IBU SURI

348 27 4
                                    

Tok tok tok!!! Suara ketukan pintu tampak tak sabar.

"Kami bisa melempar keluar jika seperti ini" Ketus Penjaga pintu Ruang Kerja Raja Aaron.

"Kalian mungkin akan dipenggal Raja jika melakukan itu. Ini tentang Ratu" Dayang Nabiya kembali mengetuk pintu.

Ceklek!
"Ada apa Dayang Nabiya?" Terlihat Grand Duke Ralph menatap heran Dayang Nabiya.

"Tolong Grand Duke, beri tau Raja bahwa Ratu sudah sadar"

Grand Duke Ralph mengangguk.
Tapi terasa angin segar lewat seketika, ternyata Raja Aaron mendengar semuanya dan langsung berlari.

"Masih tak mengaku itu cinta" Gumam Grand Duke Ralph menggelengkan kepalanya.

"Iya ya Grand Duke" Timpal Dayang Nabiya tanpa sadar. Seketika dia langsung menutup mulutnya.
"Mohon maaf Grand Duke, saya permisi"

Grand Duke Ralph menggelengkan kepalanya, "Aneh"

****
BRAKKK!!
"Ratu apa yang anda rasakan?" Raja Aaron langsung membuka pintu kasar, rasa khawatirnya lebih besar.

Ratu menggeleng dan malah menangis.

"Kenapa?" Raja Aaron duduk di tepi kasur, membawa Ratu yang duduk ke pelukannya.

"Aku udah ga bisa gila lagi huaaaaa" Rengek Ratu Salima.

Raja Aaron tersenyum kecil, bukankah Ratunya menggemaskan jika begini?

"Boleh saya tau, alasan kenapa anda pura-pura gila?"

Tiba-tiba Ratu Salima tertawa, "Untuk apa? Agar anda bisa memegang kelemahan saya lagi, Raja Aaron yang sombong?"

Brak!
"Maaf," Dayang Nabiya membukakan pintu tanpa mengetuk, karena membawakan troli makanan.

Ratu Salima tersenyum, tapi senyumnya luntur ketika dibelakang Grand Duke Ralph ada pria yang amat ingin dihindari, Pangeran Axel Dith Xavier.

"Selamat malam Yang Mulia. Saya mendapat kabar adik saya sakit, sehingga saya langsung berlari kesini setelah pelatihan"

Pangeran Axel semakin menghampiri, "Bagaimana keadaannya?" Tangan kotornya mengelus pipi lembut Ratu Salima.

Raja Aaron langsung menepisnya.

"Maaf, kami memang adik kakak yang sangat dekat, bukan begitu adik?" Pangeran Axel tersenyum lembut.

"Pergi kalian semua! Saya mau istirahat kembali"

Dengan amat terpaksa Raja Aaron pergi dan menggiring semuanya keluar. Makanan pun ditaruh di nakas Ratu Salima.

Ratu Salima menyandarkan diri ke headboard menatap lurus ke depan.

"Bukankah menjadi jelek lebih baik? Sekarang harus bagaimana? Huh, Aku malas berpikir"

Tubuhnya perlahan berbaring dan mulai menutup mata, bahkan makanannya tak tersentuh sedikitpun.

***
Hari-hari telah berlalu, Ratu Salima mengirim Dayang Nabiya untuk belajar pengajaran Kepala Dayang di kediaman Marchioness Eve.

Marchioness Eve, perempuan yang belum menikah diusianya yang matang tapi nama dan martabat keluarganya sangat tinggi bahkan etiketnya pun diakui di Kerajaan lain, Dialah satu-satunya Marchioness wilayah Ralph.

Ratu belajar sendiri hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang Ratu. Setiap hari dirinya bolak-balik ke perpustakaan kerajaan, berkat hal ini pula dia bisa menolak setiap kunjungan terutama dari kakaknya.

"Sombong sekali!" Ketus seseorang yang saat ini sudah duduk di tempat biasa Ratu duduk, tepat di sorot matahari pojok perpustakaan.

Ibu Suri Artelia Windsor. Ya, ibu Raja Aaron. Ratu terdahulu itu berkata sambil tampak serius membaca buku.

"Salam Yang Mulia Ibu Suri" Ratu Salima hormat dengan mengangkat sedikit gaunnya.

Ratu adalah tahta tertinggi setelah Raja, pantang secara etiket membungkuk kepada siapapun kecuali Raja.

Tak! Ibu Suri menutup bukunya. Memindai Ratu Salima dari atas ke bawah, "Ternyata Ratu hanya pura-pura gila ya?" Sinisnya, sambil menggelengkan kepala tipis.

Ratu Salima hanya diam, mulai mengambil buku entah apa dan duduk bersebrangan dengan Ibu Suri.

"Anda tak lebih baik dibandingkan Selir Briana. Mungkin pura-pura gila anda berhasil menarik perhatian Raja, tapi untuk menjadi Ratu yang mengelola istana anda sangat buruk. Sebentar lagi ada perayaan di Wilayah Ralph, apakah anda tak tau? Bahkan Raja sudah sibuk, anda malah terus membaca-baca tanpa bergerak. Sombong tak cukup ya? anda bodoh Ratu" Jelasnya dan berlalu.

"Ibu Suri"

Ibu Suri berhenti tanpa berbalik.

"Terimakasih informasinya, tapi...saya tau acara itu 2 hari lagi. Saya berniat tidak mengundang anda dengan alasan kesehatan anda, tapi saya sudah mengundang keluarga anda. Boleh saya ingin ibu Suri hadir, menyaksikan langsung apa yang sudah saya lakukan menjadi Ratu saat ini?" Ratu Salima berkata penuh penekanan.

Ratu Salima bangkit membawa buku yang tadi di baca Ibu Suri. Dan berlalu.

'Lihat saja kau orang gila, bukan hanya akan menggulingkan tahtamu. Tapi persiapkan kepalamu di pembaringan dosa' Batin Ibu Suri mengepalkan tangannya erat.

*****

Cerita ini berfokus pada Raja Aaron dan Ratu Salima yang mungkin kalian membayangkan visualnya sendiri.
Jikapun ada karakter lain disini dan kalian membayangkan visualnya tapi alur ceritanya 'kok gini?', kembali lagi cerita ini berfokus pada Raja Aaron dan Ratu Salima saja🙏😔

Please, Streaming:

Rony Parulian~ Mengapa. Sepenuh Hati. Angin Rindu.

Salma Salsabil~ Menghargai Kata Rindu. Bunga Hati. Rumah. Boleh Juga. Affa Iyah.

Salam Rindu, SMS.

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang