakaan mobil itu sangat mengerikan. Ayah dan Ibu terluka parah, Bang Luzio pingsan dan terluka di bagian kepala. Leanor hanya terluka ringan saja.

"Ayah! Ibu! Bang Luzio, bangun! Aku takut" Leanor menangis ketakutan.

Suasana terasa menegang. Leanor sangat ketakutan. Nafasnya tersedat sedat. Air matanya menetes saat dia berjalan kearah ibunya. Dia menggoyangkan badan ibunya.

"Ibu, bangun! Leanor takut!" kata Leanor sambil menangis.

Warga datang menolong keluarga Leanor. Bang Luzio dan Leanor di rawat di rumah sakit sedangkan Ayah dan Ibu sudah tidak bisa di tolong. Sebelum meninggal Ayah meminta paman agar merawat dan membesarkan Bang Luzio dan Leanor

*****


Leanor kembali tersadar, bahwa dia hanya melamun. Bang Luzio datang ke kamar Leanor dan melihat Leanor yang sedang menangis sambil memandangi foto keluarga. Bang Luzio memeluk Leanor untuk menenangkan Leanor. Leanor menangis tersedu sedu sampai tertidur. Bang Luzio membawa Leanor ke kasur dan membaringkan Leanor di kasur.

My Best Brother (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang