18. Gradution 2

40 29 3
                                    

 Acara diawali dengan pengumuman 10 peringkat yang mendapat nilai terbaik ijazah. Luzio masuk ke dalam 10 peringkat tersebut. Mc memanggil nama nama yang masuk.

"Peringkat pertama yang mendapat nilai terbaik adalah Adrean Charlos" kata mc, memanggil nama Adrean. Adrean maju dengan orangtuanya yang mendampingi. Semua bertepuk tangan memberikan aplus pada Adrean. Adrean menerima ijazahnya dan sertifikat, lalu berfoto. Giliran peringkat dua yang dipanggil sama seperti tadi. Semua dipanggil dengan prosesi yang sama hingga peringkat sepuluh yaitu Bang Luzio. Leanor tepuk tangan paling kencang sambil memanggil nama Abangnya. Bang Luzio tersenyum melihat adiknya sangat bersemangat untuk mendukungnya. Saat naik ke panggung, Bang Luzio berpose dan melambaikan tangan pada adiknya. Prosesi masih sama seperti tadi, Bibi yang mendampingi Bang Luzio karena Paman ada urusan mendesak. Bang Luzio memaklumi dan tidak marah.

Acara selanjutnya hanya pembagian ijazah seperti biasa. Murid dipanggil satu satu dan dibacakan harapan, kesan dan pesan selama bersekolah di sini. Terdapat 200 orang murid yang dipanggil. Butuh waktu satu jam untuk menyelesaikan prosesi tersebut. Acara ditutup dengan ucapan selamat tinggal oleh perwakilan murid yang lulus, lalu berdoa Bersama. Acara selesai semua berjalan menuju tempat untuk berfoto foto. Paman datang pas sekali saat Leanor, Bang Luzio dan Bibi akan berfoto. Mereka foto berempat.

*****

Mereka berempat pergi ke restoran untuk merayakan kelulusan Bang Luzio. Mereka pergi dengan mobil milik Paman. Semua orang senang atas kelulusan Bang Luzio. Hanya butuh beberapa menit, mereka berempat sampai di restoran. Leanor turun Bersama dengan Bang Luzio setelah paman memarkirkan mobil. Bibi berjalan Bersama paman sambil berpegangan tangan. Sangat romantic sekali paman dan bibinya Leanor. Leanor yang melihat itu, tidak tahan untuk menggoda Paman dan Bibinya.

"Cieeee, romantis sekali dua sejoli ini" celetuk Leanor, mengejek Paman dan Bibinya.

"Huss, jangan gitu. Biarin aja mereka berdua. Leanor sama Abang aja ya?" kata Bang luzio sambil mengacak acak rambut Leanor.

"Ihhh, Abang. Rambutku jadi berantakan kan" kata Leanor ngambek.

"Maaf, maaf. Habisnya kamu jahil banget ngeledek Paman sama Bibi" kata Bang Luzio meminta maaf.

"Maaf Bibi, Paman" kata Leanor menyesal setelah dinasehatin.

"Iya enggak apa apa kok" kata Bibi sambil menepuk Pundak Leanor, menyuruhnya untuk masuk.

Semua masuk Bersama sama. Seperti biasa, Leanor manja pada Abangnya. Leanor meminta digandeng oleh abangnya. Bang Luzio dengan senang hati menuruti kemanjaan sang adik. Leanor memilih meja yang di dekat jendela. Semua orang setuju untuk duduk di meja tersebut. Paman memanggil pelayan untuk memesan makanan. Leanor memesan spaghetti dan es krim matcha.

"Es teross" celetuk Bibi setelah Leanor memesan.

"Biarin aja to sayang. Itukan makanan kesukaan Leanor" kata Paman membela Leanor.

Seketika Bibi terdiam, lalu memesan makanan juga. Bibi memesan sushi, sedangkan Paman memesan steak. Bang Luzio kebingungan untuk memesan apa. Leanor merekomendasikan ramen saja karena Bang Luzio sangat suka pedas. Bang Luzio setuju dan memesan ramen kepada pelayan. Pelayan mencatat semua pesanan, lalu berjalan pergi.

Leanor membuka HP sambil menunggu makanannya. Leanor membuka aplikasi chat dan mengirim pesan ke Bang Adrean.

Leanor

Selamat atas kelulusannya dan selamat menjadi peringkat 1 nilai terbaik

13.16

Bang Adrean

Makasih, Nor

13.17

Setelah mengirim pesan, Leanor mematikan HPnya. Makanan Leanor dan lainnya sampai. Leanor memakan makanannya dengan lahap. Leanor melihat makanan milik abangnya, dia ingin mencobanya tapi dia tidak suka pedas. Bang Luzio yang menyadari adeknya ingin mencoba ramen miliknya, memberika sesuap. Leanor pun memakannya.

"Terlalu pedas gak?" tanya Bang Luzio.

"Enggak kok" jawab Leanor.

"Mau lagi?" tanya Bang Luzio lagi.

"Gak usah, Bang. Makananku nanti gak habis" jawab Leanor.

Leanor lanjut makan makanannya. Makanan Leanor habis, dia lanjut makan es krim matcha, kesukaannya. Saking Sukanya, Leanor menggoyangkan kepalanya saat memakannya. Bang Luzio yang melihat Leanor terkekeh, merasa lucu melihat tingkah sang adik.

"Abang minta dong, dek" kata Bang Luzio.

"Nih" kata Leanor sambil menyodorkan sendok berisi es krim ke arah Bang Luzio.

Paman yang makanannya sudah habis, melihat tingkah kakak beradik itu. Dia mengeluarkan HP dan memfoto momen tersebut karena menganggap hal itu lucu. Tiba tiba Paman mendapatkan telepon dari kantor. Paman segera keluar dari restoran dan mengangkat telepon. Leanor dan Bang Luzio berhenti sejenak karena melihat Paman mendapat telepon. Leanor yang memiliki firasat akan segera pulang, segera menghabiskan es krim miliknya. Leanor meminta bantuan Bang Luzio menghabiskan es krim bersamanya karena jika dia sendiri yang memakannya akan lama. Benar saja, Paman kembali ke meja dan mengajak mereka pulang.

"Bentar, belum habis es krimnya" kata Leanor sambil tergesa gesa memakan es krimnya.

"Paman tungguin kok, pelan pelan aja makannya. Paman bayar dulu di kasir, nanti kalau udah selesai langsung keparkiran" kata Paman berjalan ke kasir.

Leanor mengangguk, lalu lanjut makan es krimna Bersama Bang Luzio. Karena dibantu oleh Bang Luzio, es krim Leanor bisa habis dengan cepat. Selesai makan, mereka berjalan keluar dari restoran menuju mobil Paman di parkirkan. Paman mengantar mereka bertiga ke rumah, lalu pergi lagi ke kantor.

My Best Brother (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang