Tepat satu bulan Rara berada di Akademi Militer. Dan, tepat hari ini juga hari keberangkatan letda Rayyan pergi satgas.Belum tiga bulan Rara di akmil. Maka dari itu dirinya tidak boleh
memegang handphone.
Letda Rayyan yang berada di depan kapal satgas pun memandang langit lekat.
Ia tidak bisa melakukan apa apa. Untuk sekarang ini, dirinya tidak bisa menelfon Rara.
"RAYYAN." Teriak kolonel Fathur yang ikut datang mengantar nya
Letda Rayyan tersenyum lebar dan menghampiri kolonel Fathur.
Kolonel Fathur mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam tas miliknya. "Ini dari Rara, untuk kamu. "
Letda Rayyan tak langsung mengambil kotak itu.
"Terima Rayyan, nanti waktu kamu habis. "
Kolonel Bintar dan bunda Eva yang entah datang dari mana tiba tiba berujar.
"Ambil Ray, Rara itu sayang sama kamu. Kalian ketemu mungkin 10 bulan yang akan datang. " Jelas kolonel Bintar
"Kalo misalnya nggak ketemu lagi bagaimana? " Tanya letda Rayyan
Mereka pun menggelengkan kepalanya serentak.
"Enggak Ray, bunda sama ayah selalu do'ain kamu dari sini. " Gumam bunda Eva sembari memeluk anak tunggal nya itu
Letda Rayyan yang tak kuasa menahan kesedihannya pun ikut menangis bersama bundanya.
"Bunda, Ray janji bakal pulang dengan selamat. " Gumam letda Rayyan
"Sekarang, kamu ambil kotak dari Rara ya. " Perintah kolonel Bintar
Bukan tidak mau menerima. Tapi, ia takut tak bisa menjaga barang pemberian Rara.
"Ambil ya Rayyan. " Kolonel Fathur langsung memberikan kotak itu secara paksa
Akhirnya, mau tak mau dirinya harus menerima barang tersebut
"Semua prajurit di mohon untuk memasuki kapal yang telah di sediakan."
"Waktu kalian tersisa dua menit, gunakan waktu ini untuk berpamitan
Bersama keluarga. " Suara itu menggumamKolonel Bintar dan Fathur pun memeluk letda Rayyan. "Pulang dengan lengkap Ray. Jangan ada yang kurang. " Tutur kolonel Bintar
"InsyaAllah yah, doakan Rayyan disana"
Kolonel Fathur melepas pelukannya. "Kalo ada waktu, dua bulan kedepan. Tolong telfon Rara ya nak?. " Tanya kolonel Fathur yang langsung di angguki oleh letda Rayyan.
"KOMANDAN AYO, WAKTUNYA SUDAH MAU HABIS. " Teriak serda Zero dan Vano yang telah berada di atas kapal
Dengan segera, letda Rayyan berpamitan dan membalikkan badannya ke arah kapal.
"Ayah, komandan, bunda. Saya pamit, tetapi saya tidak berjanji jika kami pulang dengan lengkap. " Ujar letda Rayyan dan segera membalikkan badannya.
"JAGA DIRI BAIK BAIK RAY. " Teriak kolonel Bintar
Letda Rayyan memberikan sikap hormat dan berlari menuju kapal.
Kini semua prajurit telah berada di atas kapal untuk berpamitan kepada keluarga dan teman mereka untuk yang terakhir kalinya.
***
Sedangkan di sisi lain, Rara yang sama sekali tidak mau mengingat jika hari ini adalah hari di mana letda Rayyan pergi satgas, memilih untuk bergabung bersama Lidya yang tengah mengaduk aduk tanah di belakang asrama mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/373522022-288-k119406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Teen Fiction"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...