BERBURU HE(W)AN PART 2

360 33 3
                                    

"Sepertinya Ratu gila itu hanya rumor. Ratu sangat cantik dan cerdas. Aku ingin seperti Ratu bahkan tubuhnya pasti idaman para pria, Ratu sangat sempurna" Sekumpulan wanita sosialita berkerumun di bawah pohon yang teduh.

Posisi wanita lajang bangsawan berpencar entah terserah mereka asalkan masih di tempat yang sama.

"Bodoh! menurutmu ini ide Ratu? Ingat Ratu punya adik Ratu sosialita, dari mana ide ini jika bukan dari Selir Agung?" Seseorang menyela.

Kebanyakan memutar bola matanya malas meskipun ada yang mengangguk percaya.

****
"Kita harus pergi, Nabiya" Bisik Ratu.

"Baik Ratu"

Ratu dan Dayang Nabiya pergi entah kemana. Ya, rencana Ratu Salima adalah membuat mereka semua sibuk sehingga tak ada waktu memperhatikan dirinya.

****

Terompet perburuan berbunyi keras. Perburuan dimulai dengan masing-masing membawa nama keluarganya.

Acara ini merupakan acara lajang tentu kecuali keluarga kerajaan, karena di acara ini banyak wanita yang menarik hati pria begitupun sebaliknya. Acara ini juga menjadi ajang unjuk diri yang akan membawa mereka ke 1 permintaan yang terkabul jika menang.

Grand Duke Ralph yang harusnya memiliki kelompoknya sendiri memilih membantu Raja Aaron. Grand Duke tak berambisi selain menjaga Rajanya.

Sedangkan seseorang Ksatria pribadi Ibu Suri tampak kabur mengikuti Ratu Salima. Siapa lagi jika bukan Pangeran Axel.

****
Ratu memakai tudungnya begitupun Dayang Nabiya.

Dengan berbekal belati Ratu Salima membelah hutan.

Hingga di pertengahan Ratu Salima merasa ada yang mengikutinya.

"Adikku" Sapa sensual Pangeran Axel ketika Ratu Salima berbalik.

Ratu Salima mundur beberapa langkah karena terkejut.

Dayang Nabiya dengan cekatan membentengi Ratu Salima.

"Minggir!!!" Dayang Nabiya terpanting agak jauh ulah Pangeran Axel.

"Sayang" Srettt!!! Ratu Salima tersadar ketika lengan gaunnya dirobek.

Langkahnya mundur, "Pergi atau ku bunuh!" Tegasnya.

Bukannya takut Pangeran Axel malah tertawa, "Bunuhlah jika kau bisa!" Ucapnya tajam tanpa sadar langsung mengeluarkan pedang dan menyingkirkan belati Ratu Salima.

Pangeran Axel semakin tertawa, "Jangan takut, kau akan kenikmatan sayang" Dirinya mengelus pipi mulus Ratu.

Plakkkk!!! Nafas Ratu memburu sehabis menampar pipi kiri Pangeran Axel.

"Jalang!!" Pangeran Axel menjambak rambut Ratu.

Bukkkk!!! Ratu berhasil menendang perut Pangeran Axel hingga tersungkur tapi pedang Pangeran Axel tepat mengenai kaki Ratu.

"Aaaaa!!!" Pekik Ratu terduduk.

"Kamu tak bisa lari sayang, aahhh aku ingin menikmati tubuhmu dulu" Desah Pangeran Axel hendak melepas jubahnya tak tau tempat.

Ratu Salima berusaha menahan agar lukanya tak sembuh tapi bukankah ia jadi tak bisa kabur???

'Bagaimana ini?' Batin Ratu Salima.

****
Di sisi lain.

Hasil rajutan hampir selesai. Marchioness Eve hanya mengajarkan dasar dan semua mencoba hal yang sederhana saja untuk diberikan kepada seseorang kali ini.

Marchioness tampak melihat kanan kiri mencari sosok Ratu tapi tak mendapatinya.

'Apa yang anda rencanakan Ratu?' Batin Marchioness.

****

Gaesss... Maaf aku penulis pemula, boleh kritik dan sarannya ya🙏

Agak kaget salah satu penulis favoritku vote, kaya wahhhh senenggg.. Tapi malu juga karena acak-acakan, ini aja kadang masih suka editing lagi padahal udah di publish 😔

Cerita ini cuma buat penyaluran happy aku ya gengs jadi mohon maaf emang amatir banget, aku juga berusaha untuk rapi ko, semoga bisaaa💙

Aku up yang terakhir di hari ini, byebye💙💙💙

BTW menurut kalian Ratu ahli pedang gak sih? Ko masih gak bisa ngalahin Pangeran Axel b*jingan itu! 😭

SalamRinduBiru, SMS.

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang