ALOO GUYS
BALIK LAGI NIH KE CERITA AKU, JANGAN LUPA VOTE NYA YAOH IYA KALO BISA RECOMENDATION KE TEMAN TEMAN KALIAN JUGA YA
***
Kota pun seolah terbangun dari tidur lelapnya, derap langkah kaki memecah keheningan, disusul oleh deru mobil yang mendekati jalanan. Dari balik jendela kereta layang, pemandangan hiruk pikuk terpampang bagai kanvas yang di lukis indah oleh sang penerang cahaya. Setiap wajah yang terpantul tampak membawa kecemasannya sendiri, akan tetapi ada pula riak harapan yang terpancar dari senyum sekilas yang terukir di antara kerutan dahi. Setiap nada ketidakpastian yang mengalun selalu di iringi ekor keyakinan untuk mengarungi arus fana menuju asa baru di ujung jiwa.
Seperti sebagai mana minggu pagi sebelumnya. Ketiga remaja perempuan itu pun sudah ber siap siap untuk melakukan lari pagi.
"Siapa yang pimpin pemanasannya? " Tanya Ika kepada kedua temannya.
Mereka pun saling pandang satu sama lain. Tidak ada yang ingin memimpin pemanasan pada pagi hari ini, padahal disini hanya ada mereka bertiga, tidak ada siapa siapa lagi.
"Yaudah gue aja deh. " Gumam Rara pada akhirnya.
"Ikuti."
1....
2...
3...
Sampai delapan.
gerakan pemanasan mereka pun telah berakhir, mereka telah ber siap untuk mulai pergi menjalankan rutinitas mereka setiap hari minggu pagi.
"Kemana nih? " Tanya Zela.
Rara yang tiba tiba mempunyai ide pun langsung dengan sigap menjawab.
"Batalyon aja nggak sih? " Ujar Rara kepada kedua temannya itu.
Tanpa berlama lama Ika dan Zela pun menganggukan palanya. Hitung hitung cuci mata, tujuan pertamanya adalah melihat om om atau abang abang 'Halo dek' yang ada di sana.
"Batalyon mana cok? " Tanya Zela.
"Batalyon Merpati Hitam lah anjir, batalyon mana lagi. " Ujar Ika.
Zela pun mengangguki ucapan Ika, mereka bergegas meninggalkan komplek rumah Rara.
Mereka bergegas menuju ke batalyon dengan setengah berlari. Mereka harus sampai lebih awal, karna jika sudah ramai terkadang mereka kesulitan untuk mencari tempat sepi.
(Ya iyalah astaga, namanya aja rame)
Singkat cerita, mereka telah sampai di halaman awal Batalyon Merpati Hitam. Mereka bingung, untuk saat ini harus izin ke pada siapa? Security nya berbeda, mereka menjadi merasa sedikit segan.
"Siapa yang mau izin? " Tanya Zela.
Sontak Ika dan Rara pun menggelengkan kepalanya.
Zela pun mendecak kesal, teman temannya ini memang tidak ada yang bisa di ajak berkerjasama.
"Yaudah sini gue aja. " Tiba tiba Rara mengajukan diri, aneh sekali anak ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/373522022-288-k119406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Ficção Adolescente"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...