Hari-hari berikutnya, mereka semakin intensif dalam menggambar mural itu. Banyak pasien lain mulai bergabung, terinspirasi oleh kreativitas dan kebersamaan Mahendra dan Anvitha.
Mural mereka perlahan-lahan mulai terlihat hidup, menampilkan kombinasi warna cerah dan gelap yang menggambarkan perjalanan hidup yang penuh liku.
Di tengah tawa dan kebersamaan, Mahendra merasa seolah-olah dia menemukan makna baru dalam hidupnya. Dia telah menemukan seseorang yang mampu menghidupkan kembali semangatnya dan mengajarkannya tentang kekuatan seni.
Saat dia menatap Anvitha yang sibuk menggambar, hatinya berdebar, merasakan ketertarikan yang semakin kuat.
Dia tahu bahwa perjalanannya bersama Anvitha baru saja dimulai, dan meskipun mereka berdua memiliki luka yang harus disembuhkan, mereka akan selalu saling mendukung.
Di suatu sore, ketika mereka sedang membuat mural, Mahendra tiba-tiba berjongkok dan menatap Anvitha dengan serius. "Anvitha, aku punya rencana besar. Bagaimana kalau kita buka warung nasi goreng?"
Anvitha menatapnya bingung, "Warung nasi goreng? Di rumah sakit jiwa?"
"Ya, tepat di sini!" kata Mahendra sambil berdiri dan menunjuk ke sekitar mereka. "Bayangkan, kita bisa menyajikan nasi goreng spesial dengan nama-nama unik. Misalnya, 'Nasi Goreng Bahagia' dengan tambahan telur dadar yang selalu tersenyum. Atau 'Nasi Goreng Galau' dengan ekstra kecap untuk menciptakan warna gelap yang misterius."
Anvitha tertawa terbahak-bahak, "Dan apa lagi menu spesialnya?"
Mahendra melanjutkan dengan semangat, "Kita bisa punya 'Nasi Goreng Cinta' yang penuh dengan sayuran merah dan hati ayam, untuk mereka yang sedang jatuh cinta. Dan jangan lupa, 'Nasi Goreng Bingung' dengan campuran bahan yang acak, seperti jagung, kacang, dan mungkin sedikit cokelat, untuk mereka yang nggak bisa memutuskan!"
Anvitha memegang perutnya yang sakit karena tertawa, "Aku yakin, orang-orang akan penasaran dengan 'Nasi Goreng Bingung'. Mereka akan datang hanya untuk melihat bagaimana rasanya."
"Benar! Dan kita bisa memberikan diskon khusus untuk pasien dan staf rumah sakit. Slogan kita bisa jadi 'Nasi Goreng untuk Semua Suasana Hati'!" tambah Mahendra dengan senyum lebar.
Saat mereka melanjutkan menggambar, Mahendra terus melontarkan ide-ide lucu untuk warung nasi goreng mereka. "Kita bisa punya maskot, yaitu boneka nasi goreng yang bernama 'Nasreng cihuy '. Dia bisa jadi duta besar nasi goreng di rumah sakit ini."
Anvitha, yang hampir terjatuh karena tertawa, mencoba membayangkan boneka nasi goreng itu. "Bagaimana bentuknya? Nasi yang ditumpuk dengan telur mata sapi sebagai topi?"
"Benar! Dan tambahkan wortel sebagai hidungnya, serta saus tomat untuk senyum lebar," tambah Mahendra sambil menggambar sketsa maskot di kanvas. "Nasreng cihuy akan menjadi maskot terbaik yang pernah ada!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anvindra (Ft.Mark NCT) (COMPLETED✅)
RomanceKota yang penuh hiruk pikuk dan ambisi, menjadi saksi pertemuan dua jiwa yang terluka. Mahendra Hardhika, seorang karyawan swasta yang merantau ke ibu kota, tak pernah menyangka bahwa kunjungannya ke rumah sakit jiwa untuk menemui temannya, Dr. Ria...