"SERDA VANO, SAYA MOHON JAGA MEREKA. " Teriak letda Rayyan.Hujaman peluru tak henti hentinya menembaki beberapa dari mereka.
Terpantau sudah dua pasukan yang luka luka akibat serangan dari para kriminal yang berada di sana.
"BAIK KOMANDAN. "
Letda Rayyan yang berada di dekat semak belukar pun mengeluarkan satu buah granat nya untuk di lemparkan ke arah kelompok tersebut.
"SIAL." Gumam letda Rayyan ketika kunci granat nya menyangkut.
Dengan susah payah dirinya melepaskan kunci tersebut. Akhirnya, usahanya tak sia sia.
Dengan segera ia melemparkan granat tersebut.
Duar!!
Granat tersebut meledak dan melumpuhkan beberapa anggota kriminal tersebut.
Serda Zero memisahkan diri dari kelompoknya untuk menjaga sang komandan.
"Komandan, peluru saya habis. Saya mohon untuk memberikan saya sebanyak dua peluru. " Bisik serda Zero yang membuat letda Rayyan terkejut
"Jangan suka buat kaget. "
Dor!!
"KENAPA KAMU MENGIKUTI SAYA KESINI. SEHARUSNYA KAMU BERSAMA ROMBONGAN KAMU SAJA" Letda Rayyan membentak serda Zero
Dor!!
"CEPAT KEMBALI SEBELUM INI SEMAKIN MEMBURUK. "
"INI SAYA BERIKAN DUA BUAH GRANAT. SAYA HARAP KAMU MENGGUNAKAN NYA DENGAN BAIK, CEPAT PERGI. " Titah letda Rayyan yang langsung di angguki oleh serda Zero
Salah satu anggota dari kelompok tersebut menyadari akan keberadaan serda Zero.
Dengan segera salah satu anggota kelompok tersebut melapor kepada ketuanya.
Dor!!
Satu peluru datang menghujam serda Zero.
Beruntung, letda Rayyan dengan sigap menariknya. "Saya bilang hati hati Zero. " Bisik letda Rayyan
Semakin mereka bersembunyi, semakin menjadi pula peluru tersebut meng hantam mereka berdua.
"Ikuti saya, saya akan melindungi kamu"
Mereka berdua pun berdiri dan mulai berlari mencari tempat bersembunyi yang aman.
Namun sayangnya, kaki letda Rayyan tersangkut oleh rerumputan.
Dor!!
Satu tembakan dari kelompok tersebut berhasil mengenai bagian pundak letda Rayyan.
"Tinggalkan saya Zero. TINGGALKAN. " Perintah letda Rayyan sembari memegang bahunya yang berlumuran darah. Namun,tak di gubris oleh serda Zero.
"Tidak akan komandan. Tidak akan, saya berjanji akan membawa komandan ikut bersama saya. "
Dor!!
Tembakan itu hampir saja mengenai serda Zero, beruntunglah serda Zero karna letda Rayyan dengan sigap melindunginya.
Alhasil tembakan tersebut mengenai dada sebelah kiri letda Rayyan.
"Argh, astaghfirullah. Tinggal kan saya Zero, selamatkan diri kamu"
"Tidak komandan. Tidak. " Serda Zero berderai air mata
"Tolong sekali ini Zero, Tinggalkan saya. "
Serda Zero tidak memperdulikan ucapan komandannya. Ia terus berusaha melepaskan kaki komandannya yang tersangkut.
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Teen Fiction"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...