MANJA

342 38 18
                                    

Raja meletakkan tubuh Ratu dengan perlahan. Nafasnya yang teratur menunjukkan Ratu Salima sudah tertidur.

"Maaf" Raja Aaron menghapus sisa air mata Ratu Salima.

"Bantu gantikan gaun Ratu tanpa mengusik tidurnya" Tegas Raja Aaron tanpa menoleh ke belakang.

Nabiya dan Noran mengangguk langsung menuju tempat berpakaian Ratu Salima.

"Aku akan menyelesaikan semuanya dulu" Cup! Raja mengecup kening Ratu dan turun mengecup perut Ratu serta mengelusnya pelan.

"Maafkan ayah. Jangan menyusahkan ibu"

Hal tersebut menjadi tontonan drama Noran dan Nabiya yang tersenyum tanpa sadar.

Raja Aaron berbalik menghadap mereka yang langsung gelagapan.

"Jaga Ratu Salima. Panggil saya jika terbangun" Titahnya sambil berjalan.

Noran dan Nabiya mengangguk pelan, "Ba-baik Raja"

Raja Aaron menutup pintu sangat pelan sambil menyaksikan Ratunya yang masih tertidur.

"Raja sangat aneh, kemarin marah-marah sekarang perhatian dengan Ratu. Sebenernya aku ga suka Nab" Bisik Noran seraya membuka gaun Ratu perlahan.

"Sama. Dari ceritamu bahkan selama ini dia tidak melihat anaknya. Raja Aneh" Cibir Nabiya.

Ratu terkekeh kecil mengagetkan keduanya.

"Saya baru terbangun ketika Noran menyentuhku"

"Maaf" Nabiya meminta maaf sedang Noran masih terkejut.

"Badanku lemas sekali. Tak apa gantikan gaunku?"

Mereka mengangguk semangat.

"Terimakasih, setelahnya tolong bawakan aku makanan ya? Bilang pada bagian dapur aku ingin daging Beruang"

"Beruang!?" Pekik Nabiya dan Noran bersamaan.

"Kenapa? Ngga boleh ya?" Anehnya Ratu Salima menundukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. Ada apa dengan Ratu Salima? Batin mereka.

Noran dan Nabiya saling berpandangan lalu mengangguk.
"Noran akan segera membawakannya" Nabiya mengelus tangan Ratu lembut setelah Noran pergi.

Ratu Salima mendongak tersenyum manis sekali sampai bola matanya tak terlihat, "makasih" cicitnya.

*****

Belum lama Ratu Salima menunggu pintu kamarnya terbuka lebar.

Hidangan demi hidangan masuk.

"Woah banyak sekali" Gumamnya melihat makanan yang di buka satu persatu.

"Mana yang ingin di makan lebih dahulu?" Tanpa Ratu sadari Raja Aaron telah berdiri di sampingnya mengelus rambut Ratu Salima yang sedikit berantakan setelah bangun tidur.

Ratu Salima mendongak mengerjapkan matanya menatap Raja Aaron.

"Kenapa hem? Katanya mau beruang" Raja Aaron merapikan anak rambut Ratu Salima yang hampir mengenai matanya.

Tiba-tiba Ratu Salima memeluk pinggang Raja Aaron, "suapi" Cicitnya teredam perut Raja, meskipun begitu Raja yang mendengarnya terkekeh kecil.

Siapapun yang melihatnya malah terpesona atau merinding?

"Cepat sajikan makanan terbaik untuk Ratu!" Raja langsung menetralkan wajahnya meskipun jantungnya masih berdebar, apalagi Ratu malah menduselkan wajahnya di perut Raja membuat sensasi geli.

"Ma-maaf Raja semua merupakan beruang terbaik bahkan dari Kerajaan sebelah..."

"Bagaimana bisa?" Ratu Salima menatap makanan-makanan lezat di hadapannya.

"Kamu lupa aku siapa?" Raja mencium rambut Ratu Salima mesra.

"Tapi ini hanya sebentar" Gumam Ratu Salima.

"Beberapa orang di Kerajaan ini ada yang memeliharanya" Kini Raja bahkan memeluk leher Ratu Salima sambil terus mengecup rambutnya yang menenangkan.

"Kasihan" Ratu Salima tiba-tiba terisak.

Raja yang terkejut langsung membawanya kepelukannya.

"Jangan sedih, mereka di pelihara memang untuk dimakan"

Beberapa Prajurit terkejut. Kebanyakan bangsawan memelihara Beruang untuk menunjukkan kekuasaan dan jati diri, beberapa beruang bahkan terampil melakukan penyerangan.

Bagaimana Raja bisa bilang untuk dimakan? Meskipun Raja memang tak memilihara Beruang. Singa dan harimau menjadi pilihan Raja untuk dipeliharanya.

"Benarkah?" Ratu Salima mendongak dipelukan Raja.

Wajah Ratu Salima begitu menggemaskan, rasanya ingin Raja Aaron terkam jika tak mengingat kondisinya saat ini.

"Tentu" Raja Aaron mengecup kedua mata Ratu Salima seraya menghapus air matanya yang sudah mengalir.

"Apakah karena kehamilan ini kau sangat manja?"

"Maaf" Ratu Salima tertunduk memilin gaunnya.

"Hey," Raja mengangkat dagu Ratu Salima, menatap manik indahnya yang mulai berkaca-kaca lagi, "Dan aku suka"

Ratu Salima tersenyum lebar sekali memunculkan mata sabit kesukaan Raja Aaron.

"Sekarang makan ya? Aku suapi"

Ratu Salima mengangguk mantap, "Nanti sisanya kasih semua orang di istana Ratu ya? Tidak akan habis. Nabiya juga makanlah untuk bayimu" Ratu Salima berkata sambil memposisikan duduknya di kasur, seperti anak kecil.

Ya, Nabiya sudah menerima kehamilannya, mungkin kehadiran kehidupan lain agar Nabiya yang terbiasa sendiri memiliki teman yang berasal dari tubuhnya sendiri. Itupun berkat Ratu Salima yang menyadarkannya dan lagi dia akan hidup lebih lama pun untuk Ratu Salima.

Raja mengangguk mantap, "Iya sayang" Raja mengelus pipi Ratu Salima yang tiba-tiba ada semburat merah.

Ratuku sungguh menggemaskan. Aku harus membuatnya lagi jika yang ini telah lahir. Batin Raja Aaron.

Sedangkan yang lain merasa kehangatan di ruangan ini. Kehadiran Ratu ternyata sangat mengubah Raja Aaron yang haus akan darah. Meskipun belakangan kemarin hawa gelap menyelimuti istana, kini seperti pelangi yang datang setelah hujan. Indah.

******

Akuuuu lupa UP. HEHE

Udah bucin belum? Kurang ya? Kurang sama selirnya wkwkwk

Aku punya rekomendasi lagu yang keren, rekomendasi lagu judulnya 'HEY TUNGGU DULU' release tanggal 23 Oktober 2024, stay tuned yaaaa!!!! Kita dengerin bareng! Presave & Preadd ya gengsssss!!!

SalamRinduBiru, SMS.

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang