Rara yang mendengar itu pun sontak kaget. Orang ini mengenal dirinya? Tapi dia tidak mengenal siapa orang ini.
"Siapa lo? " Tanya Rara.
Pemotor asing itu pun langsung mengegas motor nya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
"Jangan di kejar lagi Ra. " Guman Zela memperingati namun tidak di tanggapi oleh Rara.
"Ais ngeselin tu bocah. " Tutur Zela.
"Udah kita kejar aja yok. Nanti ada apa apa. " Ujar Ika yang langsung di angguki oleh Zela.
Di depan sana, Ika melihat Rara dan pemotor asing itu saling tendang menendang. Ika dan Zela pun di buat khawatir dengan kelakuan Rara saan ini.
Saat Rara kehilangan konsentrasi nya. Pemotor asing itu pun langsung menendang bodi belakang motor Rara sehingga Rara kehilangan keseimbangannya.
Akhirnya Rara pun kehilangan keseimbangan dan terpental jauh bersama motornya. Apalagi kecepatan nya saat ini adalah kecepatan di atas rata rata.
Ika yang melihat itu pun sontak panik, ia langsung mengejar Rara untuk menolongnya dan Zela mengejar pemotor yang menendang bodi motor Rara.
Namun sayang, mereka kehilangan orang asing itu. Ika yang tidak konsentrasi membawa motornya hampir saja menabrak bagian belakang motor Zela, dengan segera ia membanting stir ke arah kiri. Namun sayangnya Ika tidak sengaja menyenggol plat motor Zela. Akhirnya mereka berdua pun turut ikut jatuh. Mereka yang terjatuh dari motornya dengan segera berdiri dan menghampiri Rara yang tergeletak di tengah jalan, Rara terpental cukup jauh bersama motornya.
"Anjing, cepat samperin
Rara. "Guman Zela."Arghh! Tolongin gue, Kaki gue ketimpa. " Ika meminta bantuan kepada Zela.
Dengan segera Zela pun membantu ika menyingkirkan motornya dari atas kakinya. Namun tidak semudah itu, sekarang Zela bingung. Harus menolong Ika terlebih dahulu, atau membantu Rara terlebih dahulu?. Bukan masalah apa apa, Zela hanya takut jika tiba tiba saja ada mobil yang melintas.
"Lo tolong Rara sekarang, gue nggak papa disini. " Gumamnya.
"Nggak, kita harus nolong sama
sama. " Ujar Zela."Nggak Zel, enggak. Lo harus tolong Rara sekarang. "
"Tapi."
"SEKARANG ZEL, SEKARANG. " Sentak Ika yang langsung di angguki oleh Zela.
Samar Samar mereka mendengar suara deruman mobil dari arah berlawanan. Dengan segera Zela berlari ke arah Rara untuk menyelamatkan temannya yang satu itu.
"Ra, Rara astaga. " Guman Zela sembari menepuk nepuk pipi Rara.
"ZELA AWAS MOBIL. " Teriak Ika dari kejauhan.
Ia tidak bisa melakukan apa apa untuk sekarang ini, di karenakan kaki nya yang tertimpa oleh motor.
Zela yang menyadari nya pun dengan segera berusaha mengangkat Rara ke tepi. Namun sepertinya usaha dirinya sia sia, mobil itu sudah sangat dekat dengan diri nya dan Rara.
Kali ini ia hanya bisa pasrah untuk apa yang akan terjadi setelahnya.
Untung saja nasib mereka kali ini baik. Pengendara mobil itu melihat jika ada sesuatu yang tidak beres di depannya, ia pun dengan segera keluar dari dalam mobilnya.
Ika maupun Zela terkejut karna yang mereka lihat adalah seorang Letda Rayyan yang keluar dari dalam mobil dengan wajah panik.
"Astaghfirullah, kenapa ini. " Tanya Letda Rayyan yang belum menyadari yang berada di depannya ini adalah Ika Zela dan Rara yang tergeletak di aspal. Ia tidak mengenalinya di karenakan mereka bertiga menggunakan helm full face.
"Alhamdulillah syukurlah letda Rayyan datang tepat waktu. " Guman Zela yang tengah memangku kepala Rara.
Letda Rayyan pun terkejut. Suaranya tidak asing, dan dia mengenali saya, tapi siapa mereka Gumam letda Rayyan di dalam hatinya.
"Cepat lepaskan helm nya. " Guman Letda Rayyan menyuruh Zela untuk melepaskan helm Rara.
Dengan segera Zela pun melepaskan helm yang masih berada di kepala Rara. Letda Rayyan di buat tambah terkejut setelah melihat siapa yang berada di balik helm itu.
"Astaghfirullah Rara. " Ujar Letda Rayyan panik
"Cepat angkat ke mobil saya, biar saya hubungi pihak kepolisian. " Ujar letda Rayyan yang melihat keadaan motor Rara yang bisa dibilang hancur lebur.
"Letda tolong bantu Ika berdiri di sana. " Tunjuk Zela ke arah Ika yang masih terduduk di aspal berusaha untuk mengangkat motornya dari pergelangan kakinya.
Dengan segera Letda Rayyan berlari ke arah Ika dan menolongnya.
Ika yang sudah terbebaskan dari motor ninja nya pun langsung berlari ke arah Rara dan membiarkan motornya terbaring di sana.
Ika pun segera membantu Zela untuk mengangkat Rara kedalam mobil Letda Rayyan.
Letda Rayyan dengan segera menghubungi pihak kepolisian.
Tak lama kemudian, pihak kepolisian pun datang ke tempat TKP untuk mengamankan motor mereka bertiga.
Ika dan Zela kini berada di mobil letda Rayyan untuk mengantar Rara me rumah sakit terdekat.
Letda Rayyan tidak bertanya kejadian apa yang menimpa mereka. Sekarang ini letda Rayyan lebih mengkhawatirkan kondisi Rara.
Mereka pun sampai di rumah sakit terdekat. Dengan segera letda Rayyan pun memanggil petugas rumah sakit yang berada di sana.
Ia tidak peduli dimana sekarang mobilnya terparkir, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Rara.
Para petugas rumah sakit yang di panggil Letda Rayyan pun mendekat ke arahnya dengan membawa sebuah alat untuk di bawa ke ruang IGD.
Setelah Rara di bawa ke dalam ruang IGD, Letda Rayyan, Zela, dan Ika pun menunggu di luar dengan kecemasan yang teramat.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Bukannya kalian besok sudah harus kembali ke kota jambi ha? " Sentak Letda Rayyan emosi.
Entah mengapa tiba tiba ia tidak Terima jika Rara terluka seperti ini.
"Jadi... "
***
Sampai bertemu di bab berikutnya
Kalo ada typo tandain ya
Jangan lupa tekan bintang
Pamit dulu ya assalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Teen Fiction"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...