BAB 24 [Magelang dengan keindahannya]

37 22 0
                                    

Magelang, 18.00

"BUNDA MASYAALLAH LAMA BANGET JEMPUT RARA NYA. " Gumam Rara berteriak di depan pintu.

"Waalaikumsalam. Ya ampun Rara, bunda sama ayah baru mau jemput kamu nak. " bunda Raena.

"Telat bun, Rara udah naik gojek
tadi. " Tutur Rara .

Bunda Raena pun bingung. "Lalu Ika dan Zela? "

"Mereka udah pulang ke rumah masing masing lah. Tadi kami pas di bandara pisah. " Jelas Rara .

Ayah Erwian yang baru saja selesai ber siap siap karna ingin menjemput sang anak di bandara pun segera keluar dari kamar sembari membenahi kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Ayu bun kita jemput Rar-" Gumam ayah Erwian terhenti.

Laki laki ber jas coklat serta celana panjang berwarna senada pun menganga melihat sang anak telah berada di depannya.

"Salam ayah dulu nak. " Ujar bunda Raena.

"Assalamu'alaikum yah. " Gumam Rara sembari mencium punggung tangan ayah nya.

Ayah Rara berusia 47 tahun. Laki laki tersebut adalah seorang pengusaha besar nomor tiga di kota Magelang.

"Waalaikumsalam, ya Allah nak. Ayah rindu sekali dengan kamu. " Gumam ayah Erwian sembari mencium kening sang anak dengan lembut.

"Yasudah. Kamu bersih bersih dulu sana, habis itu kita keliling Magelang. Mumpung kamu ada disini. " Ajak ayah Erwian.

"Ai ai captain. "

***

"Reyna udah belum, nak? " Tanya ayah Erwian yang telah membuka pintu mobil agar sang anak bisa masuk.

"Sabar yah, lagi pakai sepatu. " Teriak Rara dari dalam.

"Bun, Rara pamit bentar ya. Mau jalan jalan sama ayah. " Pamit Rara ke bundanya.

Bunda Raena pun mengagguk kan kepalanya. Dirinya memang tak ikut pergi bersama anak dan suaminya, lantaran beberapa berkas perusahaan yang harus di ketik oleh dirinya belum selesai.

"Rara? Serius ini anak ayah? " Tanya ayah Erwian.

"Kenapa yah? " Tanya Rara yang melihat ayahnya memperhatikan dirinya dari atas kepala sampai ujung kaki.

"MasyaAllah, kamu bergaul dengan siapa nak sehingga baju kamu jadi tertutup seperti ini? " Gumam ayah Erwian sembari tersenyum dan mencium puncak kepala sang anak

"Kak Rayyan"

Ayah Erwian tak berhenti tersenyum setelah melihat pakaian gadis remaja di depannya ini yang semula selalu terbuka menjadi tertutup.

Flashback on

"Rara, kapan kamu akan konsisten menggunakan hijab? " Tanya letda Rayyan saat berada di dekat Rara .

"Aku belum siap bang. " Jelas Rara .

Letda Rayyan pun tersenyum dan merubah posisi duduknya menghadap ke arah Rara.

"Di coba pelan pelan ya dek? " Tanya letda Rayyan ke arah Rara yang langsung mendapat anggukan dari wanita di hadapannya.

"Good job. "

Flashback off

"Gak sia sia kamu kenal Rayyan nak. " Gumam ayah Erwian.

waktu untuk negara [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang