Bang Luzio sedang membaca buku di perpustakaan daerah. Bang Luzio sering pergi ke perpustakaan daerah ini, untuk menemani teman masa kecilnya bekerja. Teman masa kecil Bang Luzio bernama Adaline Sarifah atau Lisa. Elora tinggal di sebelah rumah paman dan bibi Leanor. Lisa adalah saudara tiri Adrean, ibu Lisa menikah dengan ayah Adrean.
Saat Bang Luzio sedang membaca buku, Sai datang ke perpustakaan daerah. Sai melihat Bang luzio dan mendekatinya. Sai menepuk pundak Bang Luzio.“Permisi, ini Bang Luzio bukan?” tanya Sai sambil melihat wajah Bang Luzio.
“Iya, ini Luzio. Ada apa, ya mencari saya?” kata Bang Luzio.
“Cuma mau minta tolong sama abang. Boleh gak?” kata Sai.
“Minta tolong apa?” tanya Bang Luzio.
“Minta tolong batuin nembak adik abang. Boleh ya?” jawab Sai.
“Enggak, usaha sendiri” tolah Bang Luzio mentah mentah.
“Alah Bang, batuin ya? Plisssss” kata Sai memohon.
“Ya, tapi ada syaratnya. Jangan sakitin adik aku, kalau nyakitin sedikitpun walau cuman jambak rambutnya. Siap siap gak bisa lihat dunia lagi” kata Bang Luzio tegas.
“Iya ya, aku janji” kata Sai agak gemeteran.
Sai dan Bang Luzio menyusun rencana untuk membuat terlihat romantis dan Leanor menerima Sai. Mereka beradu pendapat tapi tidak menemukan jalan tengahnya.
“Harusnya nembak cewek itu banyak balonnya” kata Bang Luzio.
“Gak, itu terlalu kuno dan alay. Mending pakai bunga dan spanduk” bantah Sai.
“Tapi itu biayanya besar” kata Bang Luzio.
“Tenanglah, kita kan anak orkay” kata Sai.
Bang Luzio dan Sai berdebat hingga sore. Lisa selesai bekerja dan menuju ke tempat duduk Bang Luzio. Lisa mengajak pulang dan dia juga bilang kalau sebentar lagi perpustakaan tutup. Bang Luzio dan Sai memutuskan untuk meneruskan menyusun rencana besok bersama dengan sahabat Leanor dan Bang Luzio.
*****
Hari ini, hari dimana Sai akan menembak Leanor. Freya dan Bellona mengajak Leanor pergi ke tempat eskul Kak Kana. Saat Leanor di tempat eskul Kak Kana, Sai dan Bang Luzio menghias lapangan aula sekolah untuk menembak Leanor. Di aula terdapat lapangan basket, lapangan futsal, dan area panggung. Di dalam aula terdapat alat alat olahraga seperti ring basket, gawang, bola basket dan bola futsal. Semua murid bebas menggukan aula untuk olahraga.
Semua orang langsung bergegas menghias aula tersebut. Zemira dan Cheryl memasang pita dan balon berwarna pink dan emas. Bang Arya dan Bang Barry memasang spanduk, sedangkan Bang Luzio dan Bang Bastian membantu Sai berlatih mengucapkan kalimat agar tidak gugup nanti.
Satu jam kemudian, semua sudah siap. Freya dan Bellona membawa Leanor ke aula dengan mata tertutup kain berwarna merah. Leanor masuk ke aula, sebuah lagu yang elegan dengan iringan piano dan biola terdengar di telinga. Bellona membuka penutup mata Leanor dan langsung bersembunyi. Leanor melihat ruangan yang gelap. Tiba tiba ada sebuah cahaya yang mengarah pada spanduk bertuliskan ‘WILL YOU BE MY GIRLFRIEND, ELEANOR FARADILLA GIAN?’. Leanor ternganga melihat tulisan itu. Belum selesai Leanor ternganga karena terkejut, cahaya menyorot ke arah panggung. Dipanggung ada seorang sosok laki-laki. Ternyata itu Sai. Sai membawa buket bunga dan boneka beruang coklat. Sai mendekat ke arah Leanor, berlutut di depan Leanor.
“Eleanor Faradilla Gian. Maukah kamu menjadi pacarku? Aku janji akan setia dan tidak akan menyakitimu” Sai berkata tegas.
Leanor terkejut dan terharu.
“Sekali lagi aku tanya. Leanor, maukah kamu menjadi pacarku?” tanya Sai sekali lagi.
Ruangan yang gelap dan hanya ada cahaya yang mengarah ke arah Sai dan Leanor ditambah lagu yang begitu indah, menambah kesan yang begitu romantis. Leanor membuka mulut dengan tangan di mulut Leanor.
“Ya, aku mau” Leanor berkata lembut.
“Terima kasih, Leanor” kata Sai.
Lampu menyala. Bang Luzio dan yang lainnya keluar dan berseru. Semua mengucap selamat atas jadiannya. Sahabat sahabat Leanor memeluk Leanor. Leanor tersenyum bahagia.
“Ciee udah jadian nih. Romantis banget sih, malah kayak orang lamaran btw” kata pedas Bellona.
“Mulai, mulai. Udah jangan gitu” kata Zemira.
Bang Luzio dan sahabatnya berjalan ke arah Sai.
“Ingat, jagain adik aku. Jangan dibikin nangis, kalau bisa malah hibur dia kalau lagi badmood atau sedih” kata Bang Luzio hampir seperti mengancam.
“Siap laksanakan” kata Sai siap.
“Hai bro, selamat ya. Jangan lupa pajak jadiannya” kata Bang Arya.
“Idih, punya uang kan? Beli pakai uang situ sendiri atuh” kata Sai.
Semua tertawa mendengar perkataan Sai. Bang Arya malu karena di katain begitu.
![](https://img.wattpad.com/cover/368136756-288-k507665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Brother (Segera Terbit)
Teen FictionLeanor adalah seorang yatim piatu. Orang tuanya meninggal saat dia masih kecil. Karena itulah, Leanor tinggal dengan paman dan bibinya. Leanor juga mempunyai kakak kandung bernama Luzio. Suatu hari, Leanor dibully di sekolahnya. Leanor dibully oleh...