Lanjutan dari part 19
Terlihat kemacetan di jalan tersebut semakin bertambah dan suara bising semakin terdengar karena pengendara terus menerus membunyikan klakson kendaraan mereka.
Sementara itu mihika masih belum sadar jika dari tadi dia di lihat terus oleh Gia hingga akhirnya karena ia merasa ada yang aneh ia pun menoleh kepada Gia dan akhirnya mereka saling bertatap muka untuk pertama kalinya dan terlihat Gia tersenyum jahil kepada mihika.
Mihika terus menatap nya hingga akhirnya.
"Kenapa bibi melihat ku?, lihatlah ke arah depan bibi!! "
Gia dan mihika terus bertatap tatapan dan membuat mihika terkejut lantaran ia bisa berkomunikasi antar pikiran dengan nya atau di sebut juga dengan telepati.
Tak lama setelah itu mihika mencoba melihat ke depan dan ternyata di depan sedang dilakukan nya razia oleh para polisi di sana, dan mihika terkejut kemudian ia kembali melihat gia dan gia kembali tersenyum sambil menunjuk satu satu yang ada di belakang mihika, membuat mihika ketakutan.
"Tolong jangan bilang ya? "
"Tenang saja bibi, aku tidak akan melaporkan mu, tetapi jika bibi melanggar peraturan nya maka bibi harus Terima hukum man nya"
"Baiklah jika itu mau mu maka bibi akan menuruti perintahMu!! "
"Baiklah, aku setuju!! "
Gia pun tersenyum begitu juga mihika namun mereka sama sama saling tidak mengenal lantaran mihika mengenakan helm dengan kaca yang tertutup, sehingga mereka berdua masih belum berkenalan atau sama sama saling mengenal satu sama lainnya.
Mereka berdua memang terlihat diam namun mereka bertukar informasi dengan gerakan mata dan fikiran mereka, kemudian mihika membalas dengan senyuman.
Tak lama setelah jalanan nampak sedikit longgar dan mihika sedikit melangkah maju kedepan dan kembali menatap Gia dengan gemas.
"Baik lah bibi pergi dulu!! Dah!! "
"Dah bibi!! "
Akhirnya mihika sudah agak menjauh dan Gia terus tersenyum kepada nya sehingga membuat imraan curiga dan penasaran dan ia segera mencubit pipi tembam Gia.
"Hei!!.. Kau sedang menertawakan apa!! " tanya imraan dengan mencubit pipi Gia , gia yang merasa kesakitan segera mengigit lengan imraan..
"Akh!!, Hai kau!! "Rintih imraan , Gia yang mendengar itu kemudian mendengus kesal .
" itu salah paman sendiri, mengapa paman mencubit pipi ku!!, jika paman melakukan nya lagi aku akan menelpon ayah untuk memberikan ayah hukuman apa paman mengerti? " seru Gia dan imraan menutup Telinganya dan mengejek keponakan nya itu dan membuat Gia semakin kesal .
Imraan yang melihat Gia yang marah hanya tersenyum dan mencoba menghibur keponakan yang tengah marah.
"Gia jangan marah ya!! Paman minta maaf okey!! " kata imraan namun Gia hanya diam dan pertengkaran mereka sedari tadi di dengar oleh qudra.
Gia melirik tajam ke arah sang paman dan kembali melihat mobil mobil yang ada dj balik jendela taksi itu, imraan yang merasa bersalah segera mengeluarkan cemilan dari tas imraan dan Gia sedikit melirik kemudian imraan yang mengetahui bahwa ia diawasi oleh Gia.
"Apa?, hmm? " ujar nya Gia yang terkejut mencoba mengalihkan perhatian nya lagi dan kemudian ia mencoba mengintipnya sekali lagi.
Imraan yang tahu langsung menyembunyikan nya kedalam kantong jaketnya dan membuat Gia semakin kesal, qudra yang sedari melihat pertengkaran mereka hanya menahan tawa, tak lama setelah itu gia mendekati neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIA (a true love story)
Romancemengisahkan tentang seorang anak kecil bernama gia yang di kejutkan dengan seseorang yang memiliki wajah yang mirip dengan mendiang sang ibu saat dia pulang ke kampung halaman nya india bukan hanya gia tetapi keluarga dan ayahnya di buat terkejut d...