Dia, Raja Aaron

2K 41 0
                                    

PRANGGG!!!

"Aku tidak terima ayah! Bagaimana mungkin Raja memilih wanita gila itu!?" Pekik seorang wanita cantik frustasi, memecahkan semua benda disekitarnya.

"Tenanglah sayang semua akan baik-baik saja!" Teriak sang ibu yang takut menghampiri putrinya, yang dilakukannya hanya menangis.

Drap drap drap! Seorang prajurit sedikit berlari seolah hal genting sedang terjadi.

"Mohon maaf Tuan Duke..." Lelaki dihadapannya menghentikan salam itu. Raut wajah pias menandakan ini hal genting.

"Katakan!"

"Yang Mulia Raja saat ini sedang berada di paviliun..."

Belum selesai berkata, lelaki dihadapannya langsung berlari diikuti 2 wanita dibelakangnya.

***

Dengan nafas terengah-engah Duke tiba di paviliun yang langsung dihadapkan Lelaki Tinggi nan Gagah dengan rambut hitam dan mata tajamnya yang berwarna kuning keemasan.

"Salam Yang..."

"Buka pintunya!" Titah Raja Aaron tegas.

Pintu pun dibuka oleh Prajurit setelah mendapat anggukan dari Duke.

Gelap dan pengap. Hanya itu yang bisa di deskripsikan.

Ctass! Tiba-tiba lampu menyala.

"Yeayyyyy!!! Terang semua terang, ada...ada...wampuh, ohh bukan! lampu ya lampu hahaha" Dari arah tangga seorang perempuan berlari sambil memutar-mutar tubuhnya.

"SALIMA!" Teriak Lelaki yang merupakan Duke.

Wanita cantik dibelakang Duke hanya tersenyum miring seraya menunduk, 'Ya gila, berulahlah' Batinnya.

Perempuan yang diteriaki Salima berjalan normal ke arah Grand Duke, tidak dengan penampilannya yang kotor dan gaun maid sangat lusuh juga rambutnya yang berantakan. Sangat tidak normal, pantas disebut gila.

"Sa..Salima?" Wanita itu kini mengangguk, "YA, Aku Salima!" Dia kembali berteriak dan berputar-putar seperti putri yang berdansa.

Lain hal ketika yang lain menatapnya jijik, tapi Raja Aaron tersenyum manis.

Raja menarik lengan Salima, "Jadilah Permaisuriku!" Titah Raja Aaron Chaiden Windsor Oceanus.

Perempuan dengan rambut berantakan tak terurus mengangguk sambil terkekeh lucu.

Raja semakin menariknya hingga Salima kini berada didekapannya, "Apa yang tidak dilihat orang lain tapi aku melihatnya, kamu adalah mutiara dalam lumpur, Permaisuri Salima" Tanpa jijik Raja Aaron mencium satu persatu jemari lentik Salima.

Hening. Raja Aaron masih menatap intens mata permata emerald terang dihadapannya membuat yang lain menganga tak percaya dan ingin muntah, apakah Raja memiliki kelainan? Batin mereka menerka.

"Aku tunggu besok di istana," Tangan yang tadinya melingkar dipinggang Salima beralih ke pipinya, pipi yang halus.

"Tapi Yang Mulia saya khawatir dia membuat ulah," Duke berusaha mengejar Raja.

Raja pun beralih pergi meninggalkan Paviliun, "Bawa dia ke istana besok DUKE XAVIER!" Titah Raja penuh penekanan, sebelum benar-benar keluar Raja menoleh pada Salima, "Aku pamit"

Dari kejauhan seorang lelaki melihat kejadian itu tersenyum sinis, "Siapa dia?"

"Dia, Raja Aaron"

***

Apakah Salima akan sembuh setelah menjadi permaisuri?

Apakah istana merupakan tempat yang aman untuk seorang seperti Salima?

Keep Streaming:

Rony Parulian~ Mengapa. Sepenuh Hati. Angin Rindu.

Salma Salsabil~ Menghargai Kata Rindu. Bunga Hati. Rumah. Boleh Juga.

Salam Rindu, SMS.

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang