Chapter 16 - Bully

5.6K 352 11
                                    

Jangan lupa pencet bintang nya cintaa

Hari ini sepertinya hari sial bagi Elisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sepertinya hari sial bagi Elisa. Elisa yang baru saja keluar dari toilet di seret oleh Mira dkk menuju taman belakang sekolah.

"Ngapain lo bawa gue ke sini? " ucap Elisa

"Kita mau kasih pelajaran buat kamu." ucap Mira

"Iya lo itu gatel dekat-dekat gang Asterioz terus." ujar Aiza

"Kalian juga kan dekat mereka." ucap Elisa

"Tapi mereka lebih nyaman sama kamu." ucap Fara

"Kita gak terima." ucap Mira.

"Itu artinya mereka gak suka sama lo." ujar Elisa

"Kalau kamu gak ada mereka pasti gak akan bersikap kayak gitu. " ucap Mira

"Akhirnya mereka datang." ucap Aiza

Elisa menoleh ke belakang di sana ada tiga orang cewek yang berpakaian ketat mereka adalah fans fanatik Samudra.

"Udah di sini rupanya." ucap Rani

"Langsung mulai aja." ujar Alya

Aiza dan Fara memegang tangan Elisa.
Elisa menatap malas mereka.

"Beraninya keroyokan." ucap Elisa

"Lo takutkan." ucap Mega

"Enggak tuh biasa aja."

"Halah jangan pura-pura berani." ujar Rani

"Pegang yang erat." ucap Mega

"Iya" ucap Aiza dan Fara bersamaan

"Gue kasih lo kesempatan jauhin Samudra dan gang Asterioz kita lepasin lo gimana? " ujar Rani

"Gue gak mau." balas Elisa

"Oke langsung mulai aja guys." ucap Rani

Rani mendekati Elisa dan bersiap menamparnya namun tak ia duga Elisa lebih dulu menendang perutnya.

Bugh

"Akh sakit." ucap Rani

Saat mereka pokus ke Rani, Elisa menyiku Aiza dan Fara lalu mendorongnya. Kini Elisa sudah terbebas.

Bruk

"Aw sakit sialan lo Elisa." ucap Aiza

"Cepet kalian berempat pegang Elisa." ucap Mega

Kini Mira dan Aiza memegang tangan Elisa sedangkan Fara dan Alya memegang kaki Elisa. Elisa tak bisa bergerak. Rani kembali berdiri meski masih meringis karena perut nya sakit. Rani mendekati Elisa lalu menarik kancing seragam Elisa, kancing itu berhamburan. Rani pun mengkode Mira dan Aiza untuk melepaskan seragam Elisa. Kini pakaian atas Elisa terbuka untung saja Elisa masih memakai tanktop.

"Woy siniin seragam gue." marah Elisa

"Apa kita telanjangin aja ya." ucap Rani sambil tertawa

"Iya boleh tuh." ujar Aiza

"Iya lakuin aja biar dia malu." ucap Mira

"GILA LO SEMUA LEPASIN GUE." bentak Elisa

"JANGAN BENTAK GUE YA ANJING." teriak Rani

Mega maju lalu menjambak rambut Elisa.

"Lepasin tangan lo dari rambut gue." marah Elisa

"Rasain makanya jauhin Samudra." ucap Mega sambil tersenyum mengejek

"Aw rambut badai gue shibal lo." umpat Elisa lalu membenturkan kepalanya ke wajah Mega.

Bugh

Mega memegang hidungnya terlihat cairan merah di sana. Ia berdiri bersiap untuk menampar Elisa, sebelum tangan Mega mendarat di pipi Elisa tangan kekar memegang tangannya kuat. Mereka yang memegang Elisa pun melepaskannya begitu tau siapa yang berada dihadapannya.

"Ananta" ucap Elisa

"Beraninya lo nyakitin Elisa." ucap Samudra menatap tajam Mega.

Samudra menoleh menatap Elisa, ia baru menyadari Elisa tak memakai seragamnya. Samudra melihat teman-temannya yang sedang menuju kesini.

"Balik badan lo semua." ucap Samudra

Mereka yang mendengar itu bingung tapi tetap menuruti ucapan sang ketua. Samudra melepas seragamnya untung saja ia memakai kaos hitam.

"Pakai" ucap Samudra lalu memalingkan wajahnya terlihat telinganya memerah.

"Iya" ujar Elisa sambil memakai seragam Samudra yang terlihat kebesaran di tubuhnya.

Saat Elisa sudah memakai seragamnya, Samudra menatap tajam Rani dkk. Kini anggota inti gang Asterioz juga sudah berada di dekat Rani dkk.

"Kenapa lo ngebully Elisa? " tanya Samudra

"Karena dia deketin kamu." ucap Mega manja

"Najis sok imut lo." julid Elisa

"Samudra liat Elisa yang mukulin kita." adu Rani

"Iya bener malahan kita yang babak belur." ucap Aiza lembut

"Itu karena lo lemah." sinis Elisa

"Aneh, lo semua kan keroyokan kok kalian yang babak belur." ucap Dewa

"Iya malahan si Elisa baik-baik aja meski rambutnya berantakan." timpal Stevan

"Elisa kan cewek jadi-jadian makanya dia baik-baik aja." gurau Rafli

"Ih nyebelin lo." sebal Elisa

"Lo gakpapa? " ujar Samudra

"Tenang gue baik-baik aja." ucap Elisa sambil tersenyum

"Lo juga ikutan ra? " ucap Atlas menatap Mira kecewa

"Dia itu penghancur hubungan kita Atlas." bela Mira

"Itu gue yang salah ra."

"Enggak ini semua salah Elisa."

"Gue kecewa sama lo."

"Kamu berubah."

"Lo yang berubah ra kita putus aja."

"Gak, aku gak mau."

"Keputusan gue udah bulat kita putus" ucap Atlas lalu pergi

"Kamu jahat Atlas." ucap Mira sambil menangis.

"Ini peringatan dari gue, sekali lagi lo ganggu Elisa habis lo di tangan gue." ucap Samudra lalu pergi sambil memegang tangan Elisa. gang Asterioz juga pergi.

"Sial rencana kita berantakan." ucap Rani

"Tunggu pembalasan kita Elisa." ucap Mega sambil mengepalkan tangannya.

******


Makasih yang udah baca cerita aku semoga kalian suka yaa

kalo ada typo atau saran kirim di kolom komentar




Change the flow of the antagonist's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang