Hai Hai, balik lagi nih
Vote nya jangan lupa yaaHappy Reading
***
Ika, Zela, dan Kolonel Fathur telah sampai di lobby depan rumah sakit.
Kolonel Fathur sedari tadi sedang menurunkan beberapa tas dan jajanan yang Ika, Rara, dan Zela beli beberapa hari lalu di swalayan.
"Ini jajan siapa? " Tanya Kolonel Fathur mengangkat salah satu kresek jajanan yang berisi keripik kentang.
"Rara om. " Ujar Ika
Kolonel Fathur pun langsung mengambil kantong plastik dan membuka salah satu bungkus jajanan nya.
Ia tau jika ini punya keponakan nya, karna ia ingin memastikan, makanya ia bertanya kepada Ika dan Zela agar dirinya bisa memakan salah satu jajanan yang ada.
"Tas kalian pindahin ke depan, kalo di belakang susah ngambilnya. " Ujar Kolonel Fathur.
Ika dan Zela pun dengan segera mengambil tas mereka bertiga. Mereka juga tidak lupa untuk mengambil beberapa baju untuk di bawa ke dalam. Karna, satupun dari mereka belum ada yang mandi maupun berganti pakaian.
"Sudah semua kan? Jajannya jangan lupa di bawa. "
"Iya om. "
***
"Rara mau minum? " Tanya Letda Rayyan.
"Boleh. " Jawab Rara.
"Tunggu ya saya ambil sebentar. "
Letda Rayyan pun bangkit dari tempat duduknya dan segera berjalan ke arah galon yang berada di sudut ruangan.
"Nih. " Ujar Letda Rayyan menyerahkan segelas air putih hangat kepada Rara
Sedari tadi, Letda Rayyan tidak memainkan handphone nya. Ia hanya fokus berbicara dan bercanda bersama Rara. Ia sangat ingin sekali dekat dengan keponakan dari komandan batalyon (danyon) garuda Indonesia itu.
"Abang. " Panggil Rara.
"Kenapa hm? "
"Papa nya abang danyon di tempat sana? " Tanya Rara kepada Letda Rayyan.
Letda Rayyan pun mengangguk. "Iya. "
"Ooo, aku baru tau kalo beliau papa nya abang. "
"Kamu sering main kesana? " Tanya Letda Rayyan.
"Enggak juga, biasanya hari sabtu sama minggu aja. Soalnya kan libur. " Jelas Rara.
"Oalah, kamu sekolah di mana Ra? Barangkali saya bisa antar kamu ke sekolah. " Tanya letda Rayyan
"SMA Taruna Bakti bang. " Ujar Rara.
"MasyaAllah jauh ya sekolah kamu. Jadi dari rumah berangkat jam berapa? " Tanya Letda Rayyan.
"Mungkin sekitar jam enam. "
Jarak rumah Rara dan sekolahnya bisa di bilang jauh.
Setelah cukup lama berbincang bincang. Terdengar lagi suara ketukan pintu dari luar ruangan.
Tak lama kemudian, muncul lah seorang kolonel Fathur Ika Dan Zela dari balik pintu.
"Assalamu'alaikum. " Ujar nya.
"Waalaikumsalam."
"Nih kak, jajan kamu. " Kolonel Fathur menyerahkan beberapa bungkus jajanan yang berada di dalam kantong plastik.
"Tadi om minta satu gak papa kan? " Tanyanya.
"Gak papa om. "
"Oh iya om, kata Letda Rayyan handphone aku di om ya? " Tanya Rara.
"Iya, ini om kembalikan. LCD nya pecah nak, besok kita ganti ya? " Ujar Kolonel Fathur
"Ah jangan om, masih bisa di pake kok. " Gumamnya.
"Mau tidak mau, pokonya besok om ganti sebagai permintaan maaf om kepada mama kamu, karna lalai menjaga anak nya. " Ujar Kolonel Fathur.
Rara pun hanya bisa pasrah dengan ucapan kolonel Fathur barusan.
Ika tiba tiba merogoh saku jaket kulitnya untuk mengambil sesuatu, setelah ia mendapatkan nya, ia pun segera memberikan benda berharga itu kepada Rara.
"Nih kunci lo, semuanya udah di perbaiki sama om lo. " Jelas Ika.
Rara pun kembali memandang wajah Kolonel Fathur.
'Om terlalu baik, apa om se sayang itu sama aku? ' batinnya.
"Kenapa hm? Jangan merasa nggak enakan gitu dong, saya ini om kamu. Kamu udah om anggap sebagai anak sendiri. Kamu tau itu kan? " Ujar kolonel Fathur sembari mengusap dan mencium pelan kening Rara .
"Sama sama" Gumam Kolonel Fathur lagi.
Ia tau jika keponakannya ini ingin mengucapkan Terima kasih kepadanya. Tapi, sebelum Rara berbicara ia lah yang harus menjawabnya terlebih dahulu.
Rara pun tersenyum lebar.
Sepersekian detik kemudian. Terdapat sebuah panggilan video call di handphone kolonel Fathur.
Dengan segera ia mengambil handphone nya dan melihat siapa orang yg menelfon nya siang bolong begini.
Ternyata oh ternyata, yang menelpon nya adalah orang tua Rara.
Dengan segera kolonel fathur pun menjawab panggilan tersebut.
Bundanya yaya 📞...
Halo assalamu'alaikum bang. Si Rara udah pulang belum dari tungkal?
Belum
Kok belum pulang sih, katanya rabu dia janji mau pulang
Nanti kamu tau sendiri kenapa anak kamu belum pulang
Kasih tau bang, soalnya dari kemarin aku telfon itu anak nggak ngangkat ngangkat telfon dari orang tuanya
Sebab handphone nya di abang
Loh kok bisa
Kolonel Fathur pun mengarahkan kamera belakangnya ke arah brangkat Rara. Betapa terkejutnya orang tua Rara ketika melihat sang anak berada di dalam sebuah ruangan ber bau obat obatan itu
***
Segitu dulu ya, aku ngantuk soalnya
Sampai jumpa di bab selanjutnya
Assalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Novela Juvenil"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...