BAB 21 [Running date]

38 25 3
                                    


Sore harinya, Letda Rayyan benar benar menepati janjinya untuk pergi ke tugu juang untuk melakukan joging bersama.

"Adek udah izin? " Tanya Letda Rayyan kepada Rara

"Udah, tadi udah bilang juga sama Zela dan Ika. " Jawabnya.

"Pulang sore gak papa kan? " Tanya Letda Rayyan lagi.

"Gak papa, aman itu. " Jawabnya.

Mereka berdua pun melakukan gerakan pemanasan bersama, Rara yang menggunakan kaos yang sama dengan Letda Rayyan, yaitu kaos TNI-AD yang menjadi pusat perhatian orang orang sekitar.

Mungkin, mereka kira Rara adalah salah satu anggota. Karna tinggi badannya yang bisa di bilang sangat cocok untuk menjadi seorang KOWAD atau Korps Wanita Angkatan Darat.

"Di liatin orang kamunya. " Gumam Letda Rayyan.

Rara sedikit heran, kenapa nada bicaranya berubah drastis? Bukannya jika dengan para anggota anggotanya nada bicara beliau bisa dibilang tegas?

"Gak papa bang, namanya manusia pasti penasaran sama orang sekitar. " Ujar Rara sembari terkekeh.

"Rara ujian semester dua kapan? " Tanya Letda Rayyan di sela sela mereka melakukan pemanasan.

"Dua bulan lagi bang. " Jawab Rara.

Letda Rayyan pun tersenyum. "Semangat ya, kalo mau jadi tentara harus apa? "

"Haru kuat yang jelas. " Ujar Rara sembari tertawa.

Mereka telah selesai melakukan pemanasannya, mereka pun mulai berlari dan sesekali ber jalan di sekitar tugu keris.

"Bentar bang, capek. " Gumam Rara sembari membungkuk dan tangan menopang di lutut.

"Baru 5 km udah tumbang. " Ejek Letda Rayyan

Rara yang tak Terima di ejek seperti itu pun mengangkat badannya kembali dan berujar. "Siapa bilang tumbang? Ayo lanjut. "

"Ayo. "

Mereka berdua pun melanjutkan kembali aktivitas mereka.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 17.09 sore, Letda Rayyan dan Rara memutuskan untuk menyudahi aktivitas mereka pada sore hari ini.

Tak lupa mereka membeli es seribuan, atau yang biasa di sebut dengan sebutan es cekek, karna cara memegang plastiknya seperti mencekik seseorang.

"Dek. " Panggil letda Rayyan.

"Hm? "

"Kamu tau nggak apa itu cinta pada pandangan pertama. " Tanya Letda Rayyan memandang Rara lekat.

"Tau, cinta pada pandangan pertama itu kan langsung jatuh pas awal pertemuan. " Jelasnya.

"Bukan jatuh ke got loh ya. " Jawab Rara cengegesan.

Walaupun jawabannya tidak jelas, tetapi dirinya tetap pede pede saja melontarkan kalimat tersebut.


Letda Rayyan tersenyum sembari mengusap puncak kepala Rara lembut.

"Itu yang saya rasakan sekarang. " Ujar Letda Rayyan tanpa menyadari nya.

Rara yang sedang meminum es nya tersebut langsung tersedak karna mendengar perkataan Letda Rayyan barusan.

"Pelan pelan dek. " Ujar Letda Rayyan.

waktu untuk negara [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang