Ron-Salima

671 39 4
                                    

Mohon bijak dalam membaca, kedepannya mungkin akan lebih banyak adegan Maturenya🙏 (21+)

Sekali lagi ini hanya fiktif belaka🙏🙏🙏

**********

"Apa yang anda masukkan ke minuman sayahh!?" Raja berusaha menetralkan rasa haus belaian.

Selir Agung menggeleng, merasakan perih pada rambutnya yang di tarik dengan keras oleh Raja Aaron.

Plakkkk!!!
"Temui saya di singgasana besok!"

Raja Aaron berbalik, dirinya telah salah mengikuti kata-kata Ratu Salima untuk kesini. Jadi Ratu Salima harus bertanggung jawab kan? Batin Raja.

"Raja tunggu!" Selir Agung berusaha menggapai tangan Raja Aaron.

"Anda ingin mempertontonkan tubuh anda yang biasa saja itu kepada orang-orang?" Raja tersenyum meremehkan ketika membuka pintu.

****
Brak!
"Ratu! Yang Mulia sedang berjalan kesini" Pekik Kepala Dayang Kin.

Ratu Salima terkejut, bukan perihal Raja tapi kenapa Kepala Dayang ini semakin tak sopan.

Bahkan dirinya mengacak-ngacak tempat berpakaian Ratu di temani Dayang yang lain.

"Ayo kita bantu pakai ini Ratu, ini adalah keberkahan untukmu" Ucapnya membawa baju tipis dan rendah bagian dadanya.

Ratu Salima mengerutkan keningnya.

Brakkk!!! Ratu Salima dan lainnya terlonjak kaget.
"Semua keluar!!!!" Tegas Raja Aaron.

Semua saling pandang dan langsung berlari keluar.

"Aaaa, kenapa sih semua orang tak membiarkan ketenangan" Pekik Ratu Salima setelah melihat Raja Aaron menekan tombol untuk kedap suara.

Keren kan? Tapi itu hanya ada di kamar Ratu dan Raja. Siapa lagi jika yang berulah bukan Raja Aaron seorang mage, katanya sih buat membicarakan hal yang rahasia. Cih.

"Bantu saya" Raja membuka satu persatu jubah malamnya yang lebih rapat dari sebelumnya.

"Anda kan bisa membukanya sendiri. Saya ngantuk, kembalilah ke istana anda Yang Mulia"
Ratu Salima kembali merebahkan diri.

Tiba-tiba dirinya merasakan belitan tangan di perutnya. Raja mengendus rambut Ratu yang harum.
"Sepertinya Selir Agung mencampurkan obat" Jelas Raja sebelum Ratunya protes.

"Obat?" Raja terasa mengangguk. "Obat apa?"

"Membuat saya ingin...ingin menjamah tubuh seseorang"

"Kalian sudah terikat, apa masalahnya?"

"Aaaa Yang Mulia, anda sedang apa?" Ratu Salima merasakan Raja menggesekkan sesuatu yang keras dibelakangnya.

"Saya mau anda malam ini Ratu, kumohon bantu saya" Raja berbicara seperti putus asa bahkan agak terisak.

Ratu menghembuskan nafasnya kasar.
"Baik. Lakukan"

Raja sangat bahagia. Akhirnya.
Dirinya langsung membalikkan tubuh Ratu, mengangkat baju tidur Ratu hingga terlihat pahanya yang putih dan mulus.

Raja menelan saliva kasar melihatnya, rasanya ia ingin segera menerkam Ratu. Ini pertama kali, harus tenang agar Ratu pun bahagia.

Saat ini keduanya sudah tak berbusana.
Ratu Salima sedari awal sudah memejamkan matanya, rasa khawatirnya masih bersarang, hanya sesekali membantu, saat Raja menyuruh mengangkat badannya atau tangannya untuk melepaskan bajunya.

SALIMA'S CROWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang