Utuh kembali

14 5 0
                                    

"Will you marry me, again?"

"Aku berjanji, aku akan membelikanmu cincin yang baru, yang lebih baik, untuk menggantikan yang hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berjanji, aku akan membelikanmu cincin yang baru, yang lebih baik, untuk menggantikan yang hilang. Tapi untuk saat ini, ini yang bisa aku berikan, dan aku ingin kau tahu betapa seriusnya aku." ucap Mahendra dengan wajah serius

Anvitha menatap cincin kertas itu, hatinya penuh dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Dia tahu betapa sulitnya bagi Mahendra untuk keluar dari bayang-bayang rasa bersalahnya.

Melihat dia sekarang, dengan air mata di matanya dan cincin kertas di tangannya, Anvitha merasakan cinta yang begitu tulus dan murni dari pria yang sangat ia cintai. Tanpa ragu, dia mengangguk, senyum lembut mulai menghiasi wajahnya.

"Ya, Mahen," katanya dengan suara yang dipenuhi keharuan. "Aku akan menikah denganmu. Aku akan selalu bersamamu, apa pun yang terjadi."

Mahendra merasa beban berat yang selama ini menghimpitnya mulai terangkat. Dia berdiri, memakaikan cincin kertas itu di jari manis Anvitha dengan penuh kebahagiaan.

Ketika Anvitha melihat cincin itu, dia tertawa kecil, menyadari betapa berartinya momen ini, meskipun dengan cara yang sederhana dan tidak sempurna.

Mahendra kemudian memeluk Anvitha erat-erat, seolah tidak ingin pernah melepaskannya lagi. Mereka berdua tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, dan mungkin akan ada lebih banyak rintangan di depan.

Tapi kini, mereka telah bersatu kembali dengan cinta yang lebih kuat dari sebelumnya, cinta yang telah teruji oleh waktu, kesedihan, dan tantangan yang mereka hadapi bersama.

Dengan perasaan yang lebih tenang dan yakin, Mahendra dan Anvitha meninggalkan taman itu, tangan mereka saling menggenggam dengan erat. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan selalu memiliki satu sama lain.

•••
Setelah melewati malam yang penuh harapan di taman, Mahendra dan Anvitha merasa ada langkah baru yang harus mereka ambil yaitu meminta restu dari ayah Anvitha dan berdamai dengan keluarganya.

Keduanya tahu bahwa meskipun mereka telah melalui banyak rintangan, momen ini sangat penting untuk melanjutkan hidup mereka ke arah yang lebih baik.

Mereka memutuskan untuk menemui ayah Anvitha terlebih dahulu. Ketika mereka tiba di rumahnya, suasana terasa canggung. Ayah Anvitha, yang telah melewati masa-masa sulit tanpa putrinya, terlihat lebih tua dan lelah. Namun, ketika dia melihat Anvitha berdiri di depannya, wajahnya berubah.

"Anvitha…" suara Thian bergetar, matanya berkaca-kaca. Dia segera melangkah maju dan memeluk putrinya dengan erat. "Aku sangat merindukanmu. Maafkan aku karena tidak bisa melindungimu."

Anvitha membalas pelukan itu, air mata kebahagiaan mengalir di pipinya. "Ayah, aku juga merindukanmu. Aku ingin kita bisa mulai lagi. Aku ingin kita menjadi keluarga yang utuh."

Mahendra tersenyum melihat momen itu, tetapi dia tahu masih ada yang harus dilakukan. "Pah, aku ingin berbicara dengan Anda," katanya, hatinya berdebar-debar. "Saya mencintai Anvitha, dan saya ingin melindunginya. Saya berjanji untuk selalu ada untuknya."

Anvindra (Ft.Mark NCT) (COMPLETED✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang