Tragedi?

299 27 7
                                    

Harap bijak dalam memilih bacaan.
Mature only!

*****

"RATU PERGI! KUMOHON"

Lagi-lagi Dayang Nabiya merasakan kakinya seperti tercubit, hanya itu. Padahal kaki Ratu sudah berdarah cukup banyak tapi kaki Dayang Nabiya tak mengeluarkan darah.

'Apa darahnya mengendap lagi?' Batin Dayang Nabiya menahan kaki Pangeran Axel setelah menendang pedangnya agak menjauh.

Ratu Salima memanfaatkan itu. Dirinya berlari secepat mungkin. Lukanya perlahan menghilang.

"Aku harus segera menemuinya. Nabiya, tolong bertahan" Ratu terus berlari.

****

"Dayang sialan!" Nabiya tersungkur dengan luka yang entah sudah di bagian mana saja.

Pangeran Axel tak menemukan pedang yang dicarinya. Tapi tak jauh dari tempatnya dia malah menemukan gubuk kosong.

Dirinya tersenyum seram. Pangeran Axel berjalan cepat menarik Dayang Nabiya.
"Aku sudah bernafsu, kau harus tanggung jawab Dayang sialan!"

Nabiya membelalakan matanya melihat pangeran Axel yang sudah bertelanjang dada.

Nabiya menggeleng, "Ratu tak segan menghukummu atas apa yang kau lakukan padaku, Pangeran!" Pekiknya.

Pangeran Axel tertawa sambil melepas kain penutup pada miliknya, "Hanya seorang Dayang, sedangkan aku? Aku adalah calon Duke, Ksatria Ibu Suri, menurutmu orang akan percaya padamu atau percaya ucapanku bahwa Dayang rendahan mencoba menggodaku?"

SRETTTT!!!

"Jangan!!!" Tubuh Nabiya gemetaran. Gaunnya sudah tak utuh menampakkan dalamannya.

"Wahhh ternyata kau pun sangat cantik, meski tak sebesar milik Salima" Ucap Pangeran Axel sensual.

"To..tolong Pangeran jangan..." Air mata Nabiya luruh, sungguh dirinya takut. Meskipun tak ada penyesalan dalam diri telah membantu Ratu.

"Eemmmhhh mmmhhh.." Pangeran Axel melumat bibir Nabiya kasar.

Pukulan Nabiya pada punggung Axel sama sekali tak terasa.

"Kau akan menikmatinya" Bisik Pangeran Axel.

Lidahnya menyusuri leher Nabiya sedangkan tangan kirinya memegang kedua tangan Nabiya keatas.

Tangan kanannya aktif meremas Payudara Nabiya yang kecil tapi mempunyai pucuk pink yang besar.
"Ssslllrrppp emmmhhh.." Kini mulutnya mulai mengulum payudara kanan Nabiya.

Nabiya berusaha menahan desahan menjijikan. Dirinya menggigit bibir erat sampai darah mengalir.

"Kau mau mati hah!?"

"Lebih baik saya mati" Tegas Nabiya meski sedikit terisak.

Tanpa aba-aba, Pangeran Axel yang kesal langsung menancapkan miliknya pada milik Nabiya, Sungguh sakit sekali membuat Nabiya teriak sekuatnya.

Nabiya terisak sedangkan lelaki di atasnya merasa puas, bahkan nikmat.
"Aaahhh milikmu menjepit sekalihhhh uggghhh.."

Belum merasa nyaman, Pangeran Axel sudah memaju mundurkan pinggulnya bahkan dengan tempo cepat.

BRAKKKK!!!!
"NABIYA!?" Ratu mempertahankan berdirinya, sedang seorang wanita langsung menendang Pangeran Axel hingga tersungkur.

"Ratu? Anda berhasil" Nabiya menoleh pada Ratu yang tengah menangis.

'Aku gagal'. Ratu menggeleng. Melihat itu, sekilas dia melihat dirinya lah yang berada di posisi Nabiya, mungkin jika dulu terjadi.

Shhhiingggg!!! Ratu mengambil pedang wanita yang tadi mendobrak pintu hingga....

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang