Hari pernikahan Anvitha dan Mahendra akhirnya tiba, dan suasana di taman tempat mereka melangsungkan acara sangat magis. Seluruh area dipenuhi dengan bunga-bunga mawar putih dan lily yang indah, memberikan aroma segar yang menenangkan. Lampu-lampu kecil menggantung di antara cabang-cabang pohon, berkilau seperti bintang di malam hari.
Anvitha berdiri di depan cermin, mengenakan gaun pengantin putih yang anggun, yang dihiasi renda dan detail cantik. Dia menatap refleksinya, merasakan campuran antara kebahagiaan dan kecemasan. "Ini adalah hari yang aku impikan selama ini," bisiknya pada dirinya sendiri, senyumnya tak tertahankan.
Tania, yang sudah berdamai dengan Anvitha, berdiri di sampingnya. "Kau terlihat cantik, sayang. Aku sangat bangga padamu," ucapnya, mengusap lembut pipi Anvitha. Air mata haru mengalir di wajah ibunya, dan Anvitha memeluknya erat.
"Terima kasih, Bu. Aku sangat bersyukur bisa memiliki kamu di sisiku," jawab Anvitha, matanya berkilau dengan kebahagiaan.
Di luar, para tamu mulai berdatangan. Keluarga dan teman-teman Mahendra serta Anvitha berkumpul, mengenakan pakaian terbaik mereka. Senyuman dan tawa memenuhi udara, menambah kehangatan pada suasana.
Mahendra, yang berdiri di altar dengan setelan jas hitam, merasa jantungnya berdebar kencang. Dia menunggu Anvitha dengan penuh harapan, memikirkan semua rintangan yang telah mereka lewati untuk sampai ke hari ini.
Saat lagu lembut mulai mengalun, Anvitha melangkah perlahan menuju altar, tangan ayahnya menggandengnya. Semua mata tertuju padanya, dan Mahendra merasakan air mata haru menggenang di matanya. Dia tidak bisa mempercayai betapa beruntungnya dia memiliki Anvitha di sampingnya.
Ketika Anvitha sampai di altar, ayahnya melepaskan pegangan tangannya dan memberi isyarat kepada Mahendra untuk mengambil alih. Mahendra meraih tangan Anvitha dengan lembut, seolah-olah takut kehilangan momen ini. "Kau sangat cantik," bisiknya, membuat Anvitha tersenyum manis.
Pernikahan pun dimulai, semua tamu terdiam mendengarkan setiap janji yang diucapkan oleh pasangan tersebut. Saat mereka saling mengucapkan janji setia, Anvitha merasa hatinya bergetar, merasakan kekuatan cinta yang tak tergoyahkan di antara mereka.
"Aku berjanji untuk mencintaimu dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit,"ucap Mahendra dengan suara tegas, menatap dalam-dalam mata Anvitha.
"Aku berjanji untuk mendukungmu, mencintaimu, dan berdiri di sisimu dalam setiap langkah perjalanan kita," balas Anvitha, suaranya penuh emosi.
Ketika mereka mengucapkan kata "sah", kegembiraan meledak di antara para tamu. Mereka bertepuk tangan dan bersorak, memberikan doa terbaik untuk pasangan yang baru saja menikah.
Setelah upacara, mereka bergabung dalam resepsi. Tawa dan kebahagiaan menyelimuti seluruh taman.
Keluarga Mahendra dan Anvitha bercengkerama, saling mengenal satu sama lain. Ibunya Mahendra terlihat sangat bahagia, melihat anaknya yang kini sudah berbahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anvindra (Ft.Mark NCT) (COMPLETED✅)
RomanceKota yang penuh hiruk pikuk dan ambisi, menjadi saksi pertemuan dua jiwa yang terluka. Mahendra Hardhika, seorang karyawan swasta yang merantau ke ibu kota, tak pernah menyangka bahwa kunjungannya ke rumah sakit jiwa untuk menemui temannya, Dr. Ria...