PART 17

24 16 1
                                    

Lanjutan dari part 16 .

"Aku harus bagaimana lagi Tuhan, cara apa yang harus aku lakukan !! "

Malam ini ali di buat benar benar gelisah lantaran kali ini peneror itu mengirimkan sebuah pesan dan mau tidak mau ali harus segera mencari cara untuk menemukan peneror itu segera.

Namun alih alih ingin mencari peneror itu tiba tiba
Sebuah benda berbentuk bulat dengan tuas pemutar yang ada di belakang nya, yang ada di rak buku yang ada di samping ali, ali yang melihat benda itu langsung mengambil nya dan

"Inikan kotak musik milik Navya ? " gumamnya.

Kemudian dia mencoba mengingat kembali benda itu dan tidak salah lagi itu adalah kotak musik milik mendiang istrinya dan yang menjadi pertanyaan mengapa benda itu berada di rak buku tersebut padahal ali menyimpan di gudang dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian dia mencoba mengingat kembali benda itu dan tidak salah lagi itu adalah kotak musik milik mendiang istrinya dan yang menjadi pertanyaan mengapa benda itu berada di rak buku tersebut padahal ali menyimpan di gudang dulu.

"Bagaimana dia bisa ada disini? " katanya kemudian tak lama setelah ia penasaran dengan kotak musik itu apakah masih berfungsi atau tidak .

Dan ia memutar tuas tersebut dan membuka nya dan .

"Ting.. Ting.ting.!! Ting. Ting ting ! ! "

"Ting.. Ting...!! "

Suara alunan musik keluar dari kotak musik itu dan juga terlihat dua miniatur di dalam nya yang menari mengikuti alunan musik dari kotak musik itu dan membuat hati ali menjadi tenang dan ia tak terasa hanyut dalam kenangan nya.

Ia masih ingat di saat sang istri masih hidup ketika ia sedih atau pun rindu dengan ibunya sang istri selalu memutar kotak musik itu setiap saat.

Senyuman nya terukir ketika alunan musik masih berjalan.

Dan.

"Jika hatimu merasa gelisah, cobalah untuk memutar kotak musik ini dengan cara ini hati dan fikiran mu akan tenang dan damai"

Kata kata itu masih di ingat oleh ali , namun ali hanya tersenyum simpul mengingat masa lalunya.

"Padahal dirimu yang cemas dan khawatir Navya saat itu tapi kau selalu berusaha untuk terlihat baik baik saja " ujar nya dalam hati dan tak setelah itu kotak musik itupun berhenti sendiri dan ali hanya menatap nya tanpa memutar lagi.

Kemudian ali menyimpan kotak musik itu, ia berharap suatu saat nanti akan menunjukkan nya pada sang putri Gia.

Ia pun membawa nya ke kamarnya dan menaruhnya di atas lemari kaca agar tidak ada yang tahu keberadaan nya..

Tak lama setelah ia melihat figura besar yang ada di samping lemari kaca itu dan terlihat wajah mendiang istrinya yang mengenakan baju pengantin khas Pakistan yang ia bawa saat itu.

Tetapi entah mengapa setiap memandang wajah mendiang istrinya, selalu ada kesedihan dan rasa sakit yang mendalam di hati nya seolah olah masih ada rasa antara benci dan dendam terhadap seseorang yang membuat nya menjadi seperti ini.

GIA (a  true love story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang