Entah mengapa tiba tiba jantung Rara menjadi sangat berdebar, ia tidak tau apa yang harus di lakukan nya sekarang, ia seperti membeku di tempat.
"Waduh dek? Kok kamu bisa disini? " Tanyanya.
Ternyata orang yang berteriak memanggil nya tadi adalah Letda Rayyan.
"Hehe bisa dong, soalnya jalan jalan. " Tutur Rara santai seperti tak ada beban.
"Kamu kesini sama siapa dek? Enggak sendiri kan? " Tanya Letda Rayyan lagi.
Rara pun menggeleng dan dengan segera menjawab.
"Oh enggak, itu ada mereka. " Tunjuk Rara ke arah Ika dan Zela.
"Bertiga aja kesini? Nggak di marahin apa? " Tanya nya lagi.
Rara sudah benar benar tidak tau ingin menjawab apa, ia sangat deg degan untuk sekarang ini. Ia tidak tau mengapa jantungnya tiba tiba berpacu cepat seperti.
"Sudah izin Letda, awalnya saya nggak izin, pas sudah sampai baru izin hehe." Tutur Rara.
Letda Rayyan pun mengerutkan keningnya bingung.
"Loh? Kamu nggak serumah sama orang tua toh? " Tanya Letda Rayyan.
"Enggak Letda, orang tua saya di magelang, mereka bertiga
juga. " Jawab Rara."Oalah, kok bisa milih sekolah jauh jauh sampai ke jambi toh dek? " Ujar letda Rayyan di sertai kekehan kecilnya.
"Pengen aja Letda, soalnya pengen belajar mandiri. Oh ya, ngomong ngomong, kenapa Letda sampai kesini? " Tanya Rara bingung.
"Ada kerjaan di dekat Batalyon sini, rabu juga sudah kembali ke Batalyon asal. " Jawab Letda Rayyan.
Saking asiknya berbicara, Rara tidak sadar jika sekarang sudah gilirannya untuk membayar. Akhirnyaa ia pun maju beberapa langkah untuk mencapai kasirnya.
Letda Rayyan sedari tadi memperhatikan Rara 'kalo dilihat lihat dia lucu juga ya' batin Letda Rayyan di dalam hati.
"Letda saya duluan ya, teman teman saya sudah di luar. " Guman Rara yang langsung dia angguki oleh Letda Rayyan.
Rara pun telah sampai di halaman awal swalayan.
"Lo ngapain cok di dalem? Lama banget. " Tanya Zela kepada Rara.
"Gue ketemu Letda Rayyan anjir. " Jawab Rara.
Ika dan Zela pun seketika tersadar.
"Hah? Tentara yang tadi pagi itu ya? " Tanya Ika kepada Rara.
"Iya, benar bngt, tadi gue liat dia sendiri sih. Dia kesini karna ada kerjaan di Batalyon sini, gue juga nggak tau di mana. " Ujar Rara.
Ika dan Zela oun mengangguk anggukan kepala nya paham.
"Yaudah kalo gitu ayo kita pulang, gue belum shalat isya. " Gumam Rara.
"Sama gue juga, ayo lah balik, besok baru kita ke mangrove. "
***
Sekarang giliran Rara lah yang berboncengan dengan Ika, dan Zela lah yang memimpin jalan.
"Eh itu mobil di belakang kita ini sama kah tujuannya sama kita? " Tanya Ika melihat mobil di belakangnya mengikuti nya.
"Mungkin iya. " Jawab Rara.
Mereka pun telah sampai di hotel tempat mereka menginap. Ternyata, mobil yang mereka duga duga memiliki tujuan yang sama pun memarkirkan mobilnya di parkiran.
Betapa terkejut nya mereka saat orang yang keluar dari dalam mobil adalah Letda Rayyan. Rara diam dan membeku kembali, ia merasakan hal yang sama, yaitu jantung yang berpacu cepat seperti ingin berpindah dari tempatnya.
'Anjir, kok ketemu lagi sih' batin Rara
"Loh. Itu pak tentara tadi cok, tiba tiba banget ketemu disini"
Letda Rayyan pun menoleh ke arah tiga orang yang menatap nya, dengan segera ia mengambil beberapa belanjaan nya dari dalam mobil dan segera menghampiri mereka.
Rara yang menyadari Letda Rayyan berjalan menghampiri mereka pun dengan segera melepas helm full face nya.
Letda Rayyan di buat tambah terkejut setelah melihat siapa orang yang ada di balik helm itu.
"Ya Allah, berarti dari tadi Rara toh. Keren nya. " Puji Letda Rayyan.
"Loh letda nginap disini juga kah? " Tanya Zela kepada Letda Rayyan.
"Iya, soalnya ada kerjaan. " Jawabnya.
"Sendirian aja nih letda? " Tanya Zela kepada Letda Rayyan.
"Iya, soalnya yang di panggil hanya saya. "
Entah mengapa, sekarang Rara benar benar mati kutu, sedari tadi ia tidak berbicara, hanya mengangguk lalu tersenyum.
Ika dan Zela pun merasa bingung dengan sikap Rara yang berubah 670°.
Zela pun menyenggol lengan Rara, agar Rara berbicara.
"Apasih anjir, jangan nyenggol nyenggol. " Ujar Rara tiba tiba menjadi orang yang sensian.
"Kalian nginap disini berapa lama? " Tanya Letda Rayyan.
"Oh sampai rabu Letda. "
"Sama dong sama saya berarti. Yasudah kalau begitu saya masuk duluan ya, saya masih ada beberapa kerjaan yang harus saya selesaikan malam ini" Ujar Letda Rayyan berpamitan.
"Assalamu'alaikum. " Lanjutnya.
"Waalaikumsalam. " Jawab Rara Ika dan Zela serentak .
Letda Rayyan pun perlahan lahan telah hilang dari pandangan mereka.
"Masuk yuk, besok kita ke mangrove nya pagi pagi aja, jadi nggak terlalu panas. " Tutur Rara.
"Yaudah masuk yuk, gue mau shalat. "
"Yuk."
***
Sambung besok ya, ak udah up dua bab soalnya. Jangan lupa di votee man teman
Tengkyu udah mau tab link nya BAYBAY
Assalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu untuk negara [Terbit]
Teen Fiction"Jika saya nanti gugur di medan tugas. Ingat, jangan terlalu terlarut di dalam kesedihan. Semua manusia pasti akan kembali ke sang pencipta, cuma cara mereka untuk pulang berbeda beda. Jangan tangisi saya, saya tidak suka jika melihat kamu menangis"...