PART 11

45 30 2
                                    

Kelanjutan dari part 10

"Ekhem!! Permisi!!, apa benar ini kediaman shan siddiqui? "

Mendengar pertanyaan dari imraan tersebut membuat semua orang yang ada di acara tersebut terkejut dan kaget, terutama wanita paruh baya tersebut.

Suasana acara tampak agak tegang begitu juga dengan imraan  yang bingung ketika semua orang menatap dirinya.

"E... Ada apa?, kenapa kalian  semua menatap ku seperti itu? " ucap imraan yang sedikit gugup dan sedikit tersenyum kepada para tamu di sana.

Wanita paruh baya tersebut pun juga ikut melihat imraan dengan wajah terkejut nya dan terlihat wanita tersebut membelalakan kedua matanya yang tak percaya bahwa yang di hadapan nya adalah seseorang yang telah ia nantikan kepulangan nya selama empat tahun ini.

Tak lama setelah itu wanita paruh baya tersebut menaruh mangkuk yang berisi pasta kunyit dan langsung menghampiri imraan dengan mata yang berkaca kaca.

Dan saat sudah di hadapan imraan.

"Plakk!!! "

Satu tamparan mendarat di pipi imraan membuat semua tamu dan keluarga nya terkejut dengan tindakan yang dilakukan wanita tersebut.

"Qudrah!!, apa yang kau lakukan apa kau sudah tidak waras, kau menampar anak mu sendiri!!, apa yang terjadi padamu Qudrah!!! " tanya seorang pria yang ada di sana.

Ya wanita paruh baya tadi rupanya ibu imraan dan navya yang bernama Qudrah, atau memiliki nama lengkap Qudrah shan shiddiqui yang berusia 67 tahun dan kini ia hidup sendiri di mumbai setelah sang suami umer shan siddiqui meninggal dunia menyusul kepergian sang putri navya shan siddiqui.

"Empat tahun sudah aku menanti mereka datang!, empat tahun lamanya aku menunggu kabar dari mereka!!, tetapi sekalinya aku mendapatkan kabar, aku telah kehilangan salah satu anak ku!!" Ujar Qudrah meluapkan emosinya.

Semua para tamu dan keluarga nya sangat sedih mendengar ucapannya dan memang semua keluarga juga sudah tahu dan sering membujuk Qudrah untuk tinggal di salah satu rumah kakaknya yang bernama sushant (ayah dari Nikhil, Ranbir, dan naina) .

Dan lagi lagi..

"Plak!! "

Kali ini  ia menampar pipi kiri imraan dan memukul mukul imraan namun imraan sama sekali tak marah justru ia balas dengan senyuman dan hanya pasrah dengan amukan sang ibu karena imraan tahu dengan sang ibu yang sangat merindukan nya.

" kau sudah sangat lama tidak mengabari ku!!, apa kau sudah lupa hmm..., apa kau sudah lupa kau masih memiliki ibu!!, apa kau lupa hingga tidak bisa menghubungi ibumu ini hmm!! " gertak ibunya dan imraan hanya tersenyum.

Dan lagi lagi sang ibu terus memukulinya hingga akhirnya naina turun tangan dan melerai mereka berdua

"Bibi sudah, bibi imraan akan kesakitan jika bibi terus memukuli nya bibi!! " ucap naina yang berusaha menenangkan sang bibi.

"Sudahlah naina, biarkan saja!!, biarkan dia meluapkan emosi nya padaku, karena aku tahu dia sangat merindukan, sudah ya aku mohon!! " pinta imraan

Dan terlihat sang ibu sangat marah hingga akhirnya ...

"Nenek jangan pukul paman lagi nek, aku mohon!! " teriak gia yang tiba tiba muncul di antara mereka semua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GIA (a  true love story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang