14. Jalan Jalan

43 30 8
                                    

Leanor menunggu Bang Adrean di taman dekat bioskop, sesuai janjian. Leanor duduk dibangku, sedang mendengarkan music menggunakan headshet. Taman itu cukup ramai, ada yang olahraga dan ada yang piknik juga. Bang Adrean datang saat Leanor sedang asyik melihat pemandangan taman yang indah dan menyapa Leanor.

"Udah lama nunggunya?" sapa Bang Adrean.

"Baru datang kok Bang" jawab Leanor.

"Mau nonton apa kamu?" tanya Bang Adrean.

"Terserah Bang Adrean aja" jawab Leanor.

"Gimana kalau film Avatar?" tanya Bang Adrean sambil menentukkan film yang akan ditonton.

"Boleh" jawab Leanor sambil memandang taman sekitar.

Leanor melihat lihat sekitar taman. Leanor tanpa sengaja melihat Sai Bersama pacarnya yang baru di taman. Raut wajah Leanor langsung berubah. Bang Adrean yang menyadari perubahan raut wajah Leanor secara tiba tiba, mengerti apa yang sedang dilihat Leanor.

"Leanor, ayo masuk ke bioskop" kata Bang Adrean sambil menarik tangan Leanor.

Leanor mengangguk dan mengikuti langkah kaki Bang Adrean. Leanor dan Bang Adrean masuk ke Gedung bioskop. Bang Adrean membeli tiket nonton dua, lalu membeli cola dan popcorn untuk dirinya dan Leanor. Bang Adrean dan Leanor duduk di bangku T2 nomor 10 dan 11. Ruangan bioskop segera di penuhi dengan penonton. Film segera di putar, Leanor menonton dengan antusias. Bang Adrean melihat Leanor sedikit tersenyum.

Bang Adrean dikenal dingin terhadap cewek manapun tapi ketika dengan Leanor, Bang Adrean sering tersenyum. Cewek di sekolah sering cemburu dengan Leanor, dia di kelilingi cowok cowok populer disekolahnya. Dari Leanor adiknya Bang Luzio, mantan pacarnya Sai dan sahabat sahabatnya yang terkenal juga.

Tiga jam kemudian, film berakhir. Leanor meregangkan badannya, Leanor merasa pegal karena harus duduk selama tiga jam. Bang Adrean dan Leanor keluar dari gedung bioskop.

"Mau makan siang? Udah jam makan siang ini" tanay Bang Adrean.

"Boleh, mau makan dimana?" jawab Leanor.

"Ramen? Steak? Sushi? Mau apa kamu?" tanya Bang Adrean.

"Steak aja deh. Bayar sendiri sendiri kan?" jawab Leanor.

"Oke. Makan dimana? Oh di Steak Zanakima aja" kata Bang Adrean.

"Steak Zanakima? Toko baru kah? Kok aku baru dengar" tanya Leanor.

"Baru buka kemarin" jawab Bang Adrean.

"Ohh, boleh deh" kata Leanor.

Bang Adrean dan Leanor menuju resto Steak Zanakima. Daging di steak Zanakima berkualitas dan sangat lembut, bahkan saat dipotong pun dagingnya berwarna merah muda. Leanor memesan tenderloin steak. Leanor sangat menikmati makanan itu. Dagingnya, rasanya dan aromanya membuat Leaanor suka memakan steak itu. Bang Adrean terkekeh melihat Leanor makan. Leanor menatap Bang Adrean dengan bingung.

"Ada apa? Apa ada yang aneh denganku?" tanya Leanor.

"Tidak apa apa" jawab Bang Adrean.

"Lalu, kenapa melihatku terus dari tadi?" tanya Leanor.

"Kamu imut" jawab Bang Adrean.

"Hah? Ngomong apa Bang?" tanya Leanor kaget.

"Kamu imut seperti anak kucing" kata Bang Adrean mengulang perkataannya tadi.

Suasana canggung terjadi. Leanor segera menghabiskan makanannya.

"Bang Adrean gak makan?" tanya Leanor memecah suasana canggung.

"Abang masih kenyang" jawab Bang Adrean.

"Oh oke" kata Leanor singkat.

Makanan Leanor sudah habis dan dia segera merapikan barang barangnya. Leanor mengucapkan terima kasih atas traktirannya pada Bang Adrean. Leanor langsung pulang karena suasananya yang canggung. Leanor dijemput Bang Luzio. Selama perjalanan pulang Leanor hanya diam saja. Bang Luzio bingung apa yang terjadi dengan adiknya.

"Leanor? Are you okay? Kenapa diam terus? Tumben banget" tanya Bang Luzio.

" I'm okay, cuma lagi badmood aja" jawab Leanor.

"Badmood kenapa sih? Habis nonton kok badmood" tanya Bang Luzio.

"Bukan apa apa kok" jawab Leanor mengakhiri pembicaraan.

My Best Brother (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang