•••
Setelah kembali dari desa, Mahendra dan Anvitha merasa segar dan bahagia. Mereka menghabiskan waktu bersama, menjelajahi kota dan berbagi cerita. Namun, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama.•••
Suatu hari, saat Anvitha pulang dari pameran seni, ia mendapati ibunya sedang menerima tamu di ruang tamu. Tamunya adalah seorang pria asing, pria itu adalah putra teman ibunya yang seorang pengusaha sukses.Anvitha merasa tidak nyaman saat melihat ibunya begitu akrab dengan Pria asing itu. "Bu, siapa dia?" tanyanya, mencoba menyembunyikan rasa cemas.
"Oh, ini Naren, Anvitha. Dia adalah anak teman Ibu. Keluarganya sangat baik dan kaya, dan Ibu rasa dia bisa menjadi pasangan yang cocok untukmu." jawab Tania dengan senyuman lebar.
"Tidak, Bu! Aku sudah punya Mahendra." Anvitha menjawab tegas,
"Siapa Mahendra?" tanya Tania mulai emosi.
"Dia kekasihku, dia orang yang aku cintai, bu. " Tegas Anvitha lagi sambil menatap ibunya.
"Lalu apa statusnya? apa pekerjaannya?" tanya Tania lagi.
"Apa itu penting? Ya pekerjaannya hanya karyawan biasa, tapi dia orang yang bisa membuatku bahagia bu." jelas Anvitha.
"Hahaha, kamu ini masih polos sayang, hidup itu tidak makan cinta." ujar Tania sambil tertawa.
"Anvitha, ini kesempatan bagus. Kamu tahu kan, kehidupan yang nyaman adalah hal yang penting? Naren bisa memberimu semua itu." lanjut Tania berusaha meyakinkan.
"Bu, aku tidak peduli tentang uang! Aku mencintai Mahendra." Anvitha bersikeras, tetapi Tania hanya menatapnya dengan tatapan dingin.
"Kamu tidak mengerti. Mahendra bukan orang yang bisa memberimu kehidupan yang layak. Dia hanya karyawan biasa. Naren bisa memberikanmu semua yang kau impikan. Kamu harus mempertimbangkan ini." Tania berkata dengan nada yang semakin keras.
Anvitha merasa hatinya hancur. Ia tidak pernah mengira ibunya bisa bersikap seperti ini. Merasa tertekan, Anvitha meninggalkan ruang tamu dan pergi ke kamarnya.
Kekhawatiran Anvitha semakin bertambah saat ibunya terus berusaha menjodohkannya dengan Naren. Setiap kali mereka bertemu, Naren selalu berusaha untuk menyenangkan hati Anvitha, tetapi ia hanya merasa semakin tidak nyaman.
•••
Pada suatu malam, Anvitha memutuskan untuk menemui Mahendra. "Mahendra, aku butuh bicara. Ini serius." katanya saat mereka bertemu di kafe favorit mereka."Ada apa, sayang? Kamu terlihat cemas." Mahendra mengamati wajah Anvitha yang penuh kekhawatiran.
"Ibuku sedang menjodohkan aku dengan Naren, dia anaknya teman ibuku, aku tidak mau Mahenn!" suara Anvitha bergetar, air mata mulai menggenang di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anvindra (Ft.Mark NCT) (COMPLETED✅)
Roman d'amourKota yang penuh hiruk pikuk dan ambisi, menjadi saksi pertemuan dua jiwa yang terluka. Mahendra Hardhika, seorang karyawan swasta yang merantau ke ibu kota, tak pernah menyangka bahwa kunjungannya ke rumah sakit jiwa untuk menemui temannya, Dr. Ria...